Bryan Tersingkir dari Masterchef Indonesia Season 8
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah harus mengakui keunggulan lawan masing-masing, Bryan dan Febs saling beradu untuk menentukan siapa yang akan menjadi Top 4 MasterChef Indonesia (MCI) Season 8 untuk menyusul Lord Adi, Jesselyn dan Nadya.
Dalam tantangan Head to Head Challenge ronde dua, mereka diberikan tantangan oleh juri untuk menghidangkan masakan dengan bahan Ikan Kerapu Macan, yang mana keduanya harus menyelesaikan tantangan tersebut selama 30 menit.
Mendapatkan bahan tersebut, Febs mengaku senang dan percaya diri karena sebelumnya ia sudah pernah membuat olahan masakan dari bahan ikan tersebut.
“Aku seneng nih itu kerapu macan karena sebelumnya aku pernah mengolah kerapu macan”, ucap Febs.
Berbeda dengan Bryan, ia mengaku sama sekali belum pernah mengolah Ikan Kerapu Macan. Peserta asal Jakarta itu pun sempat ragu untuk mengolahnya.
Bryan mengetahui bahwasanya Kerapu lebih cocok di steam dan disajikan dengan bentuk berkuah, namun karena ia tidak yakin, ia memutuskan untuk membuatnya menjadi menu olahan ala Western Food yang juga merupakan keahliannya yakni membuat fillet ikan.
Tindakan Bryan yang dinilai terlalu ambil resiko tersebut pun membuat Jesselyn dan Nadya mengkhawatirkannya.
“Kak febs definitely lebih tau karena Kerapu kan lebih enak di steam”, ujar Jesselyn.
“Aku lihat dari atas Bryan itu sebenernya cukup panik, tapi dia melakukan apa yang terbaik”, ucap Nadya.
Juri dan Peserta Lainnya Menyayangkan Strategi Bryan
Benar saja, saat tiba giliran keduanya untuk menghidangkan hasil masakannya di hadapan para juri, masakan Bryan mendapatkan lebih banyak masukan dan kritikan.
“Saya lihat hasil ikan kamu, itu tidak kamu fillet properly, For butter, seasoning, its need more saltyness”’” ujar Chef Arnold.
“This is a simple dish. 30 minutes supposed to get better” ucap Chef Juna,
“Disini yang kurang, seasoning di ikan dan maybe herbs”, nilai Chef Renatta.
Sementara Febs mendapatkan lebih banyak pujian, walaupun sebenarnya hidangannya tidak sempurna.
Setelah berdiskusi, juri pun seakan tidak ingin basa-basi karena hasilnya sedikit banyak sudah bisa ketebak.
"Okay setelah ber deliberasi, kita langsung saja ya its been a long day. Its gonna be so sad yang akan pulang dan mimpinya berhenti disini. Okay Bryan, i'm not gonna tortured you, sayangnya perjuangan kamu harus berhenti disini" ujar Chef Juna membuka hasil penjurian.
"Sejujurnya kamu salah memilih tema,” sesal Chef Juna.
Tidak hanya disesalkan oleh juri, Lord Adi pun turut angkat suara terhadap strategi Bryan yang menurutnya kurang tepat itu. Sambil bercanda ia nyeletuk,
“Apa yang menjadi masalah kamu Bryan, mungkin hubungannya sama Nadya”, canda Lord Adi.
Sementara Nadya, peserta yang diisukan memiliki hubungan dengan Bryan pun tak kuasa menahan tangis dan kesedihannya saat mengetahui Bryan harus pulang. Ia pun turut mengamini bahwa Bryan salah strategi.
"Well to be fair, memang kak Febs lebih unggul karena Bryan salah strategi", ujarnya.
Dalam tantangan Head to Head Challenge ronde dua, mereka diberikan tantangan oleh juri untuk menghidangkan masakan dengan bahan Ikan Kerapu Macan, yang mana keduanya harus menyelesaikan tantangan tersebut selama 30 menit.
Mendapatkan bahan tersebut, Febs mengaku senang dan percaya diri karena sebelumnya ia sudah pernah membuat olahan masakan dari bahan ikan tersebut.
“Aku seneng nih itu kerapu macan karena sebelumnya aku pernah mengolah kerapu macan”, ucap Febs.
Berbeda dengan Bryan, ia mengaku sama sekali belum pernah mengolah Ikan Kerapu Macan. Peserta asal Jakarta itu pun sempat ragu untuk mengolahnya.
Bryan mengetahui bahwasanya Kerapu lebih cocok di steam dan disajikan dengan bentuk berkuah, namun karena ia tidak yakin, ia memutuskan untuk membuatnya menjadi menu olahan ala Western Food yang juga merupakan keahliannya yakni membuat fillet ikan.
Tindakan Bryan yang dinilai terlalu ambil resiko tersebut pun membuat Jesselyn dan Nadya mengkhawatirkannya.
“Kak febs definitely lebih tau karena Kerapu kan lebih enak di steam”, ujar Jesselyn.
“Aku lihat dari atas Bryan itu sebenernya cukup panik, tapi dia melakukan apa yang terbaik”, ucap Nadya.
Juri dan Peserta Lainnya Menyayangkan Strategi Bryan
Benar saja, saat tiba giliran keduanya untuk menghidangkan hasil masakannya di hadapan para juri, masakan Bryan mendapatkan lebih banyak masukan dan kritikan.
“Saya lihat hasil ikan kamu, itu tidak kamu fillet properly, For butter, seasoning, its need more saltyness”’” ujar Chef Arnold.
“This is a simple dish. 30 minutes supposed to get better” ucap Chef Juna,
“Disini yang kurang, seasoning di ikan dan maybe herbs”, nilai Chef Renatta.
Sementara Febs mendapatkan lebih banyak pujian, walaupun sebenarnya hidangannya tidak sempurna.
Setelah berdiskusi, juri pun seakan tidak ingin basa-basi karena hasilnya sedikit banyak sudah bisa ketebak.
"Okay setelah ber deliberasi, kita langsung saja ya its been a long day. Its gonna be so sad yang akan pulang dan mimpinya berhenti disini. Okay Bryan, i'm not gonna tortured you, sayangnya perjuangan kamu harus berhenti disini" ujar Chef Juna membuka hasil penjurian.
"Sejujurnya kamu salah memilih tema,” sesal Chef Juna.
Tidak hanya disesalkan oleh juri, Lord Adi pun turut angkat suara terhadap strategi Bryan yang menurutnya kurang tepat itu. Sambil bercanda ia nyeletuk,
“Apa yang menjadi masalah kamu Bryan, mungkin hubungannya sama Nadya”, canda Lord Adi.
Sementara Nadya, peserta yang diisukan memiliki hubungan dengan Bryan pun tak kuasa menahan tangis dan kesedihannya saat mengetahui Bryan harus pulang. Ia pun turut mengamini bahwa Bryan salah strategi.
"Well to be fair, memang kak Febs lebih unggul karena Bryan salah strategi", ujarnya.
(hri)