Program Bantuan Kesehatan Aman Bawa Gianyar Raih Predikat Daerah Penanganan Kesehatan Terbaik
loading...
A
A
A
DENPASAR - Menurut data UNICEF, 7 juta balita di seluruh dunia mengalami kondisi tubuh kerdil ( stunting ). UNICEF bahkan memprediksi pandemi COVID-19 akan meningkatkan jumlah anak stunting sebanyak 15% atau 1.050.000 anak di seluruh dunia.
Permasalahan ini menjadi salah satu sorotan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali. Sang Bupati, I Made Mahayastra, mengakui kalau pandemi memang amat berdampak bagi masyarakat di daerahnya. Makin memprihatikankan karena program vaksinasi COVID-19 masih akan berlangsung cukup lama.
“Vaksinasi massal baru akan selesai Maret 2022. Itu artinya isu stunting bisa semakin memprihatinkan. Banyak masyarakat hilang pekerjaan dan berdampak pada sulitnya memberikan anak balita gizi yang seimbang. Tentu kami terus berusaha mewujudkan Gianyar menjadi wilayah yang memiliki kualitas kesehatan yang baik. Salah satunya adalah memberantas stunting dan COVID-19,” kata Bupati Mahayastra melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2).
Komitmen Mahayastra dalam membangun kesehatan masyarakat sekaligus mendukung program nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) terbukti dengan keberhasilan Kabupaten Gianyar meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai daerah dengan pembangunan kesehatan masyakarat terbaik.
“Saya mewakili masyarakat Gianyar, mengucapkan terima kasih kepada semua Organisasi Perangkat Daerah. Penghargaan ini tidak terlepas dari peran serta seluruh stakeholder yang telah bekerja dengan maksimal demi tercapainya predikat tersebut," ujar Mahayastra.
Kabupaten Gianyar sendiri telah mempertahankan predikat wilayah dengan pembangunan kesehatan terbaik di Indonesia sejak 2013. "Kami bersyukur dapat mempertahankan predikat terbaik melalui terobosan Program Bantuan Kesehatan Gianyar Aman, yakni dengan menggratiskan biaya kesehatan kepada seluruh warga Gianyar baik di rumah sakit pemerintah maupun Puskesmas, serta kerja sama dengan empat rumah sakit besar di Provinsi Bali," urai Mahayastra.
Hal ini selaras dengan data Kemenkes yang merilis Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat atau IPKM yang mencatat Kabupaten Gianyar mendapat nilai tertinggi. IPKM terdiri 30 indikator kesehatan yang dikelompokkan menjadi 7 sub indeks yakni Kesehatan Balita, Kesehatan Reproduksi, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Kesehatan, Penyakit Tidak Menular, Penyakit Menular, dan Kesehatan Lingkungan.
“Predikat wilayah dengan pembangunan kesehatan masyarakat terbaik mendorong kami untuk terus meningkatkan pelayanan. Kami beserta seluruh pihak terkait tentu terus meningkatkan pelayanan yang mencakup seluruh aspek kesehatan, terutama dalam upaya menghentikan pandemi COVID-19,” pungkas Mahayastra.
Permasalahan ini menjadi salah satu sorotan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali. Sang Bupati, I Made Mahayastra, mengakui kalau pandemi memang amat berdampak bagi masyarakat di daerahnya. Makin memprihatikankan karena program vaksinasi COVID-19 masih akan berlangsung cukup lama.
“Vaksinasi massal baru akan selesai Maret 2022. Itu artinya isu stunting bisa semakin memprihatinkan. Banyak masyarakat hilang pekerjaan dan berdampak pada sulitnya memberikan anak balita gizi yang seimbang. Tentu kami terus berusaha mewujudkan Gianyar menjadi wilayah yang memiliki kualitas kesehatan yang baik. Salah satunya adalah memberantas stunting dan COVID-19,” kata Bupati Mahayastra melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2).
Komitmen Mahayastra dalam membangun kesehatan masyarakat sekaligus mendukung program nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) terbukti dengan keberhasilan Kabupaten Gianyar meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai daerah dengan pembangunan kesehatan masyakarat terbaik.
“Saya mewakili masyarakat Gianyar, mengucapkan terima kasih kepada semua Organisasi Perangkat Daerah. Penghargaan ini tidak terlepas dari peran serta seluruh stakeholder yang telah bekerja dengan maksimal demi tercapainya predikat tersebut," ujar Mahayastra.
Kabupaten Gianyar sendiri telah mempertahankan predikat wilayah dengan pembangunan kesehatan terbaik di Indonesia sejak 2013. "Kami bersyukur dapat mempertahankan predikat terbaik melalui terobosan Program Bantuan Kesehatan Gianyar Aman, yakni dengan menggratiskan biaya kesehatan kepada seluruh warga Gianyar baik di rumah sakit pemerintah maupun Puskesmas, serta kerja sama dengan empat rumah sakit besar di Provinsi Bali," urai Mahayastra.
Hal ini selaras dengan data Kemenkes yang merilis Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat atau IPKM yang mencatat Kabupaten Gianyar mendapat nilai tertinggi. IPKM terdiri 30 indikator kesehatan yang dikelompokkan menjadi 7 sub indeks yakni Kesehatan Balita, Kesehatan Reproduksi, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Kesehatan, Penyakit Tidak Menular, Penyakit Menular, dan Kesehatan Lingkungan.
“Predikat wilayah dengan pembangunan kesehatan masyarakat terbaik mendorong kami untuk terus meningkatkan pelayanan. Kami beserta seluruh pihak terkait tentu terus meningkatkan pelayanan yang mencakup seluruh aspek kesehatan, terutama dalam upaya menghentikan pandemi COVID-19,” pungkas Mahayastra.
(tsa)