Ini 6 Penyebab Keguguran Seperti yang Dialami Nathalie Holscher!

Senin, 25 Januari 2021 - 09:55 WIB
loading...
Ini 6 Penyebab Keguguran Seperti yang Dialami Nathalie Holscher!
Keguguran bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah gaya hidup tak sehat. Foto/healthline
A A A
JAKARTA - Kabar tak sedap datang dari pasangan Sule dan Nathalie Holscher . Nathalie yang sedang hamil muda mengalami keguguran. Kabar ini disampaikan langsung oleh perempuan yang akrab disapa Bunda itu melalui Instagram Storynya.

Nathalie menjelaskan kondisinya, bahwa dia mengalami banyak pendarahan. Hal ini sempat membuatnya merasa sedih dan takut mengecewakan Sule. Beruntung, mantan DJ itu mendapat dukungan dan semangat dari Sule dan anak-anaknya.

"Jadi dari hasil USG dan akupun positif Alhamdulillah.. Dan kemarin tiba-tiba pendarahan banyak banget dan akhirnya nggak jadi..," tulis perempuan 28 tahun itu.

Baca Juga : Keguguran akibat Pendarahan, Nathalie Holscher Tetap Semangat

"Yang aku sedihnya bukan karena apa-apa ya. Mungkin aku takut ngecewain suamiku. Tapi kenyataannya suamiku selalu full support aku banget. Huhu," lanjutnya.

Keguguran terjadi ketika kehamilan berakhir sebelum minggu ke-20. Seringkali, keguguran terjadi karena alasan yang tidak dapat Anda kendalikan. Faktanya, sulit untuk menentukan penyebab pasti keguguran. Mempelajari penyebabnya dapat membantu menenangkan pikiran dan membantu meningkatkan peluang untuk memiliki kehamilan yang sehat dan cukup bulan.

Berikut beberapa penyebab paling umum dari keguguran dilansir dari Web MD, Senin (25/1).

1. Kromoson Abnormal

Ketika keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama, lebih dari separuhnya terjadi karena masalah dengan kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi, seperti warna rambut dan mata. Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau dengan jumlah yang rusak.

Kelainan pada kromosom bayi yang belum lahir dapat menyebabkan salah satu dari beberapa masalah. Di antara yang paling umum adalah kehamilan anembrionik, kehamilan mola dan kehamilan mola parsial. Beberapa kelainan kromosom lainnya dapat menyebabkan keguguran. Ini termasuk trisomi 13, 18, 21 (down syndrome), monosomi (syndrome turner), dan masalah kromosom seks lainnya. Keguguran akibat masalah kromosom biasanya tidak terjadi lagi pada kehamilan selanjutnya.

Baca Juga : Bukan Vaksin yang Sebabkan Bupati Sleman Positif COVID-19, Ini Kata Para Pakar

2. Kondisi Medis

Keguguran sering kali diakibatkan oleh masalah kesehatan ibu. Beberapa di antaranya adalah infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella, penyakit jangka panjang yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, lupus dan gangguan autoimun lainnya.

Masalah dengan rahim atau leher rahim seperti fibroid, bentuk rahim yang tidak normal, atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini, yang disebut insufisiensi serviks. Infeksi PMS (penyakit menular seksual) seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV dan penggumpalan darah yang pembuluh blok darah yang membawa aliran darah ke plasenta.

3. Gaya Hidup

Kebiasaan Anda sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang mencakup merokok. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kehamilan meskipun hanya ayahnya yang merokok. Minum alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang.

4. Bahaya Lingkungan

Selain perokok pasif, zat-zat tertentu di lingkungan rumah atau tempat kerja dapat membahayakan kehamilan Anda. Termasuk di antaranya adalah timbal di pipa air tua atau cat di rumah yang dibangun sebelum 1978, merkuri dilepaskan dari termometer rusak atau bola lampu fluorescent.

Selain itu, pelarut seperti pengencer cat, penghilang minyak, dan penghilang noda dan pernis. Pestisida untuk membunuh serangga atau hewan pengerat dan arsenik ditemukan di dekat lokasi limbah atau di air sumur.

5. Pengobatan

Beberapa resep dan obat bebas dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, seperti misoprostol yang digunakan untuk kondisi seperti tukak lambung dan rheumatoid arthritis. Methotrexate, obat untuk rheumatoid arthritis. Retinoid, digunakan untuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat. Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) untuk nyeri dan peradangan.

Baca Juga : Menurunkan Kolesterol dengan Pola Makan Sehat, Bagaimana Tipsnya!

6. Keracunan Makanan

Beberapa jenis keracunan makanan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Seperti listeriosis, ditemukan dalam keju lunak yang tidak dipasteurisasi dan makanan laut mentah atau setengah matang. Salmonella, biasanya ditemukan pada telur mentah atau setengah matang. Toksoplasmosis, paling sering disebabkan oleh makan daging mentah yang terinfeksi.

Beberapa penyakit keracunan makanan, termasuk listeriosis dan toksoplasmosis, dapat menginfeksi bayi yang belum lahir meskipun Anda sendiri tidak memiliki gejala. Ikuti pedoman dokter tentang memasak dan makanan yang harus dihindari saat hamil.

(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)