Balas Jasa, Masyarakat Bantu Renovasi Rumah Veteran

Jum'at, 04 Maret 2022 - 14:44 WIB
loading...
Balas Jasa, Masyarakat...
Balas jasa, masyarakat bantu renovasi rumah veteran. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Momen kemerdekaan Indonesia 76 tahun silam ternyata tak menjadi jaminan bagi para pahlawan untuk berhenti berjuang. Tak sedikit dari mereka yang hinggai usia senjanya kini, harus terus berjuang. Bedanya, kini mereka tak lagi mempertaruhkan nyawa untuk kemenangan bangsa, akan tetapi perekonomian keluarga.

Seperti Abdul Gani (82), lansia yang merupakan veteran tersebut tinggal di Kelurahan Kecapi, Harjamukti, Kota Cirebon. Selama berkarier di dunia militer, Gani pernah ditugaskan di kapal perang di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia tahun 1960 hingga 1965.
“Tahun 2008 saya baru dapat gelar Legiun Veteran Republik Indonesia,” ungkap Gani.

Di masa kemerdekaan saat ini, perjuangan Gani belum berhenti. Ia harus terus berjuang memenuhi kebutuhan keluarga. Dibantu sang istri, Rohana, Gani berjualan masakan keliling sebagai sumber pemasukan. Namun, beberapa waktu lalu Gani mengalami kecelakaan sehingga membuatnya tak bisa bekerja maksimal. Rohana pun harus membantu peran Gani dengan menjadi buruh cuci di sekitar rumah.

Gani dan keluarga saat ini tinggal di Cirebon. Mereka menempati rumah kurang layak huni. Atap tempat berteduh Gani bocor, beberapa sisi rumah juga tidak tertutup, sehingga udara dingin dengan mudah masuk. Bahan utama rumahnya hanyalah kayu dan bambu yang sudah lapuk termakan cuaca serta waktu.



1. Gotong royong bahagiakan veteran

Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi kebaikan untuk Gani dengan penggalangan kepedulian melalui Indonesia Dermawan dan Kita Bisa. Kasih sayang untuk veteran ini tertuang lewat bantuan renovasi rumah Gani yang selesai bulan Februari ini.
Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Cirebon Dani Jaelani memberikan apresiasinya kepada ACT atas aksi kebaikan untuk Gani. “Terima kasih kepada ACT Cirebon yang sudah cepat merespons laporan dari kami, sudah berikhtiar luar biasa hingga kini Pak Gani dapat tinggal di rumah layak,” ungkapnya.

2. Anwar,Ikhlas Tak Digaji untuk Rawat Mushola
Balas Jasa, Masyarakat Bantu Renovasi Rumah Veteran

Penjaga masjid atau marbut memiliki tugas yang mulia, yaitu menjaga dan merawat tempat ibadah agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan nyaman. Namun pengabdian yang dilakukan para marbut, seringkali belum berbanding lurus dengan kesejahteraan yang mereka terima.

Beberapa dari marbut ikhlas mengabdi dan semata-mata sebagai bentuk beribadah kepada-Nya. Ada pula mereka yang tidak digaji, pun kalau ada, dengan nominal yang tidak begitu besar. Hal ini yang dirasakan Anwar (59), seorang marbut di Masjid Istiqomah di Perumahan Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Dari menjaga masjid, Anwar menerima gaji Rp400 ribu per bulan. Jumlah tersebut bisa berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali karena bergantung pada jumlah sedekah dari jemaah. “Paling-paling ratusan ribu, itu juga kalo ada sedekah dari jemaah. Tapi tetap bersyukur bisa menjadi marbut di sini,” ujar Anwar menceritakan soal pengalamannya sebagai marbut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2312 seconds (0.1#10.140)