Strategi Pengurangan Garam pada Makanan untuk Tekan Risiko Hipertensi

Sabtu, 13 November 2021 - 22:30 WIB
loading...
Strategi Pengurangan...
Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat memicu munculnya penyakit degeneratif seperti hipertensi. Foto Ilustrasi/Indianexpress
A A A
JAKARTA - Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat memicu munculnya penyakit degeneratif seperti hipertensi. Maka itu, penting untuk kita mengontrol asupan garam ke dalam menu sehari-hari.

Guru Besar Keamanan & Gizi Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB Prof Ahmad Sulaeman mengatakan, salah satu strategi untuk mewujudkan hidup sehat yaitu dengan pengendalian asupan garam. Hanya, makanan umumnya tak akan terasa nikmat jika rasanya hambar alias tanpa garam.



Untuk menyiasatinya, Prof Ahmad merekomendasikan penggunaan bumbu umami yang terdapat dalam monosodium glutamate (MSG).

“Sebenarnya kalau mau makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi tapi ingin juga diet rendah garam, penggunaan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi," kata Prof Ahmad dalam Virtual Media Gathering yang digelar Ajinomoto dalam rangka peringatan Hari Kesehatan
Nasional belum lama ini.

Prof Ahmad menambahkan, sudah banyak penelitian di luar negeri yang menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.

Misalnya pada hasil kajian Wallace et al (2019), dinyatakan bahwa berdasarkan hasil review berbagai penelitian, penambahan glutamate bisa
menurunkan kandungan sodium pada produk antara 22%-54% tanpa mengubah rasa maupun karakteristik produk.



Lalu, diterangkan pula bahwa penambahan glutamate pada kategori produk savory tertentu mempunyai potensi untuk membantu mengurangi asupan sodium sekitar 3% dan mengurangi asupan 7,3% di antara konsumen kategori produk di mana sodium bisa disubstitusi oleh
glutamate.

Selain sebagai strategi diet rendah garam, lanjut Prof Ahmad, penggunaan MSG pada masakan juga memiliki manfaat lain seperti meningkatkan selera makan sekaligus meningkatkan performa harian, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung mudah diserap tubuh.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)