Monyet di Kebun Binatang Lebih Suka Suara Kemacetan Dibanding Suara Alam
loading...
A
A
A
"Saya sudah meneliti para hewan sejak lama, tapi saat mereka lebih memilih suara bising kemacetan dibanding suara hujan yang lebih familier buat mereka, ini sebuah kejutan bahwa mereka tertarik dengan suara itu," ujarnya.
Sementara koordinator peneliti Kirsi Pynnonen-Oudman menyebut bahwa suara ban mobil yang melengking bisa jadi familier buat para monyet saki. ( )
"Di alam liar, monyet ini menggunakan suara yang bernada tinggi, melengking, dan serak untuk berkomunikasi," ujarnya pada AFP.
![Monyet di Kebun Binatang Lebih Suka Suara Kemacetan Dibanding Suara Alam]()
Foto: Aalto University
Menurut Kirsi, selain makanan, suara berperan penting untuk pertumbuhan berat badan para hewan di kebun binatang.
"Suara sangat penting untuk mereka berkomunikasi. Di hutan, ada banyak jenis suara, dan seekor monyet kecil mesti sensitif terhadap jenis suara yang berbeda-beda," imbuhnya.
Karena itulah, menurutnya, hasil penelitian ini bisa meningkatkan kualitas hidup para hewan di kebun binatang. (
)
Sementara Ilyena Hirskyj-Douglas menegaskan bahwa hasil penelitian ini bisa jadi acuan para peneliti untuk benar-benar berpikir matang tentang teknologi untuk hewan.
"Tetaplah berpikiran terbuka dan tinggalkan persepsi kita (manusia) di belakang," katanya.
Sementara koordinator peneliti Kirsi Pynnonen-Oudman menyebut bahwa suara ban mobil yang melengking bisa jadi familier buat para monyet saki. ( )
"Di alam liar, monyet ini menggunakan suara yang bernada tinggi, melengking, dan serak untuk berkomunikasi," ujarnya pada AFP.

Foto: Aalto University
Menurut Kirsi, selain makanan, suara berperan penting untuk pertumbuhan berat badan para hewan di kebun binatang.
"Suara sangat penting untuk mereka berkomunikasi. Di hutan, ada banyak jenis suara, dan seekor monyet kecil mesti sensitif terhadap jenis suara yang berbeda-beda," imbuhnya.
Karena itulah, menurutnya, hasil penelitian ini bisa meningkatkan kualitas hidup para hewan di kebun binatang. (
Sementara Ilyena Hirskyj-Douglas menegaskan bahwa hasil penelitian ini bisa jadi acuan para peneliti untuk benar-benar berpikir matang tentang teknologi untuk hewan.
"Tetaplah berpikiran terbuka dan tinggalkan persepsi kita (manusia) di belakang," katanya.
(it)
Lihat Juga :