Kasus Covid-19 Menggila di Eropa, Waspadai Munculnya Gelombang Ketiga di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diimbau agar terus berhati-hati dan waspada terhadap potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan pakar kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 , dr. Muhamad Fajri Adda'i.
Melalui akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (16/11/2021), dia menyebutkan bahwa menurut prediksi beberapa ahli, kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia relatif kecil.
Baca juga: Sempatkan Baca Al-Quran di Tengah Acara Pernikahan Ria Ricis, Teuku Wisnu Dipuji Yusuf Mansur
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan kasus. "Kenaikan kasus Covid-19 ini biasa terjadi pasca liburan, atau pasca hari-hari besar selanjutnya," sebut dr. Fajri.
Dalam penjelasannya, dr. Fajri juga membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara lain yang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Eropa.
Menurutnya, cakupan vaksinasi yang tinggi, belum tentu bisa menjamin suatu negara terbebas dari Covid-19.
"Contohnya saja minggu-minggu ini di Eropa seperti Jerman, Belgia, dan Belanda terjadi lonjakan kasus Covid-19 di sana. Padahal cakupan mereka untuk vaksinasi dua dosis sudah sangat baik sekitar 60-70 persen ke atas. Namun masih bisa meledak," jelasnya.
Tentunya situasi yang terjadi di Eropa saat ini membuat masyarakat bertanya-tanya apa fungsi utama vaksinasi Covid-19 jika masih berpotensi terjadinya ledakan kasus.
Baca juga: 5 Supermodel dengan Bayaran Termahal di Dunia, Ada yang sampai Rp567 Miliar Per Tahun
"Ternyata ledakan tersebut terjadi di antara orang-orang yang belum divaksin. Vaksinasi Covid-19 terbukti mengurangi efek kesakitan dan risiko kematian jika kita tertular infeksi Covid-19. Sehingga segera divaksin dan tetap waspada," tutupnya.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan pakar kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 , dr. Muhamad Fajri Adda'i.
Melalui akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (16/11/2021), dia menyebutkan bahwa menurut prediksi beberapa ahli, kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia relatif kecil.
Baca juga: Sempatkan Baca Al-Quran di Tengah Acara Pernikahan Ria Ricis, Teuku Wisnu Dipuji Yusuf Mansur
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan kasus. "Kenaikan kasus Covid-19 ini biasa terjadi pasca liburan, atau pasca hari-hari besar selanjutnya," sebut dr. Fajri.
Dalam penjelasannya, dr. Fajri juga membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara lain yang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Eropa.
Menurutnya, cakupan vaksinasi yang tinggi, belum tentu bisa menjamin suatu negara terbebas dari Covid-19.
"Contohnya saja minggu-minggu ini di Eropa seperti Jerman, Belgia, dan Belanda terjadi lonjakan kasus Covid-19 di sana. Padahal cakupan mereka untuk vaksinasi dua dosis sudah sangat baik sekitar 60-70 persen ke atas. Namun masih bisa meledak," jelasnya.
Tentunya situasi yang terjadi di Eropa saat ini membuat masyarakat bertanya-tanya apa fungsi utama vaksinasi Covid-19 jika masih berpotensi terjadinya ledakan kasus.
Baca juga: 5 Supermodel dengan Bayaran Termahal di Dunia, Ada yang sampai Rp567 Miliar Per Tahun
"Ternyata ledakan tersebut terjadi di antara orang-orang yang belum divaksin. Vaksinasi Covid-19 terbukti mengurangi efek kesakitan dan risiko kematian jika kita tertular infeksi Covid-19. Sehingga segera divaksin dan tetap waspada," tutupnya.
(nug)