Obat Remdesivir Sudah Diberikan pada Pasien COVID-19 di RS Persahabatan

Minggu, 04 Oktober 2020 - 10:58 WIB
loading...
Obat Remdesivir Sudah Diberikan pada Pasien COVID-19 di RS Persahabatan
Remdesivir masuk dalam standard of care pasien COVID-19. Foto/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Hingga kini jumlah positif COVID-19 yang meninggal di Tanah Air sudah menembus angka 10.000 jiwa bahkan lebih. Virus corona memang mematikan. Virus ini dapat memperbanyak diri atau bereplikasi di dalam tubuh penderita dan menyebabkan kerusakan yang fatal.

Untuk berkembang biak, virus membutuhkan host atau inang dengan mengambil materi genetik makhluk hidup lain. Pasien COVID-19 membutuhkan obat yang dapat menghambat replikasi virus ini. ( )

Menjawab kebutuhan tersebut, Hetero, perusahaan farmasi generik di India mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Amarox Global Pharma, berkolaborasi dengan Kalbe telah meluncurkan obat antivirus Covifor (Remdesivir) untuk pengobatan COVID-19 di Indonesia.

“Kalbe berkomitmen mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19. Hal ini selaras dengan misi Kalbe, yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik,” beber Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk.

Tim Pakar Dokter Gugus Tugas Nasional COVID-19 Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P mengatakan, Remdesivir masuk dalam standard of care pasien COVID-19.

“Obat ini sudah dapat izin untuk emergency use sebagai obat yang masuk dalam protokol pengobatan COVID-19. Pertama kali diujikan di RS Persahabatan ,” kata dr. Erlina dalam Konferensi Pers Virtual yang diadakan PT Kalbe Farma, belum lama ini.

Dr. Erlina melanjutkan, obat tersebut dulu pernah berhasil digunakan bagi pasien ebola dan di negara lain ternyata juga menunjukkan hasil yang baik.

Sebelum ada Remdesivir, tim medis menggunakan obat oral antivirus Avigan yang juga dapat menghambat replikasi virus. Hanya, obat ini menunjukkan keefektifan pada pasien COVID-19 dengan kasus ringan hingga sedang, tidak bagi pasien COVID-1 9 berat.

“Cara kerja obat ini (Remdesivir) dengan menghambat replikasi virus sehingga tidak terjadi keparahan lebih lanjut dan sistem imun pasien dapat mengendalikan virus. Pemberiannya lewat infus, hari pertama 200 mg hari berikutnya bisa sampai 5-10 hari sebanyak 100 mg saja. Diinfuskan dengan NaCL 0,9%,” terang dr. Erlina.

Emergency Use Authorization (EUA) produk Remdesivir adalah untuk pengobatan pasien penyakit COVID-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium, terutama untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg) yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang parah. ( )

Meski demikian dr. Erlina menegaskan, Remdesivir diduga berpengaruh pada organ hati dan ginjal. Maka itu, uji coba yang dilakukan pada 25 pasien RSUP Persahabatan tidak menyertakan pasien yang memiliki masalah pada kedua organ tersebut.

Terkait harga, Remdesivir dibanderol Rp3 juta per vial. Namun, Vidjongtius mengatakan, jika volume permintaan meningkat maka harganya dapat ditinjau kembali.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)