Minum Obat, Berpengaruhkah Kualitas ASI dari Ibu Positif Covid-19?

Kamis, 05 Agustus 2021 - 14:59 WIB
loading...
Minum Obat, Berpengaruhkah Kualitas ASI dari Ibu Positif Covid-19?
Meski risiko terpapar Covid-19 memang ada, tapi si ibu bisa menurunkannya dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. / Foto: ilustrasi/FirstCry
A A A
JAKARTA - Masih banyak ibu menyusui yang terpapar Covid-19 ragu memberikan ASI ke bayinya. Kekhawatiran si bayi terpapar karena jarak yang begitu dekat menjadi alasan utamanya.

Baca juga: Berikut Gejala dan Cara Mencegah Burnout Syndrome di Masa Pandemi

Padahal, ahli kesehatan sudah banyak yang mengatakan bahwa meski risiko itu memang ada, tapi si ibu bisa menurunkan risiko dengan ketat menjalankan protokol kesehatan. ASI tetap menjadi pilihan utama asupan bagi bayi 6 bulan pertama. Tidak bisa digantikan.

Namun, keraguan berikutnya yang dirasakan para ibu menyusui terpapar Covid-19 adalah apakah kualitas ASI akan berkurang jika mereka mengonsumsi obat dan vitamin yang diresepkan dokter?

Pertanyaan itu sangat logis, karena apapun yang dikonsumsi si ibu sedikitnya memberi dampak pada kualitas ASI yang diminum bayi. Tapi, apakah benar kualitas ASI berkurang atau terkontaminasi oleh obat-obatan dan vitamin dalam masa pemulihan infeksi Covid-19?

Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Nia Wulan Sari, CIMI, menjawab bahwa sebagian besar obat-obatan dan vitamin yang dikonsumsi selagi penyembuhan Covid-19 aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.

"Obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI. Namun, metabolit aktif oseltamivir hanya terdeteksi pada ASI dalam jumlah minimal," katanya dalam keterangan resminya, belum lama ini.

Oseltamivir sendiri dapat digunakan pada ibu menyusui apabila potensi manfaat yang didapat oleh ibu melebihi potensi risiko paparan obat terhadap bayi.

Dokter Nia melanjutkan, belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan favipiravir pada manusia yang melibatkan wanita hamil dan menyusui. Karenanya, penggunaan favipiravir tidak dianjurkan pada ibu menyusui.

"Masih belum diketahui apakah metabolit acetylcysteine berada di dalam ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya," terangnya.

Dia pun menyarankan agar para ibu menyusui yang terpapar Covid-19 sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan efek samping sebelum ibu menyusui mengonsumsi obat-obatan tersebut.

"Daya tahan tubuh bayi yang baru lahir memang belum terbentuk sempurna, karenanya bayi masih memerlukan ASI sebagai nutrisi penting pertamanya," terangnya.

Dokter Nia menambahkan, ibu menyusui dan bayi juga sebaiknya mengurangi kegiatan di luar rumah guna menghindari tertular virus penyebab Covid-19.

Baca juga: Membandingkan Efek Samping Vaksin dengan Kerusakan Covid-19

"Dukungan dan perlindungan dari keluarga dan tenaga kesehatan untuk ibu menyusui dapat menyukseskan pemberian ASI eksklusif, demi mengoptimalkan kesehatan si kecil di masa pandemi. Ingat, banyaknya manfaat menyusui jauh melebihi potensi risiko penularan dan penyakit yang terkait dengan Covid-19," pungkasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2204 seconds (0.1#10.140)