Koco Paper Bertekad Permudah Proses Belajar di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk juga di Indonesia, mengubah banyak kebiasaan dalam kehidupan manusia. Demi mencegah penyebaran infeksi virus corona baru , sebagian besar sekolah menerapkan belajar dari rumah . Dan belajar di rumah ini pun bisa menjadi solusi di dunia pendidikan untuk saat ini maupun di masa mendatang.
(Baca juga: Point 11, Destinasi Baru Kuliner Seru di Selatan Jakarta )
Kendati demikian, belajar di rumah atau Home Based Learning juga menghadirkan sedikit masalah buat murid dan guru. Proses yang rumit membuat kesulitan bagi kedua belah pihak dalam pembelajaran. Guna meminimalisirnya sekaligus melengkapi proses belajar digital , maka diperkenalkan platform pendidikan, Koco Paper dan Koco Schools.
Sebagai digital assignment platform pertama yang berhasil meluncurkan produk ini di Asia pada 2020, Koco diakui sebagai produk yang inovatif dan telah mendapatkan pendanaan dari Enterprise Singapore dan Amazon Edtech. Koco Paper ditujukan untuk membantu proses pengerjaan tugas antara guru dan murid dengan mudah. Dengan ini, guru dapat mengurangi penggunaan kertas dan memproses pengerjaan tugas secara digital ke banyak murid.
Koco merupakan sebuah tempat untuk menggabungkan dan memonitor pengerjaan PR dengan fitur spesial, yaitu editor (annotation) yang langsung dapat digunakan murid untuk menyelesaikan tugas, dan guru memonitor maupun mengecek tugas-tugas secara online. Selain itu, Koco bekerjasama secara eksklusif dengan salah satu penerbit kenamaan, Singapore Asia Publisher (SAP).
Dengan begitu, Koco pun dilengkapi dengan fitur e-book sebagai sumber pengajaran bagi guru dan murid yang terintegrasi dalam satu tempat di KocoSchools dan KocoPaper. Hal ini juga menguatkan bahwa Koco termasuk platform ramah lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan kertas untuk mengerjakan tugas,mencetak materi pelajaran, maupun penggunaan buku oleh pihak guru maupun tutor.
Founder Koco Paper, Lenie Chow Tjakrawinata mengutarakan bahwa dirinya meluncurkan platform dengan berdasar keinginan dan harapan dari seorang ibu agar proses belajar menjadi lebih mudah. "Saya mendedikasikan peluncuran Koco Paper untuk anak saya, Mia Medina. Saya melihat kesulitan yang anak saya hadapi di kegiatan Home Based Learning yang kini terjadi. Sebagai seorang anak yang pengetahuan teknologinya terbatas, saya merasa tidak berdaya melihat tekanan yang dialaminya," paparnya melalui keterangan tertulis, Minggu (13/9).
Lenie Chow pun bertekad membantu dunia pendidikan agar berjalan dengan lebih mudah bersama dengan timnya di kocopaper.com.
Sementara itu, di Indonesia, Koco berada dalam naungan PT PMA Kocopaper Indonesia. "Saya senang karena berkesempatan bergabung dengan Koco Singapore ," ujar Managing Director Kocopaper Indonesia, Faizal Abdullah.
Dengan melihat kebutuhan dan solusi yang terbaik di dunia Pendidikan Indonesia, Faizal yakin bahwa tekad yang kuat, tim yang solid, dan komunikasi brand yang konsisten akan semakin menguatkan value dan kontribusi terhadap Pendidikan Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
(Baca juga: Perilisan Wonder Woman 1984 Kembali Ditunda hingga Natal )
"KocoPaper dan KocoSchool dapat membantu para guru dan murid di waktu pandemi ini. Sekaligus mendukung inisiatif pemerintah untuk mendigitalisasi sekolah-sekolah di Indonesia," pungkasnya.
(Baca juga: Point 11, Destinasi Baru Kuliner Seru di Selatan Jakarta )
Kendati demikian, belajar di rumah atau Home Based Learning juga menghadirkan sedikit masalah buat murid dan guru. Proses yang rumit membuat kesulitan bagi kedua belah pihak dalam pembelajaran. Guna meminimalisirnya sekaligus melengkapi proses belajar digital , maka diperkenalkan platform pendidikan, Koco Paper dan Koco Schools.
Sebagai digital assignment platform pertama yang berhasil meluncurkan produk ini di Asia pada 2020, Koco diakui sebagai produk yang inovatif dan telah mendapatkan pendanaan dari Enterprise Singapore dan Amazon Edtech. Koco Paper ditujukan untuk membantu proses pengerjaan tugas antara guru dan murid dengan mudah. Dengan ini, guru dapat mengurangi penggunaan kertas dan memproses pengerjaan tugas secara digital ke banyak murid.
Koco merupakan sebuah tempat untuk menggabungkan dan memonitor pengerjaan PR dengan fitur spesial, yaitu editor (annotation) yang langsung dapat digunakan murid untuk menyelesaikan tugas, dan guru memonitor maupun mengecek tugas-tugas secara online. Selain itu, Koco bekerjasama secara eksklusif dengan salah satu penerbit kenamaan, Singapore Asia Publisher (SAP).
Dengan begitu, Koco pun dilengkapi dengan fitur e-book sebagai sumber pengajaran bagi guru dan murid yang terintegrasi dalam satu tempat di KocoSchools dan KocoPaper. Hal ini juga menguatkan bahwa Koco termasuk platform ramah lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan kertas untuk mengerjakan tugas,mencetak materi pelajaran, maupun penggunaan buku oleh pihak guru maupun tutor.
Founder Koco Paper, Lenie Chow Tjakrawinata mengutarakan bahwa dirinya meluncurkan platform dengan berdasar keinginan dan harapan dari seorang ibu agar proses belajar menjadi lebih mudah. "Saya mendedikasikan peluncuran Koco Paper untuk anak saya, Mia Medina. Saya melihat kesulitan yang anak saya hadapi di kegiatan Home Based Learning yang kini terjadi. Sebagai seorang anak yang pengetahuan teknologinya terbatas, saya merasa tidak berdaya melihat tekanan yang dialaminya," paparnya melalui keterangan tertulis, Minggu (13/9).
Lenie Chow pun bertekad membantu dunia pendidikan agar berjalan dengan lebih mudah bersama dengan timnya di kocopaper.com.
Sementara itu, di Indonesia, Koco berada dalam naungan PT PMA Kocopaper Indonesia. "Saya senang karena berkesempatan bergabung dengan Koco Singapore ," ujar Managing Director Kocopaper Indonesia, Faizal Abdullah.
Dengan melihat kebutuhan dan solusi yang terbaik di dunia Pendidikan Indonesia, Faizal yakin bahwa tekad yang kuat, tim yang solid, dan komunikasi brand yang konsisten akan semakin menguatkan value dan kontribusi terhadap Pendidikan Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
(Baca juga: Perilisan Wonder Woman 1984 Kembali Ditunda hingga Natal )
"KocoPaper dan KocoSchool dapat membantu para guru dan murid di waktu pandemi ini. Sekaligus mendukung inisiatif pemerintah untuk mendigitalisasi sekolah-sekolah di Indonesia," pungkasnya.
(nug)