Pentingnya Program Vaksinasi untuk Menuju Lansia Sehat dan Mandiri

Selasa, 16 Juni 2020 - 06:56 WIB
loading...
Pentingnya Program Vaksinasi untuk Menuju Lansia Sehat dan Mandiri
Orang lanjut usia atau lansia merupakan kelompok yang lebih rentan terhadap penularan penyakit infeksi, karena kekebalan tubuh mereka telah menurun. / Foto: ilustrasi/SINDOphoto/Ahmad Antoni
A A A
JAKARTA - Orang lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang lebih rentan terhadap penularan penyakit infeksi, karena kekebalan tubuh mereka telah menurun. Perubahan organ tubuh akibat proses penuaan, sistem kekebalan tubuh yang menurun, dan penurunan status fungsional pada orang lanjut usia sering kali menyebabkan kondisi lebih buruk dan masa perawatan di rumah sakit lebih lama.

(Baca juga: Kaya Vitamin dan Mineral, Begini Cara Variatif Mengolah Bayam )

Infeksi memiliki dampak buruk, tidak hanya terkait dengan peningkatan mortalitas, namun juga terkait dengan kondisi lain pada lansia. Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan peningkatan biaya kesehatan, khususnya pada kondisi akut dan dapat berdampak jangka panjang. Salah satu upaya pencegahan penyakit infeksi adalah melalui vaksinasi.

Vaksin terbukti dapat membuat lansia tetap sehat seperti halnya diet dan olahraga. Vaksinasi merupakan langkah strategis yang paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi pada lansia. Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi influenza pada lansia, dibutuhkan dukungan dari segala pihak termasuk pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan peningkatan pengembangan vaksin tersebut.

Vaksinasi pada lansia belum ditanggung oleh pemerintah, namun vaksinasi tetap dapat dijangkau di berbagai fasilitas kesehatan. Di negara-negara maju, vaksin influenza sudah ditanggung oleh pemerintah karena tidak hanya bermanfaat untuk mencegah penyakit influenza pada lansia namun juga dapat mencegah memburuknya penyakit degeneratif terutama pada para lansia.

Vaksin influenza menjadi penting diperhatikan karena informasi mengenai vaksinasi belum terkomunikasikan dengan baik di masyarakat, baik pada tenaga kesehatan, dokter, pemerintah maupun masyarakat umum. Di Indonesia, program vaksin pemerintah yang tersedia adalah vaksin untuk anak-anak, ibu hamil, dewasa muda dan lanjut usia. Program vaksinasi yang ditanggung oleh pemerintah sampai saat ini program vaksinasi untuk anak-anak dan ibu hamil.

Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang dijalankan pemerintah, mewajibkan imunisasi pada anak-anak sejak lahir. PPI dibagi atas imunisasi wajib dan imunisasi yang dianjurkan. Program imunisasi wajib ini mencakup vaksin BCG untuk tuberculosis, polio, DPT (difteri, pertussis, tetanus), hepatitis B dan campak. Imunisasi berikut dapat didapatkan secara gratis pada puskesmas setempat. Sedangkan untuk ibu hamil, pemerintah mensubsidi pemberian vaksin tetanus.

(Baca juga: Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Stimulasi Pijat Bayi )

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan dan Satgas Imunisasi Dewasa PBPAPDI secara berkelanjutan telah memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi pada orang dewasa dan lansia. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews pada Senin (15/6), ada tiga vaksin penting untuk diberikan kepada para lansia, yaitu vaksin influenza, pneumococcal dan herpes zoster.

1. Vaksin Influenza

Kerap dianggap ringan, influenza adalah penyakit yang mudah menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, hingga menyebabkan kematian pada kelompok berisiko tinggi, yaitu anak-anak, lansia, individu dengan penyakit kronis. Saat ini, vaksinasi influenza merupakan salah satu upaya kesehatan untuk mencegah infeksi dan komplikasi virus influenza.

Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost-effective). Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi orang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar, sedangkan pada usia di atas 65 tahun, efikasi dari vaksin ini diperkirakan sekitar 17-53%.

Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%. Vaksinasi influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun klinik dokter praktek lainnya.

2. Vaksin Pneumococcal

Infeksi pneumonia yang disebabkan oleh streptococcus pneumonia atau pneumokokus berkisar 25-35% dari keseluruhan pneumonia bakterial yang membutuhkan perawatan rumah sakit. Sekitar 90% kematian akibat penyakit ini ditemukan pada usia lanjut. Mortalitas penumokokus berkisar 6,4% sampai lebih 40%. Penyakit akibat bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan ketulian, kerusakan otak, kehilangan anggota tubuh, dan bahkan kematian.

Vaksin ini bermanfaat mencegah pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang), dan sepsis (infeksi darah). Vaksin ini direkomendasikan untuk semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang diberikan dalam dua tahapan, yaitu vaksin PCV13 terlebih dahulu sebelum PPSV23 dengan jarak interval minimal 1 tahun.

(Baca juga: Meski Masa Pandemi, Tidak Perlu Ragu Jalani Operasi Jantung )

3. Vaksin Herpes Zoster

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) yang menyebabkan cacar air. Sebagaimana diketahui, adanya imunosenescence menjadikan para lansia rentan terhadap reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) sehingga didapatkan peningkatan insiden herpes zoster sejalan dengan peningkatan usia. Komplikasi yang paling umum terhadap penyakit ini adalah neuralgia postherpetik, yang ditandai dengan nyeri kronis selama berbulan-bulan setelah herpes zoster akut.

Vaksinasi herpes zoster membangkitkan imunitas selular spesifik yang sudah menurun sehingga mencegah reaktivasi VZV. Berbagai studi menunjukkan vaksinasi herpes zoster menurunkan insiden neuralgia pascaherpes dan herpes zoster. Studi lain oleh Morrison menunjukkan bahwa vaksin herpes zoster aman diberikan bagi usia lanjut dengan riwayat terkena herpes zoster sebelumnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2125 seconds (0.1#10.140)