Ini 24 Kabupaten dan Kota yang Belum Ada Tanda-Tanda Penurunan Kasus Covid-19

Kamis, 28 Oktober 2021 - 01:17 WIB
loading...
Ini 24 Kabupaten dan...
Saat ini, terdapat 105 kabupaten dan kota dari 30 provinsi di Tanah Air yang belum menunjukkan adanya penurunan kasus Covid-19. / Foto: ilustrasi/SINDOphoto/Sutikno
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa saat ini terdapat 105 kabupaten atau kota dari 30 provinsi di Tanah Air yang belum menunjukkan adanya penurunan kasus Covid-19 .

Tentunya hal tersebut menjadi alarm bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memahami bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Siti Nadia menyebutkan, setidaknya 24 kabupaten atau kota yang belum menunjukkan tanda penurunan Covid-19, di antaranya Nagan Raya, Labuhanbatu Selatan, Kepulauan Meranti, Bangka Selatan, Solok Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, Kota Bekasi, Blora, Kota Surakarta.

Baca juga: Hadirkan Single Mannequin, Jinan Laetitia Abaikan Pendapat Orang Lain

Selanjutnya Jember, Bima, Minahasa Tenggara, Buton, Bulu Kumba, Sintang, Sambas, Bengkayang, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, Mahakam Ulu, Kaimana, dan Sorong.

"Ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama mengingat Indonesia saat ini dalam kondisi di mana terus meningkatkan upaya menekan angka penularan kasus Covid-19 dan menekan jumlah kasus positif pada level serendah mungkin," ucap Siti Nadia dalam siaran pers PPKM yang disiarkan secara langsung dari di channel YouTube Kominfo, Rabu, 27 Oktober 2021.

Kendati demikian, dr. Siti mengatakan, sebagian kabupaten atau kota di Indonesia ada pula yang menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19.

Oleh sebab itu, pemerintah berupaya untuk terus melakukan pelacakan kontak secara maksimal untuk mencegah terjadinya potensi kenaikan kasus Covid-19. Identifikasi kontak dilakukan tidak hanya di lingkungan keluarga, tapi di lingkungan kerja, sekolah, dan lainnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Alami Penurunan 23 Persen

"Tentunya tren baik ini harus kita pertahankan, terlebih dalam beberapa minggu ke depan masyarakat akan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kita dapat mencegah potensi gelombang ketiga Covid-19 dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai ke angka 10 persen seperti di saat libur Nataru 2020 atau pasca Idul Fitri 2021," tuntasnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)