Orang yang Ogah Divaksin Cikal Bakal Varian Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 sejauh ini masih belum merata di seluruh provinsi di Indonesia. Demikian sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama.
Menurutnya, masih banyak masyarakat menolak vaksin, padahal berpotensi jadi cikal bakal berkembangnya varian baru .
Dia mengutarakan jika Jakarta tingkat vaksinasinya tertinggi dengan hampir rata-rata capai 90 persen. Dengan testing Covid-19 yang juga tinggi, untuk menangani lebih cepat agar lekas pulih jika terinfeksi virus.
Baca juga: Ini 2 Strategi untuk Atasi Cakupan Vaksinasi Lansia yang Masih Rendah
"Masih ada orang yang menolak divaksin mereka cikalbakal dari mutasi virus varian baru," ujar dr. Ngabila dalam webinar 'Bagaimana Menangani Pandemi di Hunian Vertikal', Sabtu (26/2/2022).
Dokter Ngabila mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menjaga diri dari risiko berat terinfeksi Covid-19.
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah menghalalkan vaksin, dan ibarat perang untuk melindungi diri.
Sebenarnya sudah tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak vaksinasi. Dia menyesalkan apabila vaksinasi dianggap menjadi hak individu, sebab vaksin merupakan hak masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19.
"Sudah mendapatkan label halal dari MUI dan terbilang mubah karena seperti di medan perang melawan yang tak terlihat dan itu kita gunakan untuk melindungi diri," bebernya.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengatakan, jumlah kematian pada kelompok yang memiliki komorbid belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian, dibandingkan dengan telah mendapatkan booster hanya terdapat 20 kematian (dikutip 25 Februari dalam Sehat Negeriku).
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, selama Februari ini, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1-1,4 juta dosis per hari.
Hingga 24 Februari 2022 telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta 9.460.523 vaksin booster. Lebih dari 50% dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap.
Baca juga: Vaksinasi Terbukti Berperan Besar dalam Menekan Angka Kematian Covid-19
"Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70% populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022. Kita berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi Covid-19," jelas dr. Siti Nadia.
Menurutnya, masih banyak masyarakat menolak vaksin, padahal berpotensi jadi cikal bakal berkembangnya varian baru .
Dia mengutarakan jika Jakarta tingkat vaksinasinya tertinggi dengan hampir rata-rata capai 90 persen. Dengan testing Covid-19 yang juga tinggi, untuk menangani lebih cepat agar lekas pulih jika terinfeksi virus.
Baca juga: Ini 2 Strategi untuk Atasi Cakupan Vaksinasi Lansia yang Masih Rendah
"Masih ada orang yang menolak divaksin mereka cikalbakal dari mutasi virus varian baru," ujar dr. Ngabila dalam webinar 'Bagaimana Menangani Pandemi di Hunian Vertikal', Sabtu (26/2/2022).
Dokter Ngabila mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menjaga diri dari risiko berat terinfeksi Covid-19.
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah menghalalkan vaksin, dan ibarat perang untuk melindungi diri.
Sebenarnya sudah tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak vaksinasi. Dia menyesalkan apabila vaksinasi dianggap menjadi hak individu, sebab vaksin merupakan hak masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19.
"Sudah mendapatkan label halal dari MUI dan terbilang mubah karena seperti di medan perang melawan yang tak terlihat dan itu kita gunakan untuk melindungi diri," bebernya.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengatakan, jumlah kematian pada kelompok yang memiliki komorbid belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian, dibandingkan dengan telah mendapatkan booster hanya terdapat 20 kematian (dikutip 25 Februari dalam Sehat Negeriku).
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, selama Februari ini, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1-1,4 juta dosis per hari.
Hingga 24 Februari 2022 telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta 9.460.523 vaksin booster. Lebih dari 50% dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap.
Baca juga: Vaksinasi Terbukti Berperan Besar dalam Menekan Angka Kematian Covid-19
"Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70% populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022. Kita berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi Covid-19," jelas dr. Siti Nadia.
(nug)