Waspada! Banyak Orang Terkena Serangan Jantung pada Hari Senin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serangan jantung adalah keadaan darurat yang membutuhkan bantuan medis segera. Gejala serangan jantung mulai muncul jauh sebelum kejadian sebenarnya, yang kebanyakan luput dari perhatian.
Meskipun sulit untuk memprediksi kapan peristiwa yang sebenarnya akan terjadi, para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi hari di mana kebanyakan orang kemungkinan besar akan menderita karenanya yaitu Senin.
Hari pertama dalam seminggu selalu dianggap sebagai salah satu hari paling menyedihkan dalam seminggu. Tekanan kerja, kecemasan, dan rapat membuat semua orang stres. Para peneliti kini menemukan alasan lain untuk takut pada hari Senin.
Dilansir dari Time of India, Senin (22/3) menurut sebuah studi di Swedia yang dilakukan pada 156.000 orang, kebanyakan orang ternyata lebih rentan mengalami serangan jantung pada hari Senin.
Peneliti dari dua universitas teratas Swedia yaitu Universitas Uppsala dan Umea menganalisis data yang dikumpulkan dari rumah sakit Swedia tentang infark miokard (serangan jantung) yang terdaftar di registri kualitas nasional SWEDEHEART dari 2006 hingga 2013.
Temuan studi yang dipublikasikan di American Heart Journal mengungkapkan bahwa kemungkinan mengalami serangan jantung meningkat ketika seseorang sangat stres dan jika melihat kalender suatu hari dianggap lebih stres daripada yang lain.
Data dengan jelas menunjukkan bahwa tingkat infark miokard (MI) lebih tinggi selama liburan musim dingin dan pada hari Senin. Sementara kemungkinan yang sama minimal pada akhir pekan dan selama liburan musim panas di bulan Juli.
Stres yang berkepanjangan meningkatkan aktivitas di area otak yang terkait dengan pemrosesan emosi, yang mengarah pada kemungkinan peningkatan penyakit jantung dan peredaran darah. Ketika datang ke akhir pekan kita lebih santai dan rileks. Tekanan darah kita terkendali dan detak jantung kita normal.
Selain itu, stres hanyalah salah satu faktor yang bertanggung jawab atas variasi tingkat MI. Faktor lain, seperti suhu juga mengubah detak jantung. Tuntutan psikososial pada perilaku mempengaruhi sistem biologis basal dan perubahan ini terjadi sedemikian rupa sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung.
Studi sebelumnya yang membahas masalah yang sama menunjukkan bahwa peristiwa yang sangat menegangkan seperti gempa bumi dan pertandingan sepak bola Piala Dunia juga dapat memicu serangan jantung. Senin, yang dianggap sebagai hari yang sama stresnya juga memiliki efek serupa pada jantung Anda.
Ada beberapa alasan berbeda untuk mengalami serangan jantung. Stres hanyalah salah satunya. Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes adalah beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan serangan jantung.
Stres masih dapat dikelola dengan merencanakan minggu Anda sebelumnya dan melakukan beberapa latihan pernapasan. Ini dapat mengurangi risiko serangan jantung.
Meskipun sulit untuk memprediksi kapan peristiwa yang sebenarnya akan terjadi, para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi hari di mana kebanyakan orang kemungkinan besar akan menderita karenanya yaitu Senin.
Hari pertama dalam seminggu selalu dianggap sebagai salah satu hari paling menyedihkan dalam seminggu. Tekanan kerja, kecemasan, dan rapat membuat semua orang stres. Para peneliti kini menemukan alasan lain untuk takut pada hari Senin.
Dilansir dari Time of India, Senin (22/3) menurut sebuah studi di Swedia yang dilakukan pada 156.000 orang, kebanyakan orang ternyata lebih rentan mengalami serangan jantung pada hari Senin.
Peneliti dari dua universitas teratas Swedia yaitu Universitas Uppsala dan Umea menganalisis data yang dikumpulkan dari rumah sakit Swedia tentang infark miokard (serangan jantung) yang terdaftar di registri kualitas nasional SWEDEHEART dari 2006 hingga 2013.
Temuan studi yang dipublikasikan di American Heart Journal mengungkapkan bahwa kemungkinan mengalami serangan jantung meningkat ketika seseorang sangat stres dan jika melihat kalender suatu hari dianggap lebih stres daripada yang lain.
Data dengan jelas menunjukkan bahwa tingkat infark miokard (MI) lebih tinggi selama liburan musim dingin dan pada hari Senin. Sementara kemungkinan yang sama minimal pada akhir pekan dan selama liburan musim panas di bulan Juli.
Stres yang berkepanjangan meningkatkan aktivitas di area otak yang terkait dengan pemrosesan emosi, yang mengarah pada kemungkinan peningkatan penyakit jantung dan peredaran darah. Ketika datang ke akhir pekan kita lebih santai dan rileks. Tekanan darah kita terkendali dan detak jantung kita normal.
Selain itu, stres hanyalah salah satu faktor yang bertanggung jawab atas variasi tingkat MI. Faktor lain, seperti suhu juga mengubah detak jantung. Tuntutan psikososial pada perilaku mempengaruhi sistem biologis basal dan perubahan ini terjadi sedemikian rupa sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung.
Studi sebelumnya yang membahas masalah yang sama menunjukkan bahwa peristiwa yang sangat menegangkan seperti gempa bumi dan pertandingan sepak bola Piala Dunia juga dapat memicu serangan jantung. Senin, yang dianggap sebagai hari yang sama stresnya juga memiliki efek serupa pada jantung Anda.
Ada beberapa alasan berbeda untuk mengalami serangan jantung. Stres hanyalah salah satunya. Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes adalah beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan serangan jantung.
Stres masih dapat dikelola dengan merencanakan minggu Anda sebelumnya dan melakukan beberapa latihan pernapasan. Ini dapat mengurangi risiko serangan jantung.
(dra)