Memperkuat Nutrisi di Tengah Pandemi

Kamis, 27 Agustus 2020 - 02:02 WIB
loading...
Memperkuat Nutrisi di Tengah Pandemi
Dalam kegiatan tersebut akan dibahas literasi nutrisi dan literasi di tengah kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 terjadi berbarengan dengan informasi simpang-siur yang beredar dalam jumlah masif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menjuluki fenomena ini sebagai infodemic.

(Baca juga: 3 Alasan Covid-19 Dapat Menyerang Pria Lebih Parah ketimbang Wanita )

Guna membahas literasi nutrisi dan literasi media di tengah kesimpangsiuran informasi yang terjadi, Pana Comm berinisiatif menggelar webinar dengan tema Isu Nutrisi di Tengah Pandemi pada 28 Agustus mendatang.

Dalam kegiatan tersebut akan dibahas literasi nutrisi dan literasi di tengah kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat. Peningkatan literasi gizi masyarakat memerlukan pembelajaran yang berkesinambungan sejak kecil sampai dewasa, yang didukung peran keluarga, sekolah, pemerintah dan swasta.

"Meski pandemi menimbulkan berbagai tantangan yang luar biasa, masyarakat harus mampu mengedepankan sains ketika mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi nutrisi," ujar Partner Pana Comm, Patrick Hutapea dalam keterangan resminya, Rabu (26/8).

Sementara, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Reri Indriani menegaskan, makanan dan minuman yang beredar di Indonesia harus memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi, serta memiliki izin edar dari Badan POM.

"Kami mengajak masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi pangan dan gizi seimbang, serta bersikap cerdas untuk mengenali label gizi pada pangan," tuturnya.

(Baca juga: Dalam 24 Jam, Bella Thorne Raup Rp14 Miliar dari OnlyFans )

Pandemi bukan hanya memunculkan berbagai macam cara untuk hidup aktif dan sehat, namun juga segala jenis makanan yang dicap sebagai anti-Covid-19. "Nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tetap harus dijaga kualitasnya, bukan asal-asalan berdasarkan label 'katanya', tetapi harus terbukti secara ilmiah," tukas Sport Enthusiast, Nutritionist, dan Physiotherapist Matias Ibo.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)