China Klaim Sudah Berikan Semiliar Dosis Vaksin Covid-19 buat Rakyatnya, Bagaimana Caranya?
loading...
A
A
A
Produksi vaksinasi juga dipercepat. Pada 1 Februari, hanya 1,5 juta dosis yang diproduksi, tetapi pada 24 Maret, kapasitasnya melonjak menjadi 5 juta dosis per hari. Hingga akhirnya akhir Mei, lebih dari 20 juta orang divaksinasi.
So, berikut ini rahasia di balik tercapainya 1 miliar dosis vaksin Covid-19 di China hanya dalam waktu 3 bulan:
1. Membujuk rakyat
"Sama seperti di banyak negara, program vaksinasi Beijing dimulai dengan tidak mengesankan. Beberapa warga China juga ragu-ragu dengan vaksin," kata Huang Yanzhong, pakar kesehatan masyarakat di China yang tergabung dalam Council on Foreign Relations di New York.
Pada Januari, hasil survei pada 1,8 juta penduduk di Shanghai menunjukkan bahwa hanya setengah warga China yang mengatakan siap divaksinasi. Sebulan kemudian, hasil survei lain mengungkapkan bahwa orang berpendidikan tinggi dan pekerja medis mengaku sangat tidak mau divaksinasi.
"Di antara mereka, hampir 58% khawatir mengenai potensi efek samping dari vaksin," terang survei tersebut.
Tapi kemudian pemerintah nasional mengerahkan berbagai cara untuk membujuk masyarakat, salah satunya dimulai dengan pidato presiden mengenai amannya program vaksinasi. Ini serupa juga dengan yang dilakukan banyak negara.
Pada 22 Maret, wakil perdana menteri Sun Chunlan, menurut kantor berita Xinhua, meminta departemen dan daerah untuk meningkatkan organisasi dan koordinasi. "Pidato Sun juga menandai pergeseran strategi Beijing dari mengekspor vaksin besar-besaran ke banyak negara jadi memprioritaskan vaksin untuk negara sendiri," kata Huang.
2. Gandeng tokoh masyarakat
Setelah menghentikan ekspor vaksin Covid-19, China mendirikan pusat vaksinasi di seluruh negeri, termasuk di rumah sakit, lingkungan, dan di pasar elektronik. Pemerintah China juga menggandeng influencer seperti pebasket hingga girlband untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi dan ajakan untuk divaksin.
So, berikut ini rahasia di balik tercapainya 1 miliar dosis vaksin Covid-19 di China hanya dalam waktu 3 bulan:
1. Membujuk rakyat
"Sama seperti di banyak negara, program vaksinasi Beijing dimulai dengan tidak mengesankan. Beberapa warga China juga ragu-ragu dengan vaksin," kata Huang Yanzhong, pakar kesehatan masyarakat di China yang tergabung dalam Council on Foreign Relations di New York.
Pada Januari, hasil survei pada 1,8 juta penduduk di Shanghai menunjukkan bahwa hanya setengah warga China yang mengatakan siap divaksinasi. Sebulan kemudian, hasil survei lain mengungkapkan bahwa orang berpendidikan tinggi dan pekerja medis mengaku sangat tidak mau divaksinasi.
"Di antara mereka, hampir 58% khawatir mengenai potensi efek samping dari vaksin," terang survei tersebut.
Tapi kemudian pemerintah nasional mengerahkan berbagai cara untuk membujuk masyarakat, salah satunya dimulai dengan pidato presiden mengenai amannya program vaksinasi. Ini serupa juga dengan yang dilakukan banyak negara.
Pada 22 Maret, wakil perdana menteri Sun Chunlan, menurut kantor berita Xinhua, meminta departemen dan daerah untuk meningkatkan organisasi dan koordinasi. "Pidato Sun juga menandai pergeseran strategi Beijing dari mengekspor vaksin besar-besaran ke banyak negara jadi memprioritaskan vaksin untuk negara sendiri," kata Huang.
2. Gandeng tokoh masyarakat
Setelah menghentikan ekspor vaksin Covid-19, China mendirikan pusat vaksinasi di seluruh negeri, termasuk di rumah sakit, lingkungan, dan di pasar elektronik. Pemerintah China juga menggandeng influencer seperti pebasket hingga girlband untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi dan ajakan untuk divaksin.