Vaksin Influenza dan Covid-19 Bisa Dibarengi? Ini Kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Selasa, 15 Maret 2022 - 13:14 WIB
loading...
Vaksin Influenza dan...
Vaksinasi merupakan salah upaya untuk melindungi diri dari virus atau penyakit tertentu. Sama halnya, untuk melindungi dari virus penyebab Influenza ternyata bisa dilakukan dengan vaksin Influenza. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Vaksinasi merupakan salah upaya untuk melindungi diri dari virus atau penyakit tertentu. Sama halnya, untuk melindungi dari virus penyebab Influenza ternyata bisa dilakukan dengan vaksin Influenza.

Namun, ditengah pandemi Covid-19 tentu seseorang juga berpeluang terkena sakit influenza dan Covid-19 secara bersamaan. Lantas apakah bisa melakukan vaksinasi Covid-19 dengan influenza dalam waktu yang sama?

Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD,K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Alergi Immunologi mengatakan seseorang hendak melakukan vaksinasi influenza dengan Covid-19 harus dijeda sekitar 28 hari atau 1 bulan lamanya.

Dia menerangkan melakukan vaksin influenza bisa setelah melakukan dosis lengkap Covid-19 (1 dan 2) dengan jeda minimal 1 bulan atau 28 hari. Bertujuan menghindari KIPI vaksin atau efek samping setelah melakukan vaksinasi.



"Kita masih melihat efek samping atau efek simpangnya baru kita lihat setelah 28 hari khawatir ada fase lambat," ujar Prof Iris dalam webinar Flurona, Selasa (15/3/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa salah satu negara yang bisa melakukan vaksin influenza bersamaan dengan Covid-19 yaitu Amerika Serikat. Menurutnya negera AS merupakan produsen atau pembuat vaksin sehingga memiliki vaksin sendiri khusus untuk penyakit flu dan Covid-19 (Flurona).

Sedangkan, Indonesia merupakan negara yang belum memproduksi vaksin tapi membeli vaksin. Sehingga masih mempertimbangkan dengan melihat efek samping atau KIPI vaksin dari Covid-19.

"Untuk pemberian secara bersamaan kita tidak boleh karena masih mengikuti kipinya 28 hari setelah vaksin ya. Karena kita baru sama vaksinasi ini, kita bukan pembuat vaksinnya, kita adalah pembeli vaksin (Covid-19) jadi masih melihat efek samping," jelasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)