Mau Bobot Turun dalam Satu Minggu? Terapkan 5 Do dan Don't Ini!

Minggu, 19 Januari 2020 - 12:50 WIB
Mau Bobot Turun dalam Satu Minggu? Terapkan 5 Do dan Dont Ini!
Mau Bobot Turun dalam Satu Minggu? Terapkan 5 Do dan Don't Ini!
A A A
JAKARTA - Bulan Januari hampir memasuki pekan-pekan terakhir, sudahkah Anda mulai menjalankan resolusi diet yang Anda canangkan? Kalau belum, ayo mulai terapkan pola diet dengan melakukan lima hal ini.

Ahli gizi asal Amerika Serikat, Andy Bellatti, memaparkan lima hal yang bisa dilakukan agar Anda terlihat sekaligus merasa lebih sehat dalam waktu satu minggu, plus lima hal lain yang harus Anda hindari.

Dikutip dari laman Businessinsider.sg, berikut lima hal yang harus dan tak boleh ("do" dan "don't") Anda terapkan agar bobot tubuh bisa susut dalam waktu tujuh hari. Cara ini mudah dan aman, dengan catatan dilakukan secara tepat.

1. Do: Banyak Minum Air Putih.
Air putih itu sangat penting. Fungsinya untuk mengatur pembentukan tiap sel di dalam tubuh. Kalau kurang minum air putih, sel-sel itu akan mulai mengalami pengerutan. Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyarankan agar kita memilih minum air putih daripada minuman yang mengandung gula untuk membantu menjaga berat badan. Mengganti 20 ons minuman bersoda dengan segelas air putih akan memangkas sekitar 240 kalori.

Don't: Hanya Minum Jus (Juice Cleanse).
Kalau Anda ingin melakukan diet dengan metode juice cleanse, sebaiknya pertimbangkan lagi keinginan Anda itu. Hanya meminum air puih, jus buah, atau jenis ramuan minuman lain selama beberapa hari justru akan memicu kebiasaan makan yang tidak sehat atau membuat kadar gula darah turun. Keadaan inilah yang bisa menjadikan nafsu makan jadi meningkat dan Anda mengalami perubahan mood yang cepat.

2. Do: Kurangi Sodium.
Sembilan dari 10 orang dewasa di Amerika, menurut American Heart Association, diketahui mengonsumsi terlalu banyak sodium, dan itu belum termasuk tambahan garam yang kerap disediakan di atas meja. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa membuat tubuh kita menggemuk dan perut buncit.

Don't: Memantangi Makanan Tertentu.
Ada perbedaan antara mengurangi zat/makanan yang berlebihan dikonsumsi dengan pantangan terhadap jenis makanan tertentu. Kalau pantang terhadap sesuatu bahan makanan, hal itu justru akan membuat Anda mencari bahan pengganti yang kemungkinan besar sama saja fungsinya di dalam tubuh. Misalkan mengganti gula dengan madu, atau mengganti karbohidrat dengan makanan berbasis jagung.

3. Do: Perbanyak Konsumsi Serat.
Anda tentu sudah sangat tahu bahwa mengonsumsi sayuran segar dan tinggi serat itu sangat baik untuk sumber vitamin serta nutrisi. Sebab, serat bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga tidak banyak ngemil.

Don't: Mengandalkan Puyer dan Pil.
Kelemahan puyer atau pil diet adalah, obat-obatan ini biasanya mengambil sesuatu yang tadinya merupakan makanan utuh, lalu memprosesnya sehingga salah satu ingredient terbuang.

4. Makan dengan Porsi yang Cukup.
Sadarkah Anda bahwa batasan porsi camilan dan makanan kita dalam 40 tahun terakhir ini telah mengalami kenaikan? Contoh gampangnya, lihat saja bagaimana ukuran piring dan gelas saat ini semakin besar. Menurut data pada Journal of Nutrition dan Journal of the American Medical Association, ukuran makanan apakah itu fast food, menu ala carte, ataupun produk instan yang dibeli di toko, rata-rata mengalami pertambahan sebesar 138% sejak tahun 1970-an. Jadi, bijaksanalah saat makan. Jaga porsinya. Kalau Anda makan di luar, sebaiknya sisakan sedikit lalu bungkus untuk dimakan lagi nanti di rumah.

Don't: Jangan Hanya Fokus pada Kalori.
Jangan hanya menakar jumlah kalori yang masuk. Sebab, makanan dengan kalori rendah sekalipun, kalau ditambahi zat-zat lain seperti gula dan sodium, hanya akan membuat "takaran palsu" pada makanan Anda. Ingat juga bahwa program diet yang sustainable tidak harus memangkas bobot tubuh dalam waktu singkat. Dalam sepekan berat badan Anda turun 0,5-1,5 kilogram saja itu sudah bagus, asalkan sustainable.

5. Do: Berpikir Positif.
Berpikir positif tentang makanan yang Anda makan dan merasa lebih baik setelah mengonsumsinya dapat memotivasi Anda untuk konsisten menerapkan pola hidup yang sehat. Fokuslah pada kesempatan memakan dan apa yang Anda makan, ketimbang memikirkan untuk menghindari makanan tertentu. Banyak resep bisa dicoba dan siapa tahu Anda akan menemukan menu favorit yang baru.

Don't: Mengharapkan Keajaiban.
Jangan pernah berpikir bahwa dengan makan makanan sehat selama sepekan Anda bakal langsung menghancurkan "racun" dari makanan tak sehat yang sudah Anda konsumsi selama bertahun-tahun. Yang terpenting adalah komitmen untuk menerapkan pola hidup sehat seterusnya. Dengan melakukannya selama beberapa hari, diharapkan pola makan yang sehat itu dapat diterapkan pada minggu, bulan, atau bahkan tahun-tahun berikutnya.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6591 seconds (0.1#10.140)