Terlalu Pintar, sang Ibu Khawatir Maudy Ayunda Jadi Anak yang Tak Asyik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maudy Ayunda dikenal sebagai salah satu artis yang selalu haus akan ilmu. Meski berkarier di dunia hiburan, perempuan kelahiran 1994 ini tak pernah meninggalkan pendidikannya.
Maudy kini diketahui sudah mendapat gelar master dari salah satu universitas terbaik di dunia, Stanford University. Pencapaian tersebut tentu tak lepas dari peran kedua orangtuanya, Didit Jasmedi R. Irawan dan Mauren Jasmedi.
Kendati demikian, Mauren mengaku, awalnya tak ingin sang anak menjadi sosok yang terlalu pintar. Hal itu diungkapkan Mauren dalam unggahannya baru-baru ini di Instagram.
Mauren membagikan foto dirinya dan sang suami saat berpose di salah satu gedung di Stanford University.
"Saya dan suami bukanlah lulusan sekolah di luar negeri, apalagi sekolah-sekolah terbaik dunia. Bagi kami, di masa itu, kuliah yang penting bisa cepat selesai. Dapet kerja dan gaji bagus saja sudah cukup," tulis Mauren, seperti dikutip Rabu (16/6).
Beruntung suami Mauren bisa masuk jajaran direksi di sebuah perusahaan besar multinasional di usia 38 tahun. Sementara dirinya juga memiliki karier yang bagus dibandingkan teman seusianya. "Mujur," katanya lagi.
Mauren juga mengaku, sempat protes lantaran anak-anaknya, Maudy Ayunda dan Amanda Khairunissa, terlalu rajin belajar. Dia khawatir dua putrinya itu tak bisa menikmati waktu seperti anak seusia mereka.
"Waduh, kalian jangan pinter-pinter ah, nanti jadi orang yang nggak asyik. Dasarnya mereka anak-anak penurut, mereka pun jadi aktif di banyak kegiatan, biar jadi anak asyiknya mama," ungkap Mauren.
Mauren melanjutkan, Maudy dan Amanda jadi rajin mengikuti kegiatan musik, bernyanyi, dan teater. Tak hanya itu, mereka juga aktif berorganisasi serta memiliki banyak teman.
Untuk urusan rangking, mereka bahkan selalu konsisten mendapatkan peringkat yang baik.
"Bukan merasa bangga, saya justru selalu mati gaya kalo harus mendampingi anak-anak naik panggung mendapatkan award keberhasilan mereka setiap tahunnya," katanya.
Pernah Mauren mendampingi anaknya mendapatkan 13 penghargaan dalam satu hari. Di sana ia justru merasa jadi tertuduh sebagai orangtua berambisi yang menginginkan anaknya mendapatkan banyak penghargaan.
"Padahal justru saya enggak pernah paksa-paksa anak untuk belajar, mujur lagi kan?" katanya.
Kendati demikian, Mauren mengaku rela dituduh sebagai orangtua penuh ambisi. Terlebih kini dirinya bisa ikut mencicipi pengalaman berfoto di depan Stanford University, kampus terbaik nomor 2 di dunia.
"Dan kali ini, menyadari betapa mujurnya kami, relalah kami terima tuduhan apapun," tandas Mauren.
Unggahan tersebut kontan ramai dikomentari warganet. Tak sedikit yang terinspirasi dari cerita ibunda Maudy tersebut.
"Masya Allah, keren sih ini, pasti bangganya luar biasa ya tan, tergambar oleh ekspresi om yang begitu bahagia," tulis netizen.
"Ah panutan lah," sambung yang lain.
Bahkan beberapa dari mereka ada juga meminta Mauren untuk membuat buku ataupun podcast.
Maudy kini diketahui sudah mendapat gelar master dari salah satu universitas terbaik di dunia, Stanford University. Pencapaian tersebut tentu tak lepas dari peran kedua orangtuanya, Didit Jasmedi R. Irawan dan Mauren Jasmedi.
Kendati demikian, Mauren mengaku, awalnya tak ingin sang anak menjadi sosok yang terlalu pintar. Hal itu diungkapkan Mauren dalam unggahannya baru-baru ini di Instagram.
Mauren membagikan foto dirinya dan sang suami saat berpose di salah satu gedung di Stanford University.
"Saya dan suami bukanlah lulusan sekolah di luar negeri, apalagi sekolah-sekolah terbaik dunia. Bagi kami, di masa itu, kuliah yang penting bisa cepat selesai. Dapet kerja dan gaji bagus saja sudah cukup," tulis Mauren, seperti dikutip Rabu (16/6).
Beruntung suami Mauren bisa masuk jajaran direksi di sebuah perusahaan besar multinasional di usia 38 tahun. Sementara dirinya juga memiliki karier yang bagus dibandingkan teman seusianya. "Mujur," katanya lagi.
Mauren juga mengaku, sempat protes lantaran anak-anaknya, Maudy Ayunda dan Amanda Khairunissa, terlalu rajin belajar. Dia khawatir dua putrinya itu tak bisa menikmati waktu seperti anak seusia mereka.
"Waduh, kalian jangan pinter-pinter ah, nanti jadi orang yang nggak asyik. Dasarnya mereka anak-anak penurut, mereka pun jadi aktif di banyak kegiatan, biar jadi anak asyiknya mama," ungkap Mauren.
Mauren melanjutkan, Maudy dan Amanda jadi rajin mengikuti kegiatan musik, bernyanyi, dan teater. Tak hanya itu, mereka juga aktif berorganisasi serta memiliki banyak teman.
Untuk urusan rangking, mereka bahkan selalu konsisten mendapatkan peringkat yang baik.
"Bukan merasa bangga, saya justru selalu mati gaya kalo harus mendampingi anak-anak naik panggung mendapatkan award keberhasilan mereka setiap tahunnya," katanya.
Pernah Mauren mendampingi anaknya mendapatkan 13 penghargaan dalam satu hari. Di sana ia justru merasa jadi tertuduh sebagai orangtua berambisi yang menginginkan anaknya mendapatkan banyak penghargaan.
"Padahal justru saya enggak pernah paksa-paksa anak untuk belajar, mujur lagi kan?" katanya.
Kendati demikian, Mauren mengaku rela dituduh sebagai orangtua penuh ambisi. Terlebih kini dirinya bisa ikut mencicipi pengalaman berfoto di depan Stanford University, kampus terbaik nomor 2 di dunia.
"Dan kali ini, menyadari betapa mujurnya kami, relalah kami terima tuduhan apapun," tandas Mauren.
Unggahan tersebut kontan ramai dikomentari warganet. Tak sedikit yang terinspirasi dari cerita ibunda Maudy tersebut.
"Masya Allah, keren sih ini, pasti bangganya luar biasa ya tan, tergambar oleh ekspresi om yang begitu bahagia," tulis netizen.
"Ah panutan lah," sambung yang lain.
Bahkan beberapa dari mereka ada juga meminta Mauren untuk membuat buku ataupun podcast.
(tsa)