Orang Tua Harus Mengerti Cara Tangani Bayi yag Lahir Prematur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu tantangan terberat yang diterima oleh orang tua adalah ketika harus menerima takdir memiliki bayi prematur . Kelahiran buah hati yang prematur kerap menimbulkan berbagai permasalahan yang rumit dengan lama perawatan yang sangat panjang. Apalagi bagi pasangan orang tua yang berusia muda.
Tak hanya memberikan dampak secara medis saja, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat. Diperkirakan ada 675 ribuan kasus per tahun, dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kelahiran prematur yang besar di dunia. ”Masyarakat baik non medis maupun medis perlu memahami seluk-beluk bayi prematur dengan baik,”ujar dr Daulika Yusna, SpA dokter spesialis anak yang bekerja di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, Minggu (22/11/2020). (Baca Juga : Sakit Gigi saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran dan Bayi Prematur )
Menurut dia, masyarakat perlu tahu, mengapa seorang ibu harus melahirkan bayi lebih cepat dari seharusnya. Lalu apa yang akan terjadi pada bayi, pada ibu dan keluarganya. Masalah seperti apa yang harus siap untuk dihadapi saat ini dan di kemudian hari nanti. Persiapan mental dan finansial seperti apa yang perlu dipahami. Dengan penanganan yang baik, diharapkan bayi-bayi prematur bisa memiliki kualitas hidup yang baik di masa depan. “Bayi-bayi ini memerlukan uluran tangan yang penuh pemahaman dan kasih sayang dari dunia di sekelilingnya,” tutur dokter yang pernah mengikuti pendidikan fellowship di NICU University Medical Center Groningen (Belanda) itu.
Daulika pun menuangkan pengalamannya dalam sebuah buku yang diberi Judul Arti Hadirmu, Nak : Jelajah Hidup Bersama Bayi Prematur. “Saya harap buku ini tidak hanya memberikan edukasi medis, namun juga motivasi dan inspirasi bagi seluruh orangtua,” tutur ibu dari 3 orang anak ini. (Baca Juga : Wanita Hamil dengan COVID-19 Berisiko Lebih Tinggi Lahirkan Bayi Prematur )
Memperhatikan begitu rumitnya permasalahan medis, sosial, dan kemanusiaan yang muncul dalam merawat seorang bayi prematur , membuat Daulika sadar betapa pentingnya memberikan edukasi bagi seluruh orang tua atau calon orang tua. Juga tenaga medis untuk memahami liku-liku perjalanan bayi prematur dan prinsip-prinsip penanganannya.“Alur pembahasan medis yang dituliskan dengan sangat baik dan mudah dicerna,” kata dr Agung Zentyo Wibowo, BMedSc. founder Komunitas Premature Indonesia.
Banyak hal yang tidak tampak di permukaan dan sering terabaikan. Betapa risiko kelahiran prematur ini bisa terjadi pada siapapun. Biaya yang harus dikeluarkan orang tua pun sangat tinggi. Sehingga memiliki bayi prematur perlu perjuangan panjang yang memerlukan kesabaran. ”Buku ini membuka wawasan orang tua, calon kakek, dan calon nenek,” tutur DR dr. Didi Danukusumo, SPOG-KFM, Direktur Utama RSAB Harapan Kita.
Tak hanya memberikan dampak secara medis saja, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat. Diperkirakan ada 675 ribuan kasus per tahun, dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kelahiran prematur yang besar di dunia. ”Masyarakat baik non medis maupun medis perlu memahami seluk-beluk bayi prematur dengan baik,”ujar dr Daulika Yusna, SpA dokter spesialis anak yang bekerja di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, Minggu (22/11/2020). (Baca Juga : Sakit Gigi saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran dan Bayi Prematur )
Menurut dia, masyarakat perlu tahu, mengapa seorang ibu harus melahirkan bayi lebih cepat dari seharusnya. Lalu apa yang akan terjadi pada bayi, pada ibu dan keluarganya. Masalah seperti apa yang harus siap untuk dihadapi saat ini dan di kemudian hari nanti. Persiapan mental dan finansial seperti apa yang perlu dipahami. Dengan penanganan yang baik, diharapkan bayi-bayi prematur bisa memiliki kualitas hidup yang baik di masa depan. “Bayi-bayi ini memerlukan uluran tangan yang penuh pemahaman dan kasih sayang dari dunia di sekelilingnya,” tutur dokter yang pernah mengikuti pendidikan fellowship di NICU University Medical Center Groningen (Belanda) itu.
Daulika pun menuangkan pengalamannya dalam sebuah buku yang diberi Judul Arti Hadirmu, Nak : Jelajah Hidup Bersama Bayi Prematur. “Saya harap buku ini tidak hanya memberikan edukasi medis, namun juga motivasi dan inspirasi bagi seluruh orangtua,” tutur ibu dari 3 orang anak ini. (Baca Juga : Wanita Hamil dengan COVID-19 Berisiko Lebih Tinggi Lahirkan Bayi Prematur )
Memperhatikan begitu rumitnya permasalahan medis, sosial, dan kemanusiaan yang muncul dalam merawat seorang bayi prematur , membuat Daulika sadar betapa pentingnya memberikan edukasi bagi seluruh orang tua atau calon orang tua. Juga tenaga medis untuk memahami liku-liku perjalanan bayi prematur dan prinsip-prinsip penanganannya.“Alur pembahasan medis yang dituliskan dengan sangat baik dan mudah dicerna,” kata dr Agung Zentyo Wibowo, BMedSc. founder Komunitas Premature Indonesia.
Banyak hal yang tidak tampak di permukaan dan sering terabaikan. Betapa risiko kelahiran prematur ini bisa terjadi pada siapapun. Biaya yang harus dikeluarkan orang tua pun sangat tinggi. Sehingga memiliki bayi prematur perlu perjuangan panjang yang memerlukan kesabaran. ”Buku ini membuka wawasan orang tua, calon kakek, dan calon nenek,” tutur DR dr. Didi Danukusumo, SPOG-KFM, Direktur Utama RSAB Harapan Kita.
(ton)