Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

Rabu, 13 November 2019 - 12:30 WIB
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam
A A A
GOKAYAMA - Tak hanya menawarkan pemandangan kota dengan kemajuan teknologi dan transportasinya, Jepang juga memiliki alam yang indahnya memanjakan mata. Seperti halnya Gokayama. Terletak di prefektur Toyama, Jepang, Gokayama menyimpan banyak hal menarik yang bisa dinikmati wisatawan dari seluruh negara. Salah satunya alam yang asri dan budaya yang masih terjaga dengan baik. Hal ini pun dapat terlihat dari bentuk rumah-rumah tradisional dengan atap berbentuk segitiga tinggi dan terbuat dari atap jerami atau disebut juga dengan gassho zukuri.

Berkat rumah-rumah tersebut, Gokayama ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO sama seperti Shirakawa-go. Banyak orang yang mengira Gokayama dan Shirakawa-go merupakan satu tempat yang sama. Namun, kedua tempat ini terpisah jauh karena Shirakawa-go terletak di perfektur Gifu.

Gokayama terdiri atas dua desa, yakni Suganuma dan Ainokura. Di Ainokura misalnya, di dikelilingi oleh pegunungan yang membuat ketika masuk ke desa ini, wisatawan akan disambut oleh alam yang hijau dan rimbunnya pepohonan serta sawah yang menyejukkan mata. Rasa lelah setelah menempuh perjalanan selama berjam-jam pun seketika hilang dan terbayar dengan indahnya pemandangan di desa tersebut.
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

Di antara pemandangan menyejukkan mata tersebut, terdapat banyak rumah gassho yang terletak di kanan dan kiri dengan tertata rapi. Kurang lebih terdapat 20 rumah gassho yang terletak di Ainokura dan jumlah tersebut membuat Ainokura menjadi desa dengan jumlah rumah gassho terbanyak.

Ako, seorang tour guide, menjelaskan, mayoritas dari rumah-rumah tersebut merupakan rumah tinggal. Beberapa diantaranya juga sudah menjadi restoran, museum hingga penginapan. Menariknya, rumah-rumah tersebut ada yang berusia lebih dari 300 tahun dan dibiarkan sama seperti awal untuk menjaga nilai sejarah rumah unik itu.

"Rumah-rumah di Gokayama mayoritas sudah berumur lebih dari 300 tahun dan semua atapnya terbuat dari jerami," kata Ako.

Tiap atap rumah ini dibuat tanpa paku dan menyediakan ruang loteng besar yang digunakan untuk menanam ulat sutra. Lebih lanjut, Ako menjelaskan, jerami dipakai agar salju tidak tertinggal di atap rumah. Ketika salju turun saat winter atau musim dingin, salju tebal akan menumpuk di atas atap dan jika dibiarkan hal ini bisa membuat atap rumah menjadi berat dan roboh. Hal menarik lainnya dari rumah ini adalah di bulan tertentu, penduduk setempat akan mengganti atap rumah mereka dengan jerami yang baru dan kegiatan ini dapat diikuti oleh wisatawan lokal atau mancanegara yang berkunjung ke desa tersebut. Kegiatan mengganti atap jerami pun menjadi daya tarik tersendiri bagi Gokayama.

"Sehari penggantian atap jerami selesai dilakukan dan wisatawan bisa mengikuti kegiatan ini," kata Ako.
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

Sangat direkomendasikan menginap di desa ini. Terdapat 6 guest house di kawasan ini, yaitu Yusuke, Choyomon, Shoshichi, Yomoshiro, Goyomon dan Nakaya, yang siap memberikan pengalaman tak terlupakan menginap di rumah beratap jerami dengan suasana tenang dan jauh dari keramaian. Cukup dengan membayar 10.000 yen (Rp1,2 juta) per orang, tiap wisatawan yang menginap juga dapat mencicipi makan pagi dan makan malam. Menariknya, makanan yang disajikan di sini semuanya terbuat dari sayuran yang ditanam sendiri di sekitar area Ainokura. Anda pun tidak akan menemukan daging atau ikan. Sedangkan, untuk menginap di sini, harus terlebih dahulu melakukan reservasi tiga sampai enam bulan sebelumnya.

