Begini Cara Atasi Efek Samping Vaksin COVID-19

Selasa, 16 Maret 2021 - 04:23 WIB
loading...
Begini Cara Atasi Efek...
Foto Ilustrasi. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Vaksin COVID-19 bisa menyebabkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau yang sering disebut KIPI. KIPI pada umumnya berdampak ringan seperti bengkak kemerahan bekas suntikan atau demam. Hal ini normal sebagai tanda vaksin bekerja.

Manfaat vaksin jauh lebih besar dari KIPI itu sendiri, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.



"Yang perlu masyarakat ketahui, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari efek sampingnya. KIPI itu mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan, kemudian ada demam sebagai tanda vaksinnya bekerja," jelas Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD beberapa waktu lalu.

Beruntung efek samping tersebut tidak bertahan lama. Efek samping vaksinasi segera sembuh dalam waktu satu sampai dua hari. Ada beberapa cara mudah untuk mengatasi efek samping ini. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Today, Senin (15/3).

1. Nyeri di Tempat Suntikan

Meskipun sakit lengan setelah suntik biasanya bukan masalah besar, hal itu bisa saja mengganggu. Kabar baiknya, rasa sakit itu adalah tanda bahwa tubuh mengembangkan respons kekebalan terhadap vaksin.

Untuk mengobati rasa sakit, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyarankan untuk mengoleskan kain lap bersih, dingin dan basah ke bekas tempat suntikan. Kompres hangat juga dapat membantu mengatasi nyeri.

"Cobalah untuk menggerakkan lengan Anda. Tetap diam hanya akan meningkatkan nyeri otot," kata Dr. Allison Agwu, MD, seorang profesor pediatri yang mengkhususkan diri pada penyakit menular di Johns Hopkins Medicine.

2. Nyeri Otot

Beberapa orang merasa nyeri di seluruh tubuh mereka setelah mendapatkan vaksin COVID-19.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa seperti baru saja melakukan olahraga interval tinggi. Otot mereka terasa pegal dan tidak hanya di tempat suntikan," ujar Dr. Bonnie Maldonado, MD, seorang profesor pediatri dan pakar penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford.

Jika demikian, lakukan apapun yang biasanya Anda lakukan untuk mengatasi nyeri otot. Minum banyak air dan istirahat. Mandi air hangat dengan garam juga bisa membantu.

3. Kelelahan, Demam, dan Sakit Kepala

Untuk demam, CDC merekomendasikan untuk minum banyak cairan dan berpakaian tipis. Istirahat serta relaksasi adalah jawaban untuk kelelahan dan kelelahan. Banyak dokter menyarankan agar orang menghindari penjadwalan vaksinasi sebelum hari yang sibuk, sehingga mereka dapat beristirahat jika merasa lesu sesudahnya.

Dr. Daniel Griffin, kepala penyakit menular untuk ProHEALTH mengungkapkan bahwa orang juga harus berusaha memastikan bahwa mereka baik-baik saja sebelum mendapatkan vaksin.

"Kami telah memperhatikan petugas kesehatan khususnya yang bekerja berjam-jam, tidak merawat diri mereka sendiri, mereka dehidrasi, lapar. Itu bukan situasi yang bagus untuk mendapatkan vaksinasi. Tidurlah yang nyenyak. Makan dan minum sesuatu," ungkap Dr. Griffin.



Ada beberapa kebingungan mengenai apakah aman mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas sebelum atau setelah menerima vaksin COVID-19. Dr. Vin Gupta menyebut bahwa orang harus menghindari penggunaan obat penghilang rasa sakit sebelum vaksinasi, tetapi tidak apa-apa untuk mengonsumsi setelahnya jika gejala berkembang.

Efek samping tidak boleh bertahan lebih dari 48 jam setelah mendapatkan suntikan, dan sering kali memudar lebih cepat dari itu. Tetapi, jika Anda mengalami efek samping beberapa hari setelah mendapatkan vaksin COVID-19, hubungi dokter.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)