Studi: Long Covid-19 Ditandai dengan Kerusakan Saraf di Kornea Mata
loading...
A
A
A
"Tim peneliti menggunakan prosedur non-invasif untuk menghitung jumlah total sel saraf serat kecil di kornea, di sisi lain juga menilai panjang dan tingkat percabangan serat tersebut," papar laporan Fox News.
Di luar penelitian ini, ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa ketika ditemukan kerusakan pada serat kecil saraf kornea, itu menunjukkan adanya kerusakan serupa di tempat lain di tubuh. "Jadi, saraf kecil itu seperti barometer yang sangat bagus untuk menilai adanya kerusakan saraf di tempat lain," terang Malik.
Menurut studi terbaru yang diterbitkan Senin, 26 Juli 2021, di British Journal of Ophthalmology, orang yang mengembangkan gejala neurologis setelah terinfeksi Covid-19 menunjukkan kehilangan saraf serat kecil yang signifikan di kornea matanya, dibandingkan dengan orang yang sembuh dari Covid-19 tanpa gangguan neurologis.
Baca juga: Ditawari Boyongan ke AS, Bagaimana Respons El dan Dul?
"Terlebih, munculnya gangguan neurologis ini berbanding lurus dengan keparahan infeksi Covid-19 yang dialami seseorang saat terinfeksi. Artinya, kerusakan saraf yang lebih besar dikaitkan dengan gejala yang lebih berat sebelumnya," tambah laporan itu.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Di luar penelitian ini, ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa ketika ditemukan kerusakan pada serat kecil saraf kornea, itu menunjukkan adanya kerusakan serupa di tempat lain di tubuh. "Jadi, saraf kecil itu seperti barometer yang sangat bagus untuk menilai adanya kerusakan saraf di tempat lain," terang Malik.
Menurut studi terbaru yang diterbitkan Senin, 26 Juli 2021, di British Journal of Ophthalmology, orang yang mengembangkan gejala neurologis setelah terinfeksi Covid-19 menunjukkan kehilangan saraf serat kecil yang signifikan di kornea matanya, dibandingkan dengan orang yang sembuh dari Covid-19 tanpa gangguan neurologis.
Baca juga: Ditawari Boyongan ke AS, Bagaimana Respons El dan Dul?
"Terlebih, munculnya gangguan neurologis ini berbanding lurus dengan keparahan infeksi Covid-19 yang dialami seseorang saat terinfeksi. Artinya, kerusakan saraf yang lebih besar dikaitkan dengan gejala yang lebih berat sebelumnya," tambah laporan itu.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(nug)