Penerapan Prokes Kunci Keamanan Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 13 Oktober 2021 - 21:50 WIB
loading...
Penerapan Prokes Kunci Keamanan Pembelajaran Tatap Muka
Para pembicara dalam webinar Indonesia Hygiene Forum yang digelar secara virtual, Rabu (13/10/2021). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) mulai dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia. Penerapan protokol kesehatan (prokes) serta higienitas yang tepat untuk melindungi diri dan lingkungan dari bahaya penyebaran COVID-19 multak dilakukan.

Masalah ini menjadi bahasan dalam Indonesia Hygiene Forum (IHF) kedelapan yang digelar PT Unilever Indonesia secara virtual pada Rabu (13/10/2021).

Menurut Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih, setiap sekolah harus menyiapkan Satgas Covid-19 dan melakukan optimalisasi UKS. Prosedur lain pun harus diterapkan, utamanya dalam hal penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).



"Sesuai SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, ada serangkaian hal penting yang harus dilakukan oleh semua warga satuan pendidikan selama PTM terbatas. Beberapa di antaranya selalu memakai masker selama berada di satuan pendidikan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, serta menerapkan etika batuk dan bersin,” beber Sri Wahyuningsih.

Chief of Water, Sanitation and Hygiene (WASH) UNICEF Indonesia Kannan Nadar menambahkan, ada banyak dampak negatif pada anak-anak dari penutupan sekolah yang berkepanjangan. Konsekuensinya akan semakin parah terutama pada anak-anak yang paling rentan yaitu di pedesaan, daerah terpencil, dan mereka yang memiliki disabilitas.

Kondisi tersebut termasuk meningkatnya angka putus sekolah, penurunan prestasi belajar anak-anak dengan banyaknya peserta didik yang diperkirakan akan mengalami kehilangan belajar, serta dampak pada kesejahteraan psikososial dan kesehatan mental mereka yang disebabkan oleh isolasi sosial yang berkepanjangan, ditambah dengan ketidakpastian ekonomi.

"Di masa PTM terbatas ini, ketersediaan fasilitas air bersih, sanitasi, dan kebersihan sangat penting untuk kelancaran sekolah," ujar Kannan.

"Cuci tangan pakai sabun perlu diprioritaskan di semua sekolah, permukaan yang bersentuhan harus secara rutin didesinfeksi, dan dana Bantuan Operasional Sekolah perlu secara kreatif digunakan untuk meningkatkan akses WASH dengan tetap menjaga fasilitas yang ada,” lanjutnya.

Keamanan siswa tentu menjadi poin utama PTMT, khususnya di tingkat sekolah dasar, mengingat baru anak usia di atas 12 tahun yang mendapatkan vaksinasi. Selain itu, ancaman terkait Long COVID-19 pada anak juga perlu menjadi perhatian khusus.

Penelitian Stephenson, et al. pada 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 7 anak yang terkena COVID-19 masih memiliki gejala sampai 15 minggu kemudian. Mengenai hal ini, Pakar Epidemiologi Universitas Gajah Mada Dr. Bayu Satria Wiratama menerangkan, peranan Satgas COVID-19 sekolah harus melibatkan guru, orangtua/wali murid, serta warga sekolah lain, termasuk masyarakat sekitar.

"Seluruh pihak harus bahu-membahu dalam membuat protokol tata laksana jika muncul kasus, membangun jejaring komunikasi dengan Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat, menyiapkan ruang UKS khusus infeksi, melatih dan membentuk tim skrining, hingga memantau kondisi harian setiap warga sekolah," jelasnya.



Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Reski Damayanti menyampaikan, sejak awal pandemi, pihaknya telah berkomitmen untuk turut mengambil peran, membantu Indonesia menangani pandemi melalui berbagai jenis dukungan.

"Sebagai perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dekat dengan keseharian masyarakat, kami memiliki peran untuk menyediakan produk kebersihan dan higienitas yang berkualitas serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, juga penerapan protokol kesehatan," kata Reski.

"Kali ini, sebagai bentuk dukungan, kami menyelenggarakan IHF untuk menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai kunci keamanan pelaksanaan PTM terbatas," pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)