Masyarakat Diajak Bekerjasama Atasi Ledakan Covid-19 dengan Melakukan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ledakan kasus Covid-19 tengah terjadi di Indonesia. Ribuan masyarakat terkonfirmasi positif sehingga membuat jumlah ketersediaan kamar tidur di sebagian besar rumah sakit di Tanah Air meningkat signifikan.
Baca juga: Enggak Ada Manfaatnya, Tompi Minta Jerinx Sudahi Pertikaian tentang Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr, Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat bekerjasama mengatasi masalah ini dengan melakukan vaksinasi dan menerapakan protokol kesehatan lebih ketat.
Sebagaimana diketahui, ledakan kasus Covid-19 di Tanah Air ini disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat Indonesia pada saat libur panjang Idul Fitri 1442H/2021M. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pun dinilai masih kurang tertib sehingga menciptakan risiko penularan yang sangat tinggi.
Dalam sesi jumpa pers daring dengan media, Kamis (24/6), dr. Siti Nadia mengatakan, vaksinasi dan protokol kesehatan masih menjadi dua cara efektif untuk mengatasi ledakan kasus Covid-19 yang saat ini sedang terjadi.
"Vaksin adalah upaya preventif untuk menyiapkan tubuh untuk memiliki sel memori. Sehingga pada saat terinfeksi Covid-19, tubuh bisa melawan. Dengan vaksin, ini akan menetralisir antigen dari virus yang mampu menurunkan gejala dan penularan," kata dr. Siti Nadia.
Lebih lanjut, dia juga meminta masyarakat untuk tidak takut divaksinasi, meskipun saat ini banyak beredar informasi yang diduga tentang efek samping dari vaksinasi Covid-19. Dokter Siti menegaskan bahwa vaksin yang saat ini digunakan oleh Indonesia dipastikan aman karena telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Benarkah Covid-19 Varian Delta Bisa Menyebar saat Berpapasan?
"Vaksin kami sudah disertifikasi oleh WHO sehingga diperebutkan oleh banyak negara. Oleh sebab itu masyarakat harus divaksin sesegera mungkin. Laju penularan virus sedang tinggi, muncul varian baru, sementara kita harus mencapai herd immunity sehingga harus pula tertib protokol kesehatan," tutupnya.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
Baca juga: Enggak Ada Manfaatnya, Tompi Minta Jerinx Sudahi Pertikaian tentang Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr, Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat bekerjasama mengatasi masalah ini dengan melakukan vaksinasi dan menerapakan protokol kesehatan lebih ketat.
Sebagaimana diketahui, ledakan kasus Covid-19 di Tanah Air ini disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat Indonesia pada saat libur panjang Idul Fitri 1442H/2021M. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pun dinilai masih kurang tertib sehingga menciptakan risiko penularan yang sangat tinggi.
Dalam sesi jumpa pers daring dengan media, Kamis (24/6), dr. Siti Nadia mengatakan, vaksinasi dan protokol kesehatan masih menjadi dua cara efektif untuk mengatasi ledakan kasus Covid-19 yang saat ini sedang terjadi.
"Vaksin adalah upaya preventif untuk menyiapkan tubuh untuk memiliki sel memori. Sehingga pada saat terinfeksi Covid-19, tubuh bisa melawan. Dengan vaksin, ini akan menetralisir antigen dari virus yang mampu menurunkan gejala dan penularan," kata dr. Siti Nadia.
Lebih lanjut, dia juga meminta masyarakat untuk tidak takut divaksinasi, meskipun saat ini banyak beredar informasi yang diduga tentang efek samping dari vaksinasi Covid-19. Dokter Siti menegaskan bahwa vaksin yang saat ini digunakan oleh Indonesia dipastikan aman karena telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Benarkah Covid-19 Varian Delta Bisa Menyebar saat Berpapasan?
"Vaksin kami sudah disertifikasi oleh WHO sehingga diperebutkan oleh banyak negara. Oleh sebab itu masyarakat harus divaksin sesegera mungkin. Laju penularan virus sedang tinggi, muncul varian baru, sementara kita harus mencapai herd immunity sehingga harus pula tertib protokol kesehatan," tutupnya.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
(nug)