Bukan Hanya Lalilulelo, Penyintas Covid-19 Juga Rasakan Sejumlah Gejala Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah sembuh dari infeksi virus Corona baru, tak sedikit pasien yang mengalami gejala Long Covid-19 . Salah satunya adalah kondisi 'Lalilulelo' atau gangguan kognitif yang ditandai dengan labil emosi, linglung, lupa, lemot atau kemampuan berpikir melambat, hingga logika berpikir yang menurun.
Baca juga: Ini 13 Efek Samping Cuci Darah
Kondisi ini dapat terjadi karena sejumlah penyebab. Hal itu diterangkan Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 , dr Muhamad Fajri Adda'i dalam Live Instagram Series di @okezonecom, Rabu (25/8).
"Penyebabnya bisa kemungkinan karena ada penyumbatan di otak, itu bisa. Covid juga kan membuat darah pasien lebih mengental," kata dr Fajri.
Selain itu, kemungkinan lainnya adalah karena peradangan yang terjadi pada tubuh saat terinfeksi Covid-19, hingga kekurangan oksigen pada otak.
Selain gangguan kognitif seperti 'Lalilulelo', penyintas Covid-19 juga merasakan beberapa gejala lain seperti sesak napas hingga mudah lelah.
"Long Covid-19 ini dampaknya juga bukan hanya ke otak aja, 70 persen itu juga lemas, kayak badannya malas gitu, disuruh lari juga enggak enak. Kemudian ada yang masih sesak, engap, ada juga yang kemerahan di kulit atau masih batuk," jelasnya.
Selain itu, ada studi juga yang menyebut bahwa Covid-19 menyebabkan kecerdasan pasiennya menurun. "Memang orang yang sembuh dari Covid-19 kecerdasannya berkurang. Ya enggak semua, tapi ada," imbuhnya.
Demi mengatasi Long Covid-19, dr Fajri menyarankan untuk konsultasi jika gejalanya semakin memburuk atau membuat tidak nyaman. Kemudian yang tidak kalah penting adalah gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat hingga olahraga rutin.
Baca juga: Inilah 10 Daftar Pernikahan Mahal Artis Indonesia
Selain itu yang tidak kalah penting yakni latihan untuk otak. "Senam otak jangan lupa. Anda bisa baca buku, mengerjakan teka-teki, nonton yang membuat otak berpikir, itu namanya melatih. Bisa juga ngobrol sama orang lain, itu ngaruh, misalnya diskusi dari yang ringan hingga berat, dilatih aja sering-sering," ujarnya.
Kemudian disarankan juga untuk minum banyak air putih, tidur cukup, dan rutin kontrol ke fasilitas kesehatan bila mempunyai penyakit penyerta.
Baca juga: Ini 13 Efek Samping Cuci Darah
Kondisi ini dapat terjadi karena sejumlah penyebab. Hal itu diterangkan Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 , dr Muhamad Fajri Adda'i dalam Live Instagram Series di @okezonecom, Rabu (25/8).
"Penyebabnya bisa kemungkinan karena ada penyumbatan di otak, itu bisa. Covid juga kan membuat darah pasien lebih mengental," kata dr Fajri.
Selain itu, kemungkinan lainnya adalah karena peradangan yang terjadi pada tubuh saat terinfeksi Covid-19, hingga kekurangan oksigen pada otak.
Selain gangguan kognitif seperti 'Lalilulelo', penyintas Covid-19 juga merasakan beberapa gejala lain seperti sesak napas hingga mudah lelah.
"Long Covid-19 ini dampaknya juga bukan hanya ke otak aja, 70 persen itu juga lemas, kayak badannya malas gitu, disuruh lari juga enggak enak. Kemudian ada yang masih sesak, engap, ada juga yang kemerahan di kulit atau masih batuk," jelasnya.
Selain itu, ada studi juga yang menyebut bahwa Covid-19 menyebabkan kecerdasan pasiennya menurun. "Memang orang yang sembuh dari Covid-19 kecerdasannya berkurang. Ya enggak semua, tapi ada," imbuhnya.
Demi mengatasi Long Covid-19, dr Fajri menyarankan untuk konsultasi jika gejalanya semakin memburuk atau membuat tidak nyaman. Kemudian yang tidak kalah penting adalah gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat hingga olahraga rutin.
Baca juga: Inilah 10 Daftar Pernikahan Mahal Artis Indonesia
Selain itu yang tidak kalah penting yakni latihan untuk otak. "Senam otak jangan lupa. Anda bisa baca buku, mengerjakan teka-teki, nonton yang membuat otak berpikir, itu namanya melatih. Bisa juga ngobrol sama orang lain, itu ngaruh, misalnya diskusi dari yang ringan hingga berat, dilatih aja sering-sering," ujarnya.
Kemudian disarankan juga untuk minum banyak air putih, tidur cukup, dan rutin kontrol ke fasilitas kesehatan bila mempunyai penyakit penyerta.
(nug)