Omicron Melonjak, Kemenkes: BOR Selama Omicron Naik Hingga 27 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes ) dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) belakangan ini cukup naik secara signifikan. Secara nasional meningkat hingga 27 persen.
Nadia melanjutkan, namun untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meskipun masih berada di zona hijau di bawah angka 60 persen, tetapi pihaknya melihat BOR untuk DKI mengalami kenaikan sebanyak 59 persen, Bali 50 persen, Banten 24 persen dan Jawa Barat 36 persen.
"Tetapi ini berdasarkan kapasitas perawatan saat ini," katanya saat konferensi persnya secara virtual Kamis (10/2/22).
Nadia memberikan contoh, untuk DKI Jakarta yang tingkat ketersediaan BORnya bagi pasien mencapai 59 persen, atau sekitar 14 ribu jumlah tempat perawatan yang disediakannya dan itu baru dua pertiganya. Sementara saat Delta kenaikannya lebih tinggi, yaitu hingga 21 ribu.
Lebih lanjut, karena beberapa waktu lalu kasus Covid-19 rendah, maka hingga saat ini BOR yang ada tidak hanya untuk pasien Omicron saja. Tapi juga untuk pasien non Covid-19.
Akan tetapi, kata Nadia, saat ini mengapa BOR di beberapa daerah meningkat, karena berdasarkan ketersediaan tempat perawatan yang belum ditambahkan dengan kapasitas sebenarnya.
"Jadi kalau ditambahkan tadi sampai 21 ribu, BOR DKI juga pasti akan turun tidak akan sampai 59 persen," terangnya.
Lihat Juga: Gelar Seminar Internasional, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kerjas Sama dengan Universitas Luar Negeri
Nadia melanjutkan, namun untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meskipun masih berada di zona hijau di bawah angka 60 persen, tetapi pihaknya melihat BOR untuk DKI mengalami kenaikan sebanyak 59 persen, Bali 50 persen, Banten 24 persen dan Jawa Barat 36 persen.
"Tetapi ini berdasarkan kapasitas perawatan saat ini," katanya saat konferensi persnya secara virtual Kamis (10/2/22).
Nadia memberikan contoh, untuk DKI Jakarta yang tingkat ketersediaan BORnya bagi pasien mencapai 59 persen, atau sekitar 14 ribu jumlah tempat perawatan yang disediakannya dan itu baru dua pertiganya. Sementara saat Delta kenaikannya lebih tinggi, yaitu hingga 21 ribu.
Lebih lanjut, karena beberapa waktu lalu kasus Covid-19 rendah, maka hingga saat ini BOR yang ada tidak hanya untuk pasien Omicron saja. Tapi juga untuk pasien non Covid-19.
Akan tetapi, kata Nadia, saat ini mengapa BOR di beberapa daerah meningkat, karena berdasarkan ketersediaan tempat perawatan yang belum ditambahkan dengan kapasitas sebenarnya.
"Jadi kalau ditambahkan tadi sampai 21 ribu, BOR DKI juga pasti akan turun tidak akan sampai 59 persen," terangnya.
Lihat Juga: Gelar Seminar Internasional, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kerjas Sama dengan Universitas Luar Negeri
(hri)