Tetap Berolahraga Jaga Kebugaran Saat di Rumah Aja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 benar-benar mengubah cara hidup banyak orang. Masyarakat dianjurkan untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pertemuan tatap muka maupun aktivitas luar ruangan, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar. Ribuan sekolah ditutup, dan sebagai akibatnya, cara belajar yang baru perlu diterapkan.
Beruntung, teknologi yang semakin canggih membantu berbagai kegiatan dapat terus berjalan bahkan bisa menjadi lebih baik. Kini siswa dan guru tidak perlu bertemu secara fisik saat menjalankan kegiatan belajar-mengajar. Terlebih, banyak platform pembelajaran elektronik (e-learning) yang sudah tersedia secara gratis, seperti Google Classroom, Edmodo, dan Moodle.
Baca juga : Kulit Glowing di Akhir Tahun dengan Skincare Bernuansa NYC
Pembelajaran daring memberikan banyak keuntungan, seperti kemudahan penyimpanan materi pelajaran, aksesibilitas, serta fleksibilitas waktu. Namun, para guru olahraga tampaknya harus menghadapi tantangan lainnya, sebab pendidikan jasmani umumnya menuntut pertemuan langsung dan bahkan kontak fisik. Tapi, jangan khawatir, karena masih ada beberapa latihan dasar yang bisa diajarkan secara virtual.
1. Push-up dan sit-up
Push-up dan sit-up merupakan dua bentuk latihan kekuatan dan daya tahan yang paling umum dilakukan. Kedua latihan ini tidak membutuhkan peralatan apa pun untuk melakukannya. Cukup sediakan ruang untuk Anda bergerak dengan nyaman. Meskipun kelihatannya sederhana, keduanya sangat penting dalam semua jenis olahraga. Push-up membantu membangun kekuatan dan inti tubuh bagian atas, sedangkan sit-up berguna untuk memperkuat inti tubuh serta mengurangi risiko sakit punggung dan cedera.
Namun, guru perlu memperhatikan postur para murid ketika sedang mencoba melakukan latihan ini, terutama untuk push-up. Seringkali, para murid mengalami kesulitan untuk menahan bokong mereka ketika sedang menurunkan tubuhnya. Guru juga perlu memperhatikan punggung murid agar tetap lurus. Jika para siswa sudah mampu menguasai gerakan tersebut, tantanglah mereka untuk mencoba berbagai variasi gerakan push-up.
2. Lompat Tali
Lompat tali memang tidak semudah kedengarannya karena aktivitas ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh serta koordinasi tubuh yang baik. Namun, latihan ini sangat dibutuhkan guna mengurangi risiko cedera kaki.
Fun fact, ternyata lompat tali dapat membakar banyak kalori di dalam tubuh, lho. Dibandingkan jogging selama 30 menit, lompat tali justru lebih banyak membakar kalori. Menurut Science Daily, apabila latihan aerobik ini dilakukan secara interns maka burn rate-nya dapat mencapai 1.300 kalori per jam.
Beruntung, teknologi yang semakin canggih membantu berbagai kegiatan dapat terus berjalan bahkan bisa menjadi lebih baik. Kini siswa dan guru tidak perlu bertemu secara fisik saat menjalankan kegiatan belajar-mengajar. Terlebih, banyak platform pembelajaran elektronik (e-learning) yang sudah tersedia secara gratis, seperti Google Classroom, Edmodo, dan Moodle.
Baca juga : Kulit Glowing di Akhir Tahun dengan Skincare Bernuansa NYC
Pembelajaran daring memberikan banyak keuntungan, seperti kemudahan penyimpanan materi pelajaran, aksesibilitas, serta fleksibilitas waktu. Namun, para guru olahraga tampaknya harus menghadapi tantangan lainnya, sebab pendidikan jasmani umumnya menuntut pertemuan langsung dan bahkan kontak fisik. Tapi, jangan khawatir, karena masih ada beberapa latihan dasar yang bisa diajarkan secara virtual.
1. Push-up dan sit-up
Push-up dan sit-up merupakan dua bentuk latihan kekuatan dan daya tahan yang paling umum dilakukan. Kedua latihan ini tidak membutuhkan peralatan apa pun untuk melakukannya. Cukup sediakan ruang untuk Anda bergerak dengan nyaman. Meskipun kelihatannya sederhana, keduanya sangat penting dalam semua jenis olahraga. Push-up membantu membangun kekuatan dan inti tubuh bagian atas, sedangkan sit-up berguna untuk memperkuat inti tubuh serta mengurangi risiko sakit punggung dan cedera.
Namun, guru perlu memperhatikan postur para murid ketika sedang mencoba melakukan latihan ini, terutama untuk push-up. Seringkali, para murid mengalami kesulitan untuk menahan bokong mereka ketika sedang menurunkan tubuhnya. Guru juga perlu memperhatikan punggung murid agar tetap lurus. Jika para siswa sudah mampu menguasai gerakan tersebut, tantanglah mereka untuk mencoba berbagai variasi gerakan push-up.
2. Lompat Tali
Lompat tali memang tidak semudah kedengarannya karena aktivitas ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh serta koordinasi tubuh yang baik. Namun, latihan ini sangat dibutuhkan guna mengurangi risiko cedera kaki.
Fun fact, ternyata lompat tali dapat membakar banyak kalori di dalam tubuh, lho. Dibandingkan jogging selama 30 menit, lompat tali justru lebih banyak membakar kalori. Menurut Science Daily, apabila latihan aerobik ini dilakukan secara interns maka burn rate-nya dapat mencapai 1.300 kalori per jam.