Terobosan Baru Pengobatan Kanker Payudara, Pentingnya Diagnosis HER2

Rabu, 11 September 2024 - 00:05 WIB
loading...
A A A
Dengan adanya obat seperti trastuzumab deruxtecan, pasien dengan HER2-low sekarang memiliki harapan baru, di mana terapi ini bekerja dengan cara menargetkan reseptor HER2 bahkan pada ekspresi rendah, memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien yang sebelumnya tidak dapat menerima pengobatan ini.

Nah untuk memastikan seorang pasien kanker payudara terdiagnosa kategori mana, maka perlu dilakukan pemeriksaan Histopatologi dan Imunohistokimia (IHK) yang sangat penting untuk menentukan status HER2 seseorang.

Tes IHK ini akan memberikan skor antara 0 hingga 3+, di mana 3+ dianggap HER2 positif. Jika hasil IHK berada pada skor 2+ (borderline), diperlukan pemeriksaan tambahan seperti FISH (Fluorescent In Situ Hybridization) atau CISH (Chromogenic In Situ Hybridization) untuk memastikan status HER2.

Namun, tantangan tetap ada, termasuk akses pemeriksaan yang terbatas, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Dalam beberapa kasus, pasien tidak menerima pemeriksaan hormonal atau HER2 secara lengkap, yang bisa menghambat pemberian terapi yang tepat. Dalam hal ini, dr Andhika menekankan pentingnya peran pemerintah dan institusi kesehatan dalam mendukung akses yang lebih luas terhadap tes diagnostik dan pengobatan yang tepat.



"Dulu, pasien dengan HER2-low tidak mendapat manfaat dari terapi HER2-targeted. Namun, trastuzumab deruxtecan telah merubah paradigma ini karena sekarang pasien HER2-low juga bisa mendapat manfaat dari terapi ini," jelas dr Andhika.

Untuk pasien kategori positif kuat selalu mendapatkan terapi anti-HER2. Sedangkan pada kategori HER2 2+ maka akan tergantung pada hasil ISH/FISH, pengobatan tergantung apakah hasilnya positif atau negatif.

"Pada pasien dengan HER2-low atau HER2-negatif (IHC 0) sebelumnya tidak dianggap untuk terapi HER2, tetapi dengan perkembangan terapi baru seperti trastuzumab deruxtecan, mereka yang HER2-low, sekarang berpeluang menerima pengobatan ini," jelas dr Andhika.

Trastuzumab deruxtecan akan bekerja dengan cara menempel pada reseptor HER2, bahkan jika ekspresi HER2 hanya rendah (seperti IHC 1+ atau 2+). "Setelah menempel, obat ini melepaskan senyawa sitotoksik yang bekerja seperti "rudal" untuk menghancurkan sel kanker," ungkapnya lagi.

Dengan Terapi Target, lanjut dr Andhika, pendekatan pengobatan kanker payudara menjadi lebih spesifik dan terarah. "Membuka peluang lebih besar untuk hasil yang lebih baik bagi pasien yang sebelumnya tidak bisa mendapatkan terapi targeted," paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)