Awas! Stres Bisa Memicu Asam Urat, Dampaknya Tak Main-main
loading...

Stres bisa memicu asam urat naik secara signifikan meski bukan berperan sebagai faktor utama. Asam urat masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat. Foto/Podiatry Station
A
A
A
JAKARTA - Stres bisa memicu asam urat naik secara signifikan meski bukan berperan sebagai faktor utama. Asam urat sendiri salah satu masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat atau gangguan metabolisme dalam tubuh. Namun, stres juga dapat memicu kenaikan kadar asam urat , yang mana masih jarang diketahui.
Stres, baik emosional maupun fisik, dapat memengaruhi kadar asam urat melalui beberapa mekanisme berikut seperti dilansir dari Medical News Today, Senin (16/12/2024).
Saat seseorang mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon ini, meskipun berguna untuk menghadapi situasi darurat, dapat mengganggu proses metabolisme tubuh, termasuk metabolisme purin. Akibatnya, produksi asam urat meningkat.
Stres kronis dapat memicu peradangan dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal yang seharusnya membuang asam urat dari darah. Akibatnya, kadar asam urat cenderung meningkat.
Orang yang mengalami stres seringkali mengubah pola makannya, misalnya mengonsumsi makanan tidak sehat atau minuman beralkohol sebagai pelarian. Hal ini turut menyumbang kenaikan asam urat. Selain itu, stres juga bisa membuat seseorang kurang bergerak, yang memperburuk metabolisme tubuh.
Stres sering kali menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Kurang tidur dapat mengganggu ritme tubuh, termasuk keseimbangan asam urat.
Jika seseorang yang sudah memiliki riwayat asam urat mengalami stres, risikonya akan semakin besar. Stres tidak hanya meningkatkan kadar asam urat, tetapi juga memperburuk gejala yang dirasakan, seperti:
1. Nyeri sendi yang lebih hebat
2. Pembengkakan yang sulit reda
3. Serangan asam urat lebih sering terjadi
Untuk mencegah stres memicu kenaikan asam urat, beberapa langkah dapat dilakukan:
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan. Luangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, seperti hobi atau rekreasi. Jika stres berlebihan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.
Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, dan alkohol. Perbanyak konsumsi sayur, buah, serta makanan rendah purin seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Aktivitas fisik membantu mengurangi stres sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembuangan asam urat menjadi lebih lancar.
Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang optimal, yakni 7-9 jam setiap malam.
Air putih membantu ginjal bekerja lebih baik dalam membuang asam urat dari tubuh.
Kurangi konsumsi kafein, rokok, dan alkohol, karena dapat memperburuk efek strespadatubuh.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat atau gangguan metabolisme dalam tubuh. Namun, stres juga dapat memicu kenaikan kadar asam urat , yang mana masih jarang diketahui.
Stres, baik emosional maupun fisik, dapat memengaruhi kadar asam urat melalui beberapa mekanisme berikut seperti dilansir dari Medical News Today, Senin (16/12/2024).
Stres Bisa Memicu Asam Urat
1. Peningkatan Hormon Kortisol
Saat seseorang mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon ini, meskipun berguna untuk menghadapi situasi darurat, dapat mengganggu proses metabolisme tubuh, termasuk metabolisme purin. Akibatnya, produksi asam urat meningkat.
2. Peradangan Sistemik
Stres kronis dapat memicu peradangan dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal yang seharusnya membuang asam urat dari darah. Akibatnya, kadar asam urat cenderung meningkat.
3. Perubahan Pola Makan dan Aktivitas Fisik
Orang yang mengalami stres seringkali mengubah pola makannya, misalnya mengonsumsi makanan tidak sehat atau minuman beralkohol sebagai pelarian. Hal ini turut menyumbang kenaikan asam urat. Selain itu, stres juga bisa membuat seseorang kurang bergerak, yang memperburuk metabolisme tubuh.
4. Gangguan Tidur
Stres sering kali menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Kurang tidur dapat mengganggu ritme tubuh, termasuk keseimbangan asam urat.
Dampak Stres pada Pasien Asam Urat
Jika seseorang yang sudah memiliki riwayat asam urat mengalami stres, risikonya akan semakin besar. Stres tidak hanya meningkatkan kadar asam urat, tetapi juga memperburuk gejala yang dirasakan, seperti:
1. Nyeri sendi yang lebih hebat
2. Pembengkakan yang sulit reda
3. Serangan asam urat lebih sering terjadi
Cara Mencegah Stres agar Kadar Asam Urat Tetap Stabil
Untuk mencegah stres memicu kenaikan asam urat, beberapa langkah dapat dilakukan:
1. Kelola Stres dengan Baik
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan. Luangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, seperti hobi atau rekreasi. Jika stres berlebihan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.
2. Jaga Pola Makan Sehat
Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, dan alkohol. Perbanyak konsumsi sayur, buah, serta makanan rendah purin seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
3. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu mengurangi stres sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembuangan asam urat menjadi lebih lancar.
4. Tidur yang Cukup
Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang optimal, yakni 7-9 jam setiap malam.
5. Minum Air Putih yang Cukup
Air putih membantu ginjal bekerja lebih baik dalam membuang asam urat dari tubuh.
6. Hindari Kebiasaan Buruk
Kurangi konsumsi kafein, rokok, dan alkohol, karena dapat memperburuk efek strespadatubuh.
(dra)
Lihat Juga :