Profil Basuki Surodjo, Pemberi Hadiah Mobil Mewah pada Rizky Billar dan Lesti Kejora
loading...
A
A
A
Bukan tanpa sebab Cobaz memilih menjadi mahasiswa abadi dan baru menyelesaikan kuliahnya saat diancam drop out. Pasalnya, ia memiliki usaha refleksi kaki dan warung internet (warnet) yang dikelolanya dengan bermodalkan 12 komputer. Lantaran warnet masih cukup jarang di Jakarta, Cobaz akhirnya bisa meraup keuntungan hingga lupa dengan pendidikannya di bangku kuliah.
Meski molor hingga sembilan tahun, Cobaz tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikannya. Ia bahkan meminta bantuan pada dosen agar bisa lulus, dan sambil menyelesaikan dua mata kuliah lagi.
"Terakhir, saya ngomong sama dosen, 'Pak bantulah, Pak. Kalau Bapak nggak ngasih B, Bapak kasih E, saya DO, lho, Pak'. Akhirnya saya lobi-lobi, dan dikasih B, lulus," ungkap Cobaz dalam sebuah video di akun YouTube Success Before 30.
Lambat laun usaha warnet milik Cobaz tidak lagi menguntungkan. Hal tersebut terjadi karena masyarakat sudah memiliki komputer, laptop, dan sambungan internet sendiri. Ia lantas memilih untuk menjual warnetnya kepada salah satu pelanggan.
Setelah tak lagi menekuni usaha warnet, pada 2007 Cobaz mendirikan PT Garda Nusantara, yang merupakan cikal bakal PT Air Mas Perkasa. Awalnya, Cobaz memulai dengan bisnis penyedia alat tulis kantor (ATK) untuk kantor pemerintahan, dan seiring berjalannya waktu ia sempat memenangkan tender pertama di Bappenas. Hal itu menjadi pembuka jalan untuknya meraih kemenangan di tender lain.
Pada 2009, PT Garda Nusantara berubah nama menjadi PT Air Mas Perkasa (Airmas Group) dan menjual berbagai printer serta scanner secara online. Hingga akhirnya perusahan tersebut berkembang dan menjadi partner brand IT internasional sebagai dealer peralatan kebutuhan IT.
Hingga kini, perusahaan yang didirikan Cobaz selalu mengalami peningkatan. Dikutip dari website Basuki Surodjo, penjualan di Airmas Group sempat mencapai lebih dari Rp1,5 triliun. Dan kini Airmas Group menjadi salah satu penyedia perlengkapan IT terbesar di Indonesia.
Meski molor hingga sembilan tahun, Cobaz tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikannya. Ia bahkan meminta bantuan pada dosen agar bisa lulus, dan sambil menyelesaikan dua mata kuliah lagi.
"Terakhir, saya ngomong sama dosen, 'Pak bantulah, Pak. Kalau Bapak nggak ngasih B, Bapak kasih E, saya DO, lho, Pak'. Akhirnya saya lobi-lobi, dan dikasih B, lulus," ungkap Cobaz dalam sebuah video di akun YouTube Success Before 30.
Lambat laun usaha warnet milik Cobaz tidak lagi menguntungkan. Hal tersebut terjadi karena masyarakat sudah memiliki komputer, laptop, dan sambungan internet sendiri. Ia lantas memilih untuk menjual warnetnya kepada salah satu pelanggan.
Setelah tak lagi menekuni usaha warnet, pada 2007 Cobaz mendirikan PT Garda Nusantara, yang merupakan cikal bakal PT Air Mas Perkasa. Awalnya, Cobaz memulai dengan bisnis penyedia alat tulis kantor (ATK) untuk kantor pemerintahan, dan seiring berjalannya waktu ia sempat memenangkan tender pertama di Bappenas. Hal itu menjadi pembuka jalan untuknya meraih kemenangan di tender lain.
Pada 2009, PT Garda Nusantara berubah nama menjadi PT Air Mas Perkasa (Airmas Group) dan menjual berbagai printer serta scanner secara online. Hingga akhirnya perusahan tersebut berkembang dan menjadi partner brand IT internasional sebagai dealer peralatan kebutuhan IT.
Hingga kini, perusahaan yang didirikan Cobaz selalu mengalami peningkatan. Dikutip dari website Basuki Surodjo, penjualan di Airmas Group sempat mencapai lebih dari Rp1,5 triliun. Dan kini Airmas Group menjadi salah satu penyedia perlengkapan IT terbesar di Indonesia.
(tsa)