Vaksinasi dan Imunisasi Ternyata Tak Sama, Lalu Apa Bedanya?

Minggu, 01 November 2020 - 23:55 WIB
loading...
Vaksinasi dan Imunisasi Ternyata Tak Sama, Lalu Apa Bedanya?
Vaksinasi dan imunisasi ternyata berbeda. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Masyarakat seringkali menyamakan vaksinasi dengan imunisasi . Padahal keduanya berbeda. Dijelaskan oleh Prof. Sri Rezeki, Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), vaksin adalah sediaan yang mengandung zat biologik sebagai antigen spesifik dari virus.

Sementara vaksinasi adalah tindakan memberikan atau memasukkan vaksin ke tubuh untuk merangsang sistem imun. Caranya adalah dengan disuntikkan atau diteteskan melalui mulut untuk meningkatkan produksi antibodi sebagai penangkal suatu penyakit.

Baca juga : Pakar Imunisasi Beberkan Pentingnya Vaksin Covid-19

Berbeda dengan imunisasi. Ini adalah proses dalam tubuh supaya seseorang mempunyai kekebalan tubuh terhadap penyakit. Imunisasi sendiri ada dua yaitu imunisasi aktif dan pasif. Pada imunisasi aktif, diperlukan waktu agar kekebalan tubuh terbentuk. Sedangkan pada imunisasi pasif, kekebalan tubuh dapat langsung diperoleh.

Untuk memahami lebih mudah perbedaan vaksinasi dan imunisasi, vaksinasi adalah tindakan mendapatkan vaksin. Sementara imunisasi adalah hasil dari vaksin, yaitu terbentuknya kekebalan tubuh.

“Vaksin adalah zat biologis sehingga perlakuannya juga harus hati-hati, suhunya harus tertentu, penyimpanannya harus baik, tidak boleh sembarangan distribusi dan teratur,” kata Prof. Sri dalam Webinar bertema Vaksinasi untuk Negeri yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Baca juga : Harapan Besar Itu Adalah Vaksin Covid-19...

Vaksin bekerja untuk mengurangi risiko infeksi dengan mengenal dan melawan patogen (virus dan bakteri). Vaksin akan menghantarkan imunogen yang spesifik untuk setiap antigen yang akan menghasilkan respon imun untuk melatih sistem imun dalam mengenali patogen jika terpapar secara alami. Menurut Prof. Sri, nutrisi seimbang, air bersih, ASI eksklusif, menghindari polusi dalam ruangan, dan imunisasi, maka risiko penyakit menular dapat dihindari hingga 70%.
(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2720 seconds (0.1#10.140)