Membandingkan Efek Samping Vaksin dengan Kerusakan COVID-19

Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:28 WIB
loading...
A A A
Risiko Bell's Palsy

Beberapa laporan awal menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dapat meningkatkan kemungkinan terkena kelumpuhan saraf wajah, juga dikenal sebagai Bell's palsy. Tetapi FDA tidak menganggap laporan ini lebih dari tingkat yang diharapkan pada populasi umum.

Di Israel, di mana semua penduduk secara otomatis menjadi bagian dari sistem registrasi kesehatan digital nasional, beberapa kesimpulan tentang virus dan vaksin dapat dicapai dengan data awal.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, para ilmuwan di Israel melihat apakah vaksin Pfizer-BioNTech dikaitkan dengan peningkatan risiko Bell's palsy onset akut. Dalam analisis kasus-kontrol ini, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksinasi baru-baru ini dan risiko kelumpuhan saraf wajah.

Reaksi Vaksin BagiAnak Muda

Sementara itu, ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa vaksin ini aman dengan sedikit efek samping, desas-desus masih beredar, tentang"vaksin dapat memberi Anda COVID-19" hingga "ada microchip dalam vaksin" hingga "ada sel janin dalam vaksin." Dipastikan klaim ini tidak valid.

Neal Reddy, 19, mahasiswa tahun kedua di Princeton University di New Jersey dan selamat dari limfoma Hodgkin, adalah magang di Teen Cancer America, yang mendukung remaja dan dewasa muda dengan kanker.

Dia mengatakan bahwa dia mendengar berbagai desas-desus liar dan tidak berdasar tentang efek samping vaksin. “Saya banyak melihat di media sosial dari orang-orang seusia saya, rumor tentang ini dan itu,” kata Neal, yang ingin belajar kedokteran.

“Ada gagasan di antara beberapa orang di kelompok usia saya bahwa penelitian Anda sendiri di media sosial akan mencerahkan Anda lebih dari uji klinis ilmiah,” katanya kepada Healthline.

Reddy menambahkan, beberapa orang seusianya bahkan meributkan fakta bahwa salah satu efek dari vaksin adalah lengan yang sakit.
"Seperti itu pertanda buruk. Ketika saya mendengar bahwa vaksin mRNA akan keluar, saya yakin bahwa ini akan efektif dan dengan efek samping yang terbatas," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2800 seconds (0.1#10.140)