Pemandu wisata dari Desa Ainokura, Airi, memaparkan, reservasi bisa dilakukan secara online melalui aplikasi travel seperti Booking.com. “Dengan 10.000 yen sudah termasuk makan pagi dan makan malam. Biasanya banyak yang booking lewat Booking.com dan cari info lewat web resmi kita,” papar Airi.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menginap di rumah tradisional tersebut. Berbeda dari penginapan lainnya, di sini diberlakukan peraturan di mana tiap tamu dilarang untuk merokok lantaran mengingat atap yang terbuat dari jerami sangat mudah terbakar. Tidak diizinkan juga untuk menggunakan drone, dengan tujuan untuk melindungi privasi dan budaya yang terdapat di area tersebut. Wisatawan juga tidak diizinkan mengemudi mobil ke desa tersebut dan menghalangi mobil tiap penduduk di desa Ainokura. Pastikan juga tidak memasuki rumah, ladang dan tempat tinggal penduduk setempat tanpa izin. Hal ini bertujuan untuk menghormati privasi tiap penduduk dan jika Anda ingin melihat bagian dalam rumah gassho, dapat mengunjungi museum, restoran atau toko-toko bergaya gassho.
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

“Tolong, bawa pulang sampah! Ini akan membantu melindungi pemandangan alam kita yang indah dan kekayaan budaya kita dari sampah. Tamu tidak diizinkan jalan-jalan pagi hari dan setelah senja. Kami meminta kerja sama demi kami, demi mereka yang datang untuk bermalam di penginapan di desa yang tenang ini,” tambah Airi.

Terdapat lima view point atau tempat terbaik yang tersebar diberbagai lokasi yang bisa dikunjungi untuk melihat indahnya Ainokura. Seluruh tempat tersebut dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki selama beberapa menit. Selain penginapan, terdapat juga dua restoran yaitu Matsuya dan Ainokuraya yang menawarkan beragam kuliner lezat menggugah selera. Ada juga gallery atau museum yakni Yusuke, Ainokura Folklore Museum dan Ainokura Traditional Industry Museum yang akan memberikan informasi lebih jauh terkait desa tersebut. Tak ketinggalan Gokayama Washi Paper Making Experience Hall yang akan menambah keseruan Anda berlibur di Ainokura ini.

“Banyak tamu dari Asia seperti Indonesia, Singapura, Thailand dan Malaysia berkunjung ke sini,” kata Airi.
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

Ada pun waktu terbaik mengunjung desa cantik ini adalah saat musim dingin. Lantaran di musim tersebut, pemandangan desa akan berubah menjadi putih tertutup salju dan sangat cantik. Saat musim dingin juga terdapat festival lampu yang membuat Ainokura semakin meriah. Namun, Anda harus bersiap-siap lantaran di musim dingin, Ainokura akan lebih ramai dikunjungi wisatawan dan seluruh penginapan akan penuh. Di sisi lain, Ainokura telah mampu mempertahankan banyak budaya tradisionalnya. Ini dapat dilihat dalam tarian dan musik rakyatnya, yang menggunakan sejumlah instrumen tradisional yang unik. Sebagai contoh, sasara, sebuah instrumen yang terbuat lebih dari 100 genta kayu yang dirangkai dan sebagai simbol daerah tersebut serta suvenir yang populer.

Berbeda dengan Shirakawa-go yang sudah ramai dikunjungi wisatawan, Gokayama, khususnya desa Ainokura, belum banyak disambangi wisatawan. Karena itu, Airi pun menyarankan banyak wisatawan untuk beralih mengunjungi Gokayama. Untuk mengunjungi Gokayama dapat dengan berbagai akses.
Mirip Shirakawa-go, Gokayama Tawarkan Kedamaian dan Keasrian Alam

Pertama, wisatawan bisa memulai perjalan dari Tokyo menggunakan JR Hokuriku Shinkansen selama 2 jam 8 menit menuju Stasiun Toyama dan melanjutkan perjalanan menggunakan JR Hokuriku Shinkansen selama 9 menit menuju Stasiun Shin Takaoka. Kemudian lanjutkan perjalanan menuju Gokayama menggunakan Heritage World Bus selama 1 jam 3 menit.

Namun, jika Anda memulai perjalanan dari Osaka, gunakan JR Thunderird Ltd Exp selama 2 jam 40 menit menuju Stasiun Kanazawa dan pilih JR Hokuriku Shinkansen selama 14 menit untuk menuju Stasiun Takaoka dan gunakan Heritage World Bus selama 1 jam 3 menit untuk sampai ke Gokayama. Begitu juga jika Anda berjalan dari Nagoya. Gunakan JR Shirasagi Ltd Exp selama 3 jam menuju Stasiun Kanazawa kemudian pindah menggunakan JR Hokuriku Shinkansen ke Stasiun Shin Takaoka selama 14 menit, kemudian gunakan Heritage World Bus selama 1 jam 3 menit untuk sampai ke Gokayama.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4499 seconds (0.1#10.140)