Pusat Data Google ‘Diganggu’ Kawanan Sapi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai raksasa internet dunia, Google punya tantangan pengelolaan infrastruktur untuk memastikan miliaran penggunanya nyaman. Karena itu, ketika belum lama ini sistem kabel mereka mengalami masalah, dengan sigap Google melakukan penyelidikan karena sangat memengaruhi pusat data mereka.
Usut punya usut, ternyata penyebab gangguan pada pusat data Google bukanlah manusia atau para hacker, melainkan segerombolan sapi. Hal itu diungkapkan Senior Vice President of Technical Infrastructure Google, Urs Hölzle melalui unggahannya di Twitter.
(Baca: Popularitas Zoom Dongkrak Kekayaan Eric Yuan saat Pandemi COVID-19)
Urs Hölzle menuturkan, kabel optik supercepat mereka beberapa kali mengalami masalah kehilangan sinyal. Kabel yang melewati negara bagian Oregon tersebut, digantung di samping kabel listrik bertegangan tinggi.
Biasanya jika terjadi kendala disebabkan karena badai, pohon tumbang, es dan pemburu yang kerap merusak kabel. Namun, tidak ada satu pun dari skenario itu yang menjadi penyebab dari masalah yang terjadi belakangan.
Setelah dilakukan investigasi lebih lanjut ternyata terganggunya koneksi, karena kawanan sapi yang sedang merumput menginjak dan menekuk kabel yang jatuh.
(Baca: Bangun Ekosistem Mobil 5G, Huawei Gandeng 18 Perusahaan Automotif China)
Hölzle tidak menyebutkan apakah masalah ini cukup serius. Sehingga berkontribusi pada tumbangnya layanan Google di pengguna.
Pusat data Google di The Dalles, Oregon tersebut menjalankan Gmail, Drive, dan lainnya. Ada juga wilayah Google Cloud di Oregon yang dapat diakses oleh pelanggan perusahaan. Saat ini ada 13 pusat data di Amerika Serikat dan delapan lainnya di Amerika Selatan, Eropa, dan Asia, demikian dikutip dari 9to5Google, Rabu (27/5/2020).
Usut punya usut, ternyata penyebab gangguan pada pusat data Google bukanlah manusia atau para hacker, melainkan segerombolan sapi. Hal itu diungkapkan Senior Vice President of Technical Infrastructure Google, Urs Hölzle melalui unggahannya di Twitter.
(Baca: Popularitas Zoom Dongkrak Kekayaan Eric Yuan saat Pandemi COVID-19)
Urs Hölzle menuturkan, kabel optik supercepat mereka beberapa kali mengalami masalah kehilangan sinyal. Kabel yang melewati negara bagian Oregon tersebut, digantung di samping kabel listrik bertegangan tinggi.
Biasanya jika terjadi kendala disebabkan karena badai, pohon tumbang, es dan pemburu yang kerap merusak kabel. Namun, tidak ada satu pun dari skenario itu yang menjadi penyebab dari masalah yang terjadi belakangan.
Setelah dilakukan investigasi lebih lanjut ternyata terganggunya koneksi, karena kawanan sapi yang sedang merumput menginjak dan menekuk kabel yang jatuh.
(Baca: Bangun Ekosistem Mobil 5G, Huawei Gandeng 18 Perusahaan Automotif China)
Hölzle tidak menyebutkan apakah masalah ini cukup serius. Sehingga berkontribusi pada tumbangnya layanan Google di pengguna.
Pusat data Google di The Dalles, Oregon tersebut menjalankan Gmail, Drive, dan lainnya. Ada juga wilayah Google Cloud di Oregon yang dapat diakses oleh pelanggan perusahaan. Saat ini ada 13 pusat data di Amerika Serikat dan delapan lainnya di Amerika Selatan, Eropa, dan Asia, demikian dikutip dari 9to5Google, Rabu (27/5/2020).
(muh)