Berbekal Smartphone, Tiga Sutradara Andal Ini Bikin Film Pendek Menarik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga sineas andal, Riri Riza, Jay Subyakto dan Garin Nugroho mempersembahkan karya terbaru mereka melalui film pendek.
Garin Nugroho membuat film pendek berjudul Siklus dengan format berbeda yaitu vertikal. Film ini berkisah tentang seorang gadis penari yang menemukan benda-benda misterius dan melahirkan spirit koreografi baru.
Jay Subiyakto mengangkat budaya Bali melalui film Dedari, yang menceritakan tarian Sanghyang Dedari asal Pulau Dewata yang tergolong sakral dan dianggap sebagai tarian penolak bala atau wabah penyakit.
Baca juga: Saipul Jamil Tak Terima Disebut Pedofil, Ancam Seret ke Jalur Hukum
Sedangkan Riri Riza bercerita tentang seorang gadis yang selalu memandang segala sesuatu dari low angle di film You and Me in Low Angle.
Menariknya, ketiga film pendek tersebut secara keseluruhan pengambilan gambarnya menggunakan smartphone OPPO Find X3 Pro 5G.
Ketiga film pendek ini dapat disimak di Youtube OPPO Indonesia pada 27 Oktober 2021 (Siklus), 29 Oktober 2021 (Dedari), dan 31 Oktober 2021 (You and Me in Low Angle).
"Ketika dihubungi dan diminta membuat film pendek itu sedang gencar pandemi Covid, saya teringat di Indonesia banyak ritual menolak wabah dan merasa pas sekali. Saya lagi di Bali, ada tarian Sanghiang Dedari. Semua sakral tidak boleh sembarang, sehingga akhirnya saya bikin tapi yang jadi kendala tidak boleh di take berulang-ulang," ujar Jay dalam Premier film Cinefinders di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
Dia menuturkan, dalam pembuatan film tersebut dibuat seefisien mungkin, dan lebih menonjolkan visual agar penonton punya persepsi sendiri.
"Dalam membuat film, saya senang menggunakan alat praktis, di film ini saya jadi direct fotografi juga. Kamera sangat menunjang, saya tidak mau banyak alat dan jangan sampai menarik perhatian jadi tidak seperti syuting, akhirnya pemeran sangat natural," ungkap Jay.
Sementara itu, Riri Riza menjelaskan ide pembuatan film pendek miliknya terinspirasi saat dia kali pertama mendapat kamera di usia 7 tahun, di mana bisa memotret apapun dari bawah dan cerita hubungan anak dengan bapak atau ibunya suatu hal yang selalu menarik.
"Ada nostalgia, dan itu yang mau saya gambarkan, mudah-mudahan bisa nyambung dengan semua orang. Selama pandemi tentu kita tidak bisa kmana-mana akhirnya ada ksempatan mengerjakan proyek ini di Jogja," ungkap Riri.
Baca juga: 8 Artis Indonesia Masuk Nominasi Wanita Tercantik di Dunia, Ada Ayu Ting Ting
"Syuting di sana, kotanya penuh tradisi kuat, penuh warna, matahari selalu bagus disana, banyak ruang yang dieksplorasi. Dengan medium smartphone, film ini dibuat dengan pendekatan yaang intim dan tidak banyak kebutuhan teknis," tambah Riri.
Garin Nugroho membuat film pendek berjudul Siklus dengan format berbeda yaitu vertikal. Film ini berkisah tentang seorang gadis penari yang menemukan benda-benda misterius dan melahirkan spirit koreografi baru.
Jay Subiyakto mengangkat budaya Bali melalui film Dedari, yang menceritakan tarian Sanghyang Dedari asal Pulau Dewata yang tergolong sakral dan dianggap sebagai tarian penolak bala atau wabah penyakit.
Baca juga: Saipul Jamil Tak Terima Disebut Pedofil, Ancam Seret ke Jalur Hukum
Sedangkan Riri Riza bercerita tentang seorang gadis yang selalu memandang segala sesuatu dari low angle di film You and Me in Low Angle.
Menariknya, ketiga film pendek tersebut secara keseluruhan pengambilan gambarnya menggunakan smartphone OPPO Find X3 Pro 5G.
Ketiga film pendek ini dapat disimak di Youtube OPPO Indonesia pada 27 Oktober 2021 (Siklus), 29 Oktober 2021 (Dedari), dan 31 Oktober 2021 (You and Me in Low Angle).
"Ketika dihubungi dan diminta membuat film pendek itu sedang gencar pandemi Covid, saya teringat di Indonesia banyak ritual menolak wabah dan merasa pas sekali. Saya lagi di Bali, ada tarian Sanghiang Dedari. Semua sakral tidak boleh sembarang, sehingga akhirnya saya bikin tapi yang jadi kendala tidak boleh di take berulang-ulang," ujar Jay dalam Premier film Cinefinders di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
Dia menuturkan, dalam pembuatan film tersebut dibuat seefisien mungkin, dan lebih menonjolkan visual agar penonton punya persepsi sendiri.
"Dalam membuat film, saya senang menggunakan alat praktis, di film ini saya jadi direct fotografi juga. Kamera sangat menunjang, saya tidak mau banyak alat dan jangan sampai menarik perhatian jadi tidak seperti syuting, akhirnya pemeran sangat natural," ungkap Jay.
Sementara itu, Riri Riza menjelaskan ide pembuatan film pendek miliknya terinspirasi saat dia kali pertama mendapat kamera di usia 7 tahun, di mana bisa memotret apapun dari bawah dan cerita hubungan anak dengan bapak atau ibunya suatu hal yang selalu menarik.
"Ada nostalgia, dan itu yang mau saya gambarkan, mudah-mudahan bisa nyambung dengan semua orang. Selama pandemi tentu kita tidak bisa kmana-mana akhirnya ada ksempatan mengerjakan proyek ini di Jogja," ungkap Riri.
Baca juga: 8 Artis Indonesia Masuk Nominasi Wanita Tercantik di Dunia, Ada Ayu Ting Ting
"Syuting di sana, kotanya penuh tradisi kuat, penuh warna, matahari selalu bagus disana, banyak ruang yang dieksplorasi. Dengan medium smartphone, film ini dibuat dengan pendekatan yaang intim dan tidak banyak kebutuhan teknis," tambah Riri.
(nug)