dr. Reisa Broto Tegaskan Vaksinasi yang Merata dan Setara Jadi Fokus Pemerintah: Bukan Suntikan Booster

Jum'at, 19 November 2021 - 18:45 WIB
loading...
dr. Reisa Broto Tegaskan...
ubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan saat ini fokus pemerintah yaitu memastikan semua kelompok masyarakat mendapatkan hak vaksin. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 , dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan saat ini fokus pemerintah yaitu memastikan semua kelompok atau golongan masyarakat mendapatkan hak vaksin.

Mulai dari orang lanjut usia (lansia), ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga kelompok komorbid, kata dr. Reisa harus bisa mendapatkan haknya.

“Vaksinasi di Indonesia bukan hanya soal siapa yang divaksinasi. Tapi juga tentang siapa saja yang belum divaksinasi. Apakah lansia, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu," kata dr. Reisa di Channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/11/2021).

Menurutnya, cakupan di penyandang disabilitas, ibu hamil, dan anak-anak semua harus sudah divaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Flu Sangat Penting untuk Cegah Koinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Kemenkes

"Ini adalah pengingat fokus kita adalah, bukan soal kapan vaksinasi ketiga atau booster akan dimulai," ujarnya.

Begitu halnya juga dengan kelompok masyarakat yang baru menerima vaksin dosis pertama.

Contohnya kelompok tenaga pendidik atau guru, yang sekitar 370 ribu di antaranya baru menerima vaksin dosis pertama dari sekitar 5.000.000 juta orang guru sebagai sasaran vaksinasi Covid-19.

“Apakah 370.000 tenaga pendidik atau guru yang baru dosis pertama ini bisa melengkapi dosisnya, dan bagaimana kita bisa meningkatkan capaian ini," jelasnya.

Ia menambahkan, capaian 100 persen di kelompok ini akan sangat bantu melancarkan proses pembelajaran tatap muka di tahun 2022.

"Capaian kelompok guru akan pengaruhi nasib 60 juta pelajar se-Indonesia,” tambahnya.

dr. Reisa juga menegaskan, 88 juta masyarakat yang sudah full dose alias lengkap dua dosis dan 45 juta yang baru dosis pertama untuk tidak sibuk menghabiskan waktu mencari-cari vaksin booster.

“Bukan suntikan booster yang seharusnya kita cari, tapi booster atau alat untuk meningkatkan kekebalan bersama, yang harus kita fokuskan saat ini," kata dr. Reisa.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bagi yang sudah divaksin lengkap untuk membantu, makin melindungi diri dan keluarga.

"Bukan dengan menghabiskan waktu mencari booster. Tapi bagaimana agar vaksinasi ini merata dan setara di semua kelompok di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sempat menyatakan, program vaksinasi booster baru akan ditinjau pemerintah apabila 70 persen dari sasaran vaksinasi sudah mendapatkan dosis lengkap.

Program vaksinasi anak usia 6-11 tahun berjalan, dan ketika data-data soal boster untuk umum termasuk riset soal mix and match suntikan ketiga dengan merek vaksin yang berbeda sudah keluar.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)