Masyarakat Sudah Yakin Terlindungi dari Covid-19, Ini Kata dr. Reisa Broto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Secara umum masyarakat meyakini dengan vaksin sudah dapat terlindungi dari Covid-19 . Faktanya tidak dengan demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro yang mengungkap efikasi vaksin.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, vaksin tidak melindungi secara maksimal atau 100 persen. Dia menerangkan bahwa vaksinasi melindungi seseorang dari risiko terjadinya perburukan bila terinfeksi Covid-19. Bahkan meminimalisir orang tersebut dari perawatan di Rumah Sakit hingga kematian.
"Memang harus kita ingat vaksin tidak melindungi 100 persen jadi kebal Covid-19," ujar dr. Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat, Senin (28/2/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada tiga faktor utama seseorang tetap bisa tertular Covid-19, antara lain, Agen (Covid-19) merupakan mikroba agen itu mikroba dari virus SARS-CoV-2. Kedua ialah Host (Inang), maksudnya orang yang terinfeksi virus Covid-19, di mana mereka pun terinfeksi karena dipengaruhi usia, imunitas, komorbid, dan sebagainya.
Ketiga adalah Lingkungan, salah satu faktor bisa mempengaruhi tertularnya Covid-19. Jika seseorang tinggal di tempat padat penduduk bisa dengan mudah terinfeksi, begitu juga dengan mobilitas tinggi/tempat lainnya yang terdapat banyak orang.
"Banyak faktor seseorang bisa terinfeksi mungkin saja kondisi kita kurang sehat, imunitasnya tidak optimal dan ada celah disaat kita membuka masker sehingga tertular," tambahnya.
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa faktor seseorang tertular Covid-19 dipengaruhi banyak faktor, seperti yang disebutkan di atas. Menurutnya, tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan menjadi kunci menjaga diri dan keluarga.
"Kita harus memaksimalkan bukan hanya dengan masker (protokol kesehatan) dan vaksinasi. Tetapi juga gaya hidup, dengan memperbaiki pola makan jadi gizi seimbang, istirahat cukup dan berolahraga," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, vaksin tidak melindungi secara maksimal atau 100 persen. Dia menerangkan bahwa vaksinasi melindungi seseorang dari risiko terjadinya perburukan bila terinfeksi Covid-19. Bahkan meminimalisir orang tersebut dari perawatan di Rumah Sakit hingga kematian.
"Memang harus kita ingat vaksin tidak melindungi 100 persen jadi kebal Covid-19," ujar dr. Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat, Senin (28/2/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada tiga faktor utama seseorang tetap bisa tertular Covid-19, antara lain, Agen (Covid-19) merupakan mikroba agen itu mikroba dari virus SARS-CoV-2. Kedua ialah Host (Inang), maksudnya orang yang terinfeksi virus Covid-19, di mana mereka pun terinfeksi karena dipengaruhi usia, imunitas, komorbid, dan sebagainya.
Ketiga adalah Lingkungan, salah satu faktor bisa mempengaruhi tertularnya Covid-19. Jika seseorang tinggal di tempat padat penduduk bisa dengan mudah terinfeksi, begitu juga dengan mobilitas tinggi/tempat lainnya yang terdapat banyak orang.
"Banyak faktor seseorang bisa terinfeksi mungkin saja kondisi kita kurang sehat, imunitasnya tidak optimal dan ada celah disaat kita membuka masker sehingga tertular," tambahnya.
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa faktor seseorang tertular Covid-19 dipengaruhi banyak faktor, seperti yang disebutkan di atas. Menurutnya, tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan menjadi kunci menjaga diri dan keluarga.
"Kita harus memaksimalkan bukan hanya dengan masker (protokol kesehatan) dan vaksinasi. Tetapi juga gaya hidup, dengan memperbaiki pola makan jadi gizi seimbang, istirahat cukup dan berolahraga," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
(hri)