Halo Ibu-Ibu Muda, Ini Lho Aturan Makan, Tidur dan Aktivitas Anak Menurut Ahli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agar tumbuh sehat secara fisik dan mental, anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang dan pola tidur yang benar. Namun, masih banyak kaum ibu, khususnya yang baru menjalani peran sebagai ibu baru, kurang memahami bagaimana cara mengatur pola makan dan tidur yang tepat untuk sang buah hati.
Baca juga: Derita Kelainan Jantung, Aldebaran Harus Segera Dioperasi
Terlebih, untuk para ibu yang masih harus bekerja dari rumah selama masa pandemi ini, sering kali jam kerja, jam makan dan jam tidur mereka ikut berantakan. Hal ini tentunya berdampak pada kualitas nutrisi yang diberikan kepada anak.
Untuk itu, penting bagi orang tua khususnya para ibu memahami jadwal tidur dan makan yang tepat pada bayi hingga transisinya menjadi balita. Dengan demikian, ibu memiliki waktu istirahat yang cukup.
Menurut Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara, Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, jadwal makan dan menyusui yang teratur penting untuk merangsang rasa lapar anak khususnya jika sudah berumur di atas 3 bulan. Artinya, bayi dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang timbul pada dirinya.
"Sedangkan, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), pemulihan energi, serta berdampak pada mental dan emosi," ujar Dr. Kanya melalui siaran resminya, Rabu (17/3).
Dr. Kanya juga membagikan beberapa aturan tidur dan makan yang baik diterapkan kepada anak. Untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan biasakan makan maksimal hanya 30 menit dan tidak dijanjikan hadiah, susu atau es krim jika mampu menghabiskan makanannya.
"Anak juga harus dibiasakan makan di meja makan sehingga tidak ada distraksi. Sebaiknya, berikan makanan setiap 2-3 jam sekali dengan jeda air putih saja. Sedangkan untuk tidur, tentukan waktu tidur yang konsisten dan pastikan popoknya kering, pakaian dan tempat tidurnya bersih dan nyaman," jelasnya.
"Anak dianjurkan tidur dalam keadaan kenyang dan biasakan untuk mengenalkan suasana tenang menjelang tidur," sambungnya.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun) harus aktif secara fisik sepanjang hari untuk tumbuh kembang. Pengasuh dewasa harus mendorong anak-anak usia prasekolah untuk aktif saat bermain.
Baca juga: Wanita dengan PCOS Lebih Mungkin Tertular Covid-19
Anak-anak dan remaja usia 6-17 tahun harus melakukan 60 menit atau lebih aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat setiap hari, termasuk aerobik harian dan aktivitas yang memperkuat tulang seperti berlari atau melompat setiap tiga hari setiap minggu, dan yang membangun otot seperti memanjat atau melakukan push up setiap 3 hari setiap minggu.
Lihat Juga: Viral! Momen Pertemuan Anak Laki-Laki dengan Ibunya setelah 16 Tahun Terpisah, Banjir Air Mata
Baca juga: Derita Kelainan Jantung, Aldebaran Harus Segera Dioperasi
Terlebih, untuk para ibu yang masih harus bekerja dari rumah selama masa pandemi ini, sering kali jam kerja, jam makan dan jam tidur mereka ikut berantakan. Hal ini tentunya berdampak pada kualitas nutrisi yang diberikan kepada anak.
Untuk itu, penting bagi orang tua khususnya para ibu memahami jadwal tidur dan makan yang tepat pada bayi hingga transisinya menjadi balita. Dengan demikian, ibu memiliki waktu istirahat yang cukup.
Menurut Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara, Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, jadwal makan dan menyusui yang teratur penting untuk merangsang rasa lapar anak khususnya jika sudah berumur di atas 3 bulan. Artinya, bayi dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang timbul pada dirinya.
"Sedangkan, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), pemulihan energi, serta berdampak pada mental dan emosi," ujar Dr. Kanya melalui siaran resminya, Rabu (17/3).
Dr. Kanya juga membagikan beberapa aturan tidur dan makan yang baik diterapkan kepada anak. Untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan biasakan makan maksimal hanya 30 menit dan tidak dijanjikan hadiah, susu atau es krim jika mampu menghabiskan makanannya.
"Anak juga harus dibiasakan makan di meja makan sehingga tidak ada distraksi. Sebaiknya, berikan makanan setiap 2-3 jam sekali dengan jeda air putih saja. Sedangkan untuk tidur, tentukan waktu tidur yang konsisten dan pastikan popoknya kering, pakaian dan tempat tidurnya bersih dan nyaman," jelasnya.
"Anak dianjurkan tidur dalam keadaan kenyang dan biasakan untuk mengenalkan suasana tenang menjelang tidur," sambungnya.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun) harus aktif secara fisik sepanjang hari untuk tumbuh kembang. Pengasuh dewasa harus mendorong anak-anak usia prasekolah untuk aktif saat bermain.
Baca juga: Wanita dengan PCOS Lebih Mungkin Tertular Covid-19
Anak-anak dan remaja usia 6-17 tahun harus melakukan 60 menit atau lebih aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat setiap hari, termasuk aerobik harian dan aktivitas yang memperkuat tulang seperti berlari atau melompat setiap tiga hari setiap minggu, dan yang membangun otot seperti memanjat atau melakukan push up setiap 3 hari setiap minggu.
Lihat Juga: Viral! Momen Pertemuan Anak Laki-Laki dengan Ibunya setelah 16 Tahun Terpisah, Banjir Air Mata
(nug)