Akses Internet di Indonesia Belum Merata, Ahli Ungkap Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akses internet di Indonesia sampai saat ini belum merata. Hal ini dikeluhkan oleh Pakar IT sekaligus Wakil Bendahara Umum DPP Pemuda Perindo, Iqnal Shalat Sukma Wibowo.
Dalam Podcast Aksi Nyata di kanal YouTube Partai Perindo , Selasa (31/5/2022), Iqnal menyebut hingga saat ini pemerintah belum total dalam upaya menghadirkan internet untuk masyarakat.
Menurutnya, meski pemerintah telah menghadirkan jaringan serat optik nasional atau yang biasa disebut dengan tol langit Palapa Ring, hingga saat ini proses pemerataannya belum juga maksimal.
"Saya terakhir main ke daerah Maluku, Pulau Bacang, yang di sana terdapat mineral dan logam mulia, itu belum ada kapasitas internet yang maksimal," kata Iqmal.
"Padahal take and give-nya besar untuk negara. Ilmu pengetahuan juga akan mudah didapat jika internet tumbuh. Saya pikir saat ini masih on proses perkembangannya," tambahnya.
Lebih lanjut, Iqnal menjelaskan lambatnya pemerataan internet ini disebabkan oleh topografi daerah Indonesia yang unik. Di mana banyak sekali pegunungan yang mengakibatkan sulitnya pembangunan.
Namun dari itu semua, yang paling penting adalah kurang hadirnya negara dalam masalah ini.
"Ya memang berat dan butuh dana yang besar untuk pembangunan tower-tower itu. Tapi yang terpenting adalah negara harus berkomitmen dan benar-benar hadir di situ," papar Iqnal.
Iqnal sendiri mengaku saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah agar bisa ikut andil membangun untuk Indoensia.
Lihat Juga: Youtuber IShowSpeed Bingung Batik Diklaim Malaysia, Google Ungkap Asalnya dari Indonesia
Dalam Podcast Aksi Nyata di kanal YouTube Partai Perindo , Selasa (31/5/2022), Iqnal menyebut hingga saat ini pemerintah belum total dalam upaya menghadirkan internet untuk masyarakat.
Menurutnya, meski pemerintah telah menghadirkan jaringan serat optik nasional atau yang biasa disebut dengan tol langit Palapa Ring, hingga saat ini proses pemerataannya belum juga maksimal.
"Saya terakhir main ke daerah Maluku, Pulau Bacang, yang di sana terdapat mineral dan logam mulia, itu belum ada kapasitas internet yang maksimal," kata Iqmal.
Baca Juga
"Padahal take and give-nya besar untuk negara. Ilmu pengetahuan juga akan mudah didapat jika internet tumbuh. Saya pikir saat ini masih on proses perkembangannya," tambahnya.
Lebih lanjut, Iqnal menjelaskan lambatnya pemerataan internet ini disebabkan oleh topografi daerah Indonesia yang unik. Di mana banyak sekali pegunungan yang mengakibatkan sulitnya pembangunan.
Namun dari itu semua, yang paling penting adalah kurang hadirnya negara dalam masalah ini.
"Ya memang berat dan butuh dana yang besar untuk pembangunan tower-tower itu. Tapi yang terpenting adalah negara harus berkomitmen dan benar-benar hadir di situ," papar Iqnal.
Iqnal sendiri mengaku saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah agar bisa ikut andil membangun untuk Indoensia.
Lihat Juga: Youtuber IShowSpeed Bingung Batik Diklaim Malaysia, Google Ungkap Asalnya dari Indonesia
(dra)