Palmyra Atoll, Pulau Berhantu yang Penuh Kejadian Mistis
loading...
A
A
A
Selama Perang Dunia Kedua, angkatan laut AS menduduki pulau itu meskipun kehadiran mereka tidak banyak membantu untuk mengusir roh jahat di sana. Sejumlah kejadian aneh dan tak bisa dijelaskan terus menimpa Palmyra. Contohnya, pesawat patroli benar-benar jatuh dari langit saat melewati pulau itu.
Tim penyelamat tidak menemukan jejak pesawat, atau awak. Lainnya, sebuah pesawat terbang keluar jalur setelah lepas landas dan menghilang begitu saja dari radar. Pesawat tersebut tidak pernah terlihat lagi. Ada kerusuhan di antara para pelaut. Depresi dan stres merajalela, perkelahian sering terjadi, bahkan ada pembunuhan dan sejumlah kasus bunuh diri yang mencurigakan.
Tapi dari semua kejadian aneh ini, yang paling terkenal adalah Malcolm dan Eleanor Graham. Pasangan itu berlayar pada 1974. Mereka berencana tinggal di Palmyra selama beberapa tahun sebelum melanjutkan perjalanan. Tragisnya mereka tidak pernah meninggalkan pulau itu. Beberapa bulan setelah meninggalkan Amerika, teman-teman Graham khawatir karena kehilangan kontak dengan pasangan itu.
Mereka melapor ke pihak berwenang. Para penyelidik menemukan pulau itu kosong, tidak ada jejak keduanya atau barang-barang pribadi mereka. Belakangan diketahui keduanya berlayar ke Honolulu, Hawaii. Sementara itu, Sharon dan Robert Jordan dari Afrika Selatan mengunjungi Palmyra. Saat menjelajahi hutan, mereka menemukan bangunan tua terlantar, tersembunyi di dalam semak-semak hutan hujan yang lebat.
Mereka menemukan kliping koran tentang hilangnya Graham, yang beberapa tahun lalu menjadi berita utama internasional. Hanya beberapa hari kemudian, mereka menemukan hal yang tidak disangka. Saat berjalan di sepanjang pantai, Jordan menemukan sebuah wadah logam besar yang telah diikat erat dengan kawat tebal.
Di dalam wadah itu ada tengkorak, beberapa tulang, dan jam tangan wanita. Penyelidikan menyimpulkan bahwa kerangka itu memang milik Eleanor Graham, yang telah dipukuli sampai mati dengan kejam. Tubuhnya dibakar, dipotong-potong dan dibuang. Sedangkan jenazah Malcolm sampai hari ini tidak pernah ditemukan.
Terungkap Malcolm dan Eleanor Graham dibunuh oleh Duane Walker dan pacarnya Stephanie Sterns yang berada satu kapal dengan pasangan Graham. Walker diadili dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan, meskipun Sterns dibebaskan karena tidak cukup bukti. Walker mengaku membunuh Graham untuk membela diri setelah berselingkuh dengan Eleanor, membuat suaminya marah dan dendam.
Namun, klaim yang tidak meyakinkan itu tidak terbukti. Walker sendiri meninggal pada April 2010.
Baca Juga
Tim penyelamat tidak menemukan jejak pesawat, atau awak. Lainnya, sebuah pesawat terbang keluar jalur setelah lepas landas dan menghilang begitu saja dari radar. Pesawat tersebut tidak pernah terlihat lagi. Ada kerusuhan di antara para pelaut