Indonesia Catat Kasus Covid-19 Tertinggi sejak Agustus 2021, Ini Imbauan IDI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) turut bersuara terkait catatan 16.021 kasus baru Covid-19 per 1 Februari 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan.
Tingginya kenaikan kasus baru Covid-19 itu diketahui menjadi yang tertinggi sejak 26 Agustus 2021.
"Tuan dan puan yang terhormat, kasus baru harian 2 Februari 2022 mencapai 16.021. Padahal, 1 Januari 2022 masih 174," sebut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban seperti dikutip dari cuitan resminya di Twitter, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Vaksin Sinopharm Peroleh Izin Penggunaan Darurat untuk Booster, Bagaimana Aspek Keamanannya?
Menurutnya, kejadian itu adalah pertanda penyebaran virus amat cepat dan akan banyak lagi bermunculan di banyak tempat.
Oleh karenanya, Prof Beri --sapaan akrabnya- mengimbau kepada masyarakat untuk perketat lagi prokesnya. "Saatnya memperketat, agar peningkatan kasus yang pesat ini jadi melambat," ungkapnya.
Per 1 Februari, Kemenkes juga mencatat sebanyak 3.240 kasus sembuh dan 28 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Sementara, Kemenkes dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi itu disebabkan peningkatan testing dan tracing.
"Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing," terang Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Dia menekankan agar masyarakat tidak melihat data Covid-19 per hari, tetapi dalam skala mingguan. Menurutnya, itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805.
Baca juga: Disebut Pindah Agama Gara-Gara Ubah Nama, Begini Tanggapan Norman Kamaru
"Ini dilakukan agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat," kata dia.
Tingginya kenaikan kasus baru Covid-19 itu diketahui menjadi yang tertinggi sejak 26 Agustus 2021.
"Tuan dan puan yang terhormat, kasus baru harian 2 Februari 2022 mencapai 16.021. Padahal, 1 Januari 2022 masih 174," sebut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban seperti dikutip dari cuitan resminya di Twitter, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Vaksin Sinopharm Peroleh Izin Penggunaan Darurat untuk Booster, Bagaimana Aspek Keamanannya?
Menurutnya, kejadian itu adalah pertanda penyebaran virus amat cepat dan akan banyak lagi bermunculan di banyak tempat.
Oleh karenanya, Prof Beri --sapaan akrabnya- mengimbau kepada masyarakat untuk perketat lagi prokesnya. "Saatnya memperketat, agar peningkatan kasus yang pesat ini jadi melambat," ungkapnya.
Per 1 Februari, Kemenkes juga mencatat sebanyak 3.240 kasus sembuh dan 28 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Sementara, Kemenkes dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi itu disebabkan peningkatan testing dan tracing.
"Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing," terang Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Dia menekankan agar masyarakat tidak melihat data Covid-19 per hari, tetapi dalam skala mingguan. Menurutnya, itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805.
Baca juga: Disebut Pindah Agama Gara-Gara Ubah Nama, Begini Tanggapan Norman Kamaru
"Ini dilakukan agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat," kata dia.
(nug)