Awas! Pria Lebih Mudah Menyebarkan Covid-19, Ini Alasannya

Rabu, 08 Desember 2021 - 16:14 WIB
loading...
Awas! Pria Lebih Mudah...
Penelitian di Colorado State University (CSU) menemukan bahwa pria dan orang yang berbicara dengan volume kencang lebih mudah menyebarkan Covid-19. Foto/New York Post.
A A A
JAKARTA - Penelitian di Colorado State University (CSU) menemukan bahwa pria dan orang yang berbicara dengan volume kencang lebih mudah menyebarkan Covid-19 .

Studi yang sudah diterbitkan dalam jurnal Environmental Science and Technology Letters pada November itu memeriksa emisi aerosol pernapasan dari panel individu sehat dari berbagai usia dan jenis kelamin saat berbicara dan bernyanyi dalam set laboratorium yang terkontrol.

Peneliti mengukur konsentrasi jumlah partikel antara 0,25 dan 33 mikrometer dari 63 peserta studi yang berusia 12- 61 tahun dan volume suara, serta tingkat CO2 yang dihembuskan. Semua indikator tersebut dipantau oleh peneliti.

Dilansir dari Fox News, Rabu (81/12/2021) pengukuran dilakukan dengan dua cara yakni saat subjek penelitian menggunakan masker dan saat melepaskannya.

Dari situ diketahui bahwa saat orang bernyanyi, terbentuk aerosol 77% lebih banyak daripada berbicara, orang dewasa menghasilkan aerosol 62% lebih banyak daripada anak di bawah 17 tahun dan pria menghasilkan aerosol 34% lebih banyak daripada perempuan.


"Studi lanjutan yaitu eksperimen memainkan alat musik tiup tengah menunggu hasil analisis data dan ditinjau oleh sejawat," terang laporan tersebut.

Studi ini awalnya dikembangkan sejak awal pandemi Covid-19 dalam upaya menentukan apa yang dapat dilakukan orang-orang dalam pertunjukan seni untuk kembali ke atas panggung dengan aman.

"Dari studi ini kita bisa tahu bahwa bernyanyi dengan volume kencang menghasilkan aerosol lebih banyak daripada sekadar bicara santai. Jadi, semakin keras orang berbicara atau bernyanyi, semakin buruk emisi aerosolnya," terang CSU dalam pernyataan resminya.

Hal itu juga berkaitan dengan jenis kelamin. Karena pria menghasilkan aerosol lebih banyak dari perempuan, dan orang dewasa lebih banyak dari anak-anak. Ini menjadi bahan acuan untuk dipertimbangkan dalam upaya menurunkan risiko penularan.

Menjadi catatan di sini bahwa penelitian ini dilakukan dengan set laboratorium, yang artinya tidak bisa digeneralisasikan ke set dunia nyata. Terlebih, studi ini tidak melibatkan pengujian jenis vokal dan penguji tidak mengukur risiko penularan penyakit pernapasan. Untuk itu, diperlukan studi lebih lanjut.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4149 seconds (0.1#10.140)