Masih Ingin Berlibur Akhir Tahun? Sebaiknya Hindari Wisata di Zona Merah!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa pandemi Covid-19 belum usai, liburan yang ideal adalah di rumah saja. Namun antusias masyarakat untuk berlibur terlihat masih tinggi. Padahal sebenarnya berlibur di masa seperti ini sangat berisiko memicu kenaikan jumlah pasien Covid-19 . Apalagi liburan akhir tahun ini boleh dibilang cukup panjang.
Dokter spesialis penyakit dalam Primaya Evasari Hospital, dr. Nugraheni Irda, Sp.PD mengatakan bahwa liburan di masa pandemi seperti saat ini cukup berisiko. “Sebenarnya yang paling ideal adalah liburan di rumah,” kata dr Nugraheni. Namun, jika memang harus berpergian atau sudah terlanjur merencanakan liburan, protokol kesehatan tak boleh diabaikan.
Baca juga : Jerman Laporkan Kasus Pertama Strain Covid-19 Inggris
dr. Nugraheni Irda mengatakan bahwa saat ini jumlah angka positif Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19 semakin meningkat di 8 provinsi setelah sebelumnya mengalami penurunan tren. Kedelapan provinsi itu diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan.
“Maka dari itu, hindari wilayah-wilayah tersebut untuk berlibur karena wilayah tersebut memiliki banyak destinasi wisata yang menarik sehingga banyak wisatawan yang datang berkunjung,” ujar dr. Nugraheni Irda.
Tentunya tempat yang terbuka lebih baik dibandingkan ruang tertutup dari segi penularan Covid-19. Di ruangan terbuka, udara segar terus bergerak dan berganti membantu menyebarkan cairan atau mikro partikel sehingga kepadatan virus berkurang. “Sedangkan, saat berada di dalam ruangan, terdapat penyebaran virus melalui cairan (mikro partikel) yang dilepaskan ke udara saat berbicara, batuk, atau bersin.,” ujar dr. Nugraheni Irda.
Baca juga : Boleh Enggak Berenang di Pantai Selama Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Sementara itu dokter spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Bekasi Utara ,dr. Mohammad Irfan, Sp.PD menambahkan bahwa sebelum berpergian, sebaiknya cek dan status zona tempat yang akan dikunjungi. “Sebisa mungkin menghindari daerah red zone sehingga keterpaparan terhadap covid semakin berkurang” ujar dr. Mohammad Irfan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utar
dr. Mohammad Irfan juga menganjurkan untukmemilih tempat rekreasi dengan ruangan terbuka seperti pegunungan, situs budaya seperti candi, pantai, taman kota, kebun, berkemah di kaki gunung, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk selalu menghindari tempat keramaian dan cari tempat wisata yang selalu menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
Pada dasarnya, aktivitas-aktivitas yang dapat berpotensi menularkan Covid-19 selama berlibur adalah aktivitas berkumpul, tidak menjaga jarak, kontak dengan banyak orang terlalu lama, menggunakan fasilitas publik bersamaan seperti tempat permainan anak, nonton bioskop, dan berbagai aktivitas berkumpul lainnya.
Baca juga : Jepang Konfirmasi Lima Orang Positif Terinfeksi Strain Baru Covid-19
Tempat-tempat umum memang sebaiknya dihindari saat ini. Tapi saat liburan rasanya susah untuk menghindari fasilitas umum. “Bila harus menggunakan fasilitas publik seperti ini, hal terpenting adalah selalu menjaga jarak, minimal 1,5 meter dari pengunjung lainnya, “ kata dr Mohammad.
Saat liburan yang terpenting protokol kesehatan tetap harus dijalanankan. Kuncinya adalah kedisiplinan menjaga 3M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dokter spesialis penyakit dalam Primaya Evasari Hospital, dr. Nugraheni Irda, Sp.PD mengatakan bahwa liburan di masa pandemi seperti saat ini cukup berisiko. “Sebenarnya yang paling ideal adalah liburan di rumah,” kata dr Nugraheni. Namun, jika memang harus berpergian atau sudah terlanjur merencanakan liburan, protokol kesehatan tak boleh diabaikan.
Baca juga : Jerman Laporkan Kasus Pertama Strain Covid-19 Inggris
dr. Nugraheni Irda mengatakan bahwa saat ini jumlah angka positif Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19 semakin meningkat di 8 provinsi setelah sebelumnya mengalami penurunan tren. Kedelapan provinsi itu diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan.
“Maka dari itu, hindari wilayah-wilayah tersebut untuk berlibur karena wilayah tersebut memiliki banyak destinasi wisata yang menarik sehingga banyak wisatawan yang datang berkunjung,” ujar dr. Nugraheni Irda.
Tentunya tempat yang terbuka lebih baik dibandingkan ruang tertutup dari segi penularan Covid-19. Di ruangan terbuka, udara segar terus bergerak dan berganti membantu menyebarkan cairan atau mikro partikel sehingga kepadatan virus berkurang. “Sedangkan, saat berada di dalam ruangan, terdapat penyebaran virus melalui cairan (mikro partikel) yang dilepaskan ke udara saat berbicara, batuk, atau bersin.,” ujar dr. Nugraheni Irda.
Baca juga : Boleh Enggak Berenang di Pantai Selama Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Sementara itu dokter spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Bekasi Utara ,dr. Mohammad Irfan, Sp.PD menambahkan bahwa sebelum berpergian, sebaiknya cek dan status zona tempat yang akan dikunjungi. “Sebisa mungkin menghindari daerah red zone sehingga keterpaparan terhadap covid semakin berkurang” ujar dr. Mohammad Irfan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utar
dr. Mohammad Irfan juga menganjurkan untukmemilih tempat rekreasi dengan ruangan terbuka seperti pegunungan, situs budaya seperti candi, pantai, taman kota, kebun, berkemah di kaki gunung, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk selalu menghindari tempat keramaian dan cari tempat wisata yang selalu menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
Pada dasarnya, aktivitas-aktivitas yang dapat berpotensi menularkan Covid-19 selama berlibur adalah aktivitas berkumpul, tidak menjaga jarak, kontak dengan banyak orang terlalu lama, menggunakan fasilitas publik bersamaan seperti tempat permainan anak, nonton bioskop, dan berbagai aktivitas berkumpul lainnya.
Baca juga : Jepang Konfirmasi Lima Orang Positif Terinfeksi Strain Baru Covid-19
Tempat-tempat umum memang sebaiknya dihindari saat ini. Tapi saat liburan rasanya susah untuk menghindari fasilitas umum. “Bila harus menggunakan fasilitas publik seperti ini, hal terpenting adalah selalu menjaga jarak, minimal 1,5 meter dari pengunjung lainnya, “ kata dr Mohammad.
Saat liburan yang terpenting protokol kesehatan tetap harus dijalanankan. Kuncinya adalah kedisiplinan menjaga 3M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(wur)