Hore! Vaksin Pfizer Diklaim Aman dan Efektif untuk Anak 5-11 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar gembira datang dari Perusahaan Pfizer . Mereka mengeluarkan klaim terbaru terkait vaksin Covid-19 bikinannya tersebut aman dan efektif untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Hasil studi Pfizer berkolaborasi dengan BioNTech tersebut mengungkapkan bahwa vaksin bikinan mereka menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada anak kecil selama uji klinis dilakukan.
Pfizer kini berencana menggunakan data uji klinis tersebut untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan regulator lainnya terkait pemberian vaksin Pfizer untuk kelompok usia 5-11 tahun, sesegera mungkin.
Baca Juga : Sebanyak 1,1 Juta Vaksin Pfizer Bantuan Amerika Tiba di Indonesia
Menurut laporan Pfizer, uji klinis vaksin diberikan pada 2.268 anak dengan dua dosis vaksin yang memiliki rentang waktu 21 hari. Hasilnya, antibodi yang dihasilkan vaksin di tubuh anak-anak 5-11 tahun sebanding dengan remaja.
"Dosis yang diberikan namun berbeda dengan yang diberikan untuk remaja. Untuk anak-anak 5-11 tahun, dosis diberikan lebih rendah," terang laporan studi di New York Post, Selasa (21/9/2021).
Terkait dengan efek samping, peneliti melaporkan sakit di lengan, demam, pegal-pegal. KIPI semacam ini juga ditemukan serupa dengan yang terjadi di uji klinis kelompok usia 16-25 tahun.Tidak seperti uji coba vaksin sebelumnya yang mengukur kemanjuran suntikan, uji coba ini tidak membandingkan jumlah kasus Covid-19 pada penerima vaksin dengan mereka yang menerima plasebo.
Jadi, uji coba vaksin pada anak ini hanya membandingkan jumlah antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin pada anak-anak dengan respons mereka yang berusia di atas 12 tahun.
"Kemanjuran vaksin mungkin akan diketahui lewat uji coba di lain waktu, tetapi belum ada cukup kasus Covid-19 di antara mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun untuk membuat keputusan tersebut," ungkap Pfizer. Namun, mereka menegaskan bahwa vaksin tersebut 95 persen efektif dalam uji klinis dewasa.
Baca Juga : Mantap! Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Juta Suntikan, Ini Rahasinya!
Data dari uji coba terbaru ini belum diajukan untuk ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi Pfizer mengatakan pihaknya berharap akan memasukkan temuannya tersebut ke dalam pengajuan FDA untuk penerbitan penggunaan izin darurat.
"Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak-anak telah meningkat sekitar 240 persen di AS dan artinya kebutuhan vaksin untuk anak-anak sudah cukup mendesak," kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
"Hasil uji coba ini memberikan dasar yang kuat untuk mencari otorisasi vaksin kami untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, dan kami berencana untuk menyerahkannya ke FDA dan regulator lainnya segera," lanjutnya.
Pengumuman Pfizer datang tepat saat anak-anak kembali ke sekolah dan di tengah penyebaran varian Delta yang sangat menular. Sementara itu, perusahaan Moderna juga sedang mempelajari suntikan vaksinnya pada anak usia 0-11 tahun dengan studi bernama KidCOVE.
Hasil studi Pfizer berkolaborasi dengan BioNTech tersebut mengungkapkan bahwa vaksin bikinan mereka menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada anak kecil selama uji klinis dilakukan.
Pfizer kini berencana menggunakan data uji klinis tersebut untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan regulator lainnya terkait pemberian vaksin Pfizer untuk kelompok usia 5-11 tahun, sesegera mungkin.
Baca Juga : Sebanyak 1,1 Juta Vaksin Pfizer Bantuan Amerika Tiba di Indonesia
Menurut laporan Pfizer, uji klinis vaksin diberikan pada 2.268 anak dengan dua dosis vaksin yang memiliki rentang waktu 21 hari. Hasilnya, antibodi yang dihasilkan vaksin di tubuh anak-anak 5-11 tahun sebanding dengan remaja.
"Dosis yang diberikan namun berbeda dengan yang diberikan untuk remaja. Untuk anak-anak 5-11 tahun, dosis diberikan lebih rendah," terang laporan studi di New York Post, Selasa (21/9/2021).
Terkait dengan efek samping, peneliti melaporkan sakit di lengan, demam, pegal-pegal. KIPI semacam ini juga ditemukan serupa dengan yang terjadi di uji klinis kelompok usia 16-25 tahun.Tidak seperti uji coba vaksin sebelumnya yang mengukur kemanjuran suntikan, uji coba ini tidak membandingkan jumlah kasus Covid-19 pada penerima vaksin dengan mereka yang menerima plasebo.
Jadi, uji coba vaksin pada anak ini hanya membandingkan jumlah antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin pada anak-anak dengan respons mereka yang berusia di atas 12 tahun.
"Kemanjuran vaksin mungkin akan diketahui lewat uji coba di lain waktu, tetapi belum ada cukup kasus Covid-19 di antara mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun untuk membuat keputusan tersebut," ungkap Pfizer. Namun, mereka menegaskan bahwa vaksin tersebut 95 persen efektif dalam uji klinis dewasa.
Baca Juga : Mantap! Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Juta Suntikan, Ini Rahasinya!
Data dari uji coba terbaru ini belum diajukan untuk ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi Pfizer mengatakan pihaknya berharap akan memasukkan temuannya tersebut ke dalam pengajuan FDA untuk penerbitan penggunaan izin darurat.
"Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak-anak telah meningkat sekitar 240 persen di AS dan artinya kebutuhan vaksin untuk anak-anak sudah cukup mendesak," kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
"Hasil uji coba ini memberikan dasar yang kuat untuk mencari otorisasi vaksin kami untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, dan kami berencana untuk menyerahkannya ke FDA dan regulator lainnya segera," lanjutnya.
Pengumuman Pfizer datang tepat saat anak-anak kembali ke sekolah dan di tengah penyebaran varian Delta yang sangat menular. Sementara itu, perusahaan Moderna juga sedang mempelajari suntikan vaksinnya pada anak usia 0-11 tahun dengan studi bernama KidCOVE.
(wur)