Benarkah Soda Diet Menyehatkan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Soda diet menjadi pilihan bagi mereka yang menghindari kalori berlebih pada minuman ringan. Banyak yang mempertanyakan kesehatan dari minuman ini. Nyatanya minuman ini malah berpotensi memicu penyakit jantung.
Penelitian terbaru menemukan bahwa, jika dibandingkan dengan konsumen yang sama sekali tidak mengonsumsi minuman berpemanis, mereka yang minum minuman berpemanis buatan memiliki risiko penyakit jantung sama seperti orang yang mengonsumsi banyak minuman dengan gula tambahan. (Baca juga: Ini Hubungan Hipertensi dan Gula Darah seperti yang Dialami Gatot Brajamusti )
“Penelitian kami mengajurkan agar tidak memilih minuman dengan gula buatan sebagai pilihan minuman sehat pengganti minuman manis,” terang Eloi Chazelas, ketua peneliti, dikutip dari Today.
Temuan ini berdasarkan data pada lebih dari 105.000 orang di Perancis yang diikuti perjalanan hidupnya selama 10 tahun bermula dari 2009. Partisipan mengisi kuisioner tentang pola makan mereka selama enam bulan dan peneliti menganalisa kebiasaan mengonsumsi minuman berpemanis dan minuman diet.
Untuk setiap kategori minuman, partisipan dibagi ke dalam tiga kelompok: konsumen yang tidak minum minuman berpemanis, konsumen dengan konsumsi rendah, dan konsumen dengan konsumsi tinggi.
Ketika peneliti menganalisa riwayat kesehatan mereka, konsumen dari kelompok konsumsi rendah dan tinggi minuman, memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih tinggi yaitu 20-32% dibandingkan dengan konsumen yang sama sekali tidak minum minuman manis.
Penelitian sebelumnya sudah menemukan bahwa minum minuman soda diet meningkatkan risiko stroke dan demensia serta tidak membantu dalam menurunkan berat badan.
Minuman dengan gula tambahan, sukrosa, sirup jagung yang tinggi, serta pemanis lainnya seperti soda, minuman buah, minuman olahraga, minuman energi, dan air mineral yang manis telah diteliti sejak lama.
Minuman-minuman ini berhubungan peningkatakan berat badan, obesitas, diabetes tipe 2, gangguan ginjal, gangguan hati bukan akibat alkohol, kerusakan gigi, dan asam urat menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC.
Penelitian 2019 oleh Harvard menemukan bahwa semakin banyak minuman manis maupun berpemanis yang dikonsumsi, semakin tinggi risiko terkena kematian dini akibat penyakit kardiovaskular. (Baca juga: Jessica Iskandar Ajak Followers Menghormati Hewan )
Tidak jelas bagaimana pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan jantung, namun beberapa peneliti berpendapat, minuman berpemanis buatan mempengaruhi mikrobiota dan bakteri di sistem pencernaan dan menyebabkan efek samping, seperti mempengaruhi tekanan darah dan glokosa yang menjadi faktor tinggi penyebab penyakit kardiovaskular. Karenanya, gantilah kebiasaan Anda mengonsumsi minuman manis dengan air mineral sehingga risiko penyakit tersebut dapat dihindari.
Penelitian terbaru menemukan bahwa, jika dibandingkan dengan konsumen yang sama sekali tidak mengonsumsi minuman berpemanis, mereka yang minum minuman berpemanis buatan memiliki risiko penyakit jantung sama seperti orang yang mengonsumsi banyak minuman dengan gula tambahan. (Baca juga: Ini Hubungan Hipertensi dan Gula Darah seperti yang Dialami Gatot Brajamusti )
“Penelitian kami mengajurkan agar tidak memilih minuman dengan gula buatan sebagai pilihan minuman sehat pengganti minuman manis,” terang Eloi Chazelas, ketua peneliti, dikutip dari Today.
Temuan ini berdasarkan data pada lebih dari 105.000 orang di Perancis yang diikuti perjalanan hidupnya selama 10 tahun bermula dari 2009. Partisipan mengisi kuisioner tentang pola makan mereka selama enam bulan dan peneliti menganalisa kebiasaan mengonsumsi minuman berpemanis dan minuman diet.
Untuk setiap kategori minuman, partisipan dibagi ke dalam tiga kelompok: konsumen yang tidak minum minuman berpemanis, konsumen dengan konsumsi rendah, dan konsumen dengan konsumsi tinggi.
Ketika peneliti menganalisa riwayat kesehatan mereka, konsumen dari kelompok konsumsi rendah dan tinggi minuman, memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih tinggi yaitu 20-32% dibandingkan dengan konsumen yang sama sekali tidak minum minuman manis.
Penelitian sebelumnya sudah menemukan bahwa minum minuman soda diet meningkatkan risiko stroke dan demensia serta tidak membantu dalam menurunkan berat badan.
Minuman dengan gula tambahan, sukrosa, sirup jagung yang tinggi, serta pemanis lainnya seperti soda, minuman buah, minuman olahraga, minuman energi, dan air mineral yang manis telah diteliti sejak lama.
Minuman-minuman ini berhubungan peningkatakan berat badan, obesitas, diabetes tipe 2, gangguan ginjal, gangguan hati bukan akibat alkohol, kerusakan gigi, dan asam urat menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC.
Penelitian 2019 oleh Harvard menemukan bahwa semakin banyak minuman manis maupun berpemanis yang dikonsumsi, semakin tinggi risiko terkena kematian dini akibat penyakit kardiovaskular. (Baca juga: Jessica Iskandar Ajak Followers Menghormati Hewan )
Tidak jelas bagaimana pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan jantung, namun beberapa peneliti berpendapat, minuman berpemanis buatan mempengaruhi mikrobiota dan bakteri di sistem pencernaan dan menyebabkan efek samping, seperti mempengaruhi tekanan darah dan glokosa yang menjadi faktor tinggi penyebab penyakit kardiovaskular. Karenanya, gantilah kebiasaan Anda mengonsumsi minuman manis dengan air mineral sehingga risiko penyakit tersebut dapat dihindari.
(tdy)