Mengenal Virus Nipah yang Menginfeksi Anak 12 Tahun di India hingga Meninggal

Selasa, 07 September 2021 - 13:00 WIB
loading...
Mengenal Virus Nipah...
Kematian seorang anak laki-laki berusia 12 tahun karena Virus Nipah di Kozhikode, Kerala, India telah mengkhawatirkan masyarakat. Foto/Dok Sindonews
A A A
JAKARTA - Kematian seorang anak laki-laki berusia 12 tahun karena Virus Nipah di Kozhikode, Kerala, India telah mengkhawatirkan masyarakat.

Sementara Negara masih bergulat dengan apa yang tampaknya menjadi gelombang ketiga COVID-19, kedatangan virus Nipah menambah kengerian.

Tidak menular seperti COVID-19 , tetapi jelas lebih mematikan, Nipah menyerukan tindakan tegas untuk menghentikan penyebarannya.

Sejauh ini, departemen kesehatan di India melaporkan telah melacak 158 orang, di antaranya 20 termasuk dalam kategori berisiko tinggi.

Baca Juga: Virus Nipah, Pakar Mikrobiologi: Berpotensi Akibatkan Pandemi Jilid 2

Apa itu Nipah?

Tarun Sahni, Spesialis Penyakit Dalam, Indraprastha Apollo Hospitals, New Delhi mengatakan, Nipah merupakan virus zoonosis, yang berarti tidak dapat terbang dengan sendirinya. Biasanya ditularkan dari hewan ke manusia. Hewan yang biasanya terinfeksi virus Nipah adalah kelelawar dan babi.

“Siapa pun yang mungkin pernah melakukan kontak dengan babi atau kelelawar kemungkinan besar akan terpapar," kata sang dokter seperti dikutip Pinkvilla, Selasa (7/9/2021).

Tanda dan gejala

Karena itu adalah influenza dan gejala awalnya agak mirip COVID-19, yaitu batuk, pilek, pilek, demam, dan kelelahan.

Perkembangan penyakit

Virus Nipah dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan demam otak atau meningitis. Perkembangannya cepat dan insiden kematiannya juga tinggi.



"Hampir 70 persen orang bisa terjangkit virus ini,” kata Dr. Sahni.

Sekarang, bagaimana cara membedakan virus COVID-19 dan Nipah?

Nipah hanya bisa diuji di laboratorium khusus. Dokter biasanya menganalisis tanda dan gejala dan menyarankannya. Demam otak adalah satu-satunya gejala yang dapat membantu mengidentifikasi Nipah.

Pencegahan

Perlindungan utama menghindari penularan Nipah adalah mencuci tangan secara berkala, membersihkan buah-buahan, dan sayuran secara menyeluruh sebelum digunakan, dan menghindari kontak dengan penderita.

Kategori berisiko tinggi

Tidak ada kategori risiko tinggi yang terbukti untuk Nipah. Semua orang bisa terinfeksi dengannya. “Mungkin hanya dengan waktu kita bisa menarik kesimpulan seperti itu, tetapi terlalu dini untuk mengatakannya sekarang,” kata Sahni.

Pengobatan

Belum ada vaksin untuk virus Nipah. Beberapa obat dapat membantu seperti Ribavirin, dan antibodi monoklonal, tetapi percobaan masih berlangsung untuk ini.

“Tidak ada protokol yang mapan untuk mengobati virus Nipah. Juga, tidak ada cukup data yang tersedia untuk itu. Oleh karena itu, satu-satunya garis pertahanan yang kuat adalah mengikuti semua tindakan pencegahan dengan segala cara,” tukas Sahni.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2902 seconds (0.1#10.140)