Sushi Tei dan Happy Hearts Indonesia, Kolaborasi Hebat untuk Pendidikan Anak-anak Sumba
loading...
A
A
A
Kerja sama antara Sushi Tei Group dan Happy Hearts Indonesia mencerminkan komitmen kedua lembaga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut CEO Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beinwinkler, juga menyampaikan rasa gembiranya atas kolaborasi ini.
“Di Nusa Tenggara Timur, akses terhadap pendidikan bermutu masih menjadi tantangan besar. Namun, pendidikan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat,” ujar Sylvia.
Dia menambahkan bahwa melalui kerja sama ini, anak-anak di Sumba akan mendapatkan peluang pendidikan yang lebih baik.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa perubahan yang berarti bisa dicapai ketika organisasi bersatu untuk tujuan yang sama,” tegasnya.
Pada puncak acara, Sonny Kurniawan secara simbolis menyerahkan donasi sebesar Rp635.584.900 kepada Sylvia Beinwinkler.
Dana ini akan digunakan untuk pembangunan sekolah PAUD St. Petrus di Sumba, yang akan dimulai pada bulan Oktober 2024 dan diperkirakan selesai dalam waktu empat bulan.
“Kami berharap pembangunan sekolah ini dapat membantu anak-anak di Sumba mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ujar Sonny.
Dalam kesempatan tersebut CEO Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beinwinkler, juga menyampaikan rasa gembiranya atas kolaborasi ini.
“Di Nusa Tenggara Timur, akses terhadap pendidikan bermutu masih menjadi tantangan besar. Namun, pendidikan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat,” ujar Sylvia.
Dia menambahkan bahwa melalui kerja sama ini, anak-anak di Sumba akan mendapatkan peluang pendidikan yang lebih baik.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa perubahan yang berarti bisa dicapai ketika organisasi bersatu untuk tujuan yang sama,” tegasnya.
Pada puncak acara, Sonny Kurniawan secara simbolis menyerahkan donasi sebesar Rp635.584.900 kepada Sylvia Beinwinkler.
Dana ini akan digunakan untuk pembangunan sekolah PAUD St. Petrus di Sumba, yang akan dimulai pada bulan Oktober 2024 dan diperkirakan selesai dalam waktu empat bulan.
“Kami berharap pembangunan sekolah ini dapat membantu anak-anak di Sumba mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ujar Sonny.
(unt)