Di Chili Anak 6 Tahun ke Atas Boleh Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Indonesia?
loading...
A
A
A
Di bulan Juni, China telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac Biotech (SVA.O) pada anak berusia antara tiga dan 17 tahun. Pada laporan yang dipublikasikan di jurnal The Lancet, hasil uji klinis vaksin Sinovac pada kelompok anak-anak di China cukup menggembirakan. Dari studi yang melibatkan 550 anak berusia 3-18 tahun itu, sebanyak 96%-nya berhasil mengembangkan antibodi terhadap Covid-19.
Melansir rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kondisi di mana vaksin Sinovac belum bisa diberikan kepada anak-anak, di antaranya:
1. Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
2. Penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa.
3. Anak dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
4. Demam 37,5 derajat celsius atau lebih.
5. Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
6. Paska imunisasi lain kurang dari 1 bulan.
7. Penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.
Oleh karena itu, sebelum anak divaksin, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan spesialis anak yang merawat agar dapat ditentukan layak atau tidaknya diberikan vaksin.
Melansir rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kondisi di mana vaksin Sinovac belum bisa diberikan kepada anak-anak, di antaranya:
1. Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
2. Penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa.
3. Anak dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
4. Demam 37,5 derajat celsius atau lebih.
5. Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
6. Paska imunisasi lain kurang dari 1 bulan.
7. Penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.
Oleh karena itu, sebelum anak divaksin, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan spesialis anak yang merawat agar dapat ditentukan layak atau tidaknya diberikan vaksin.
(tsa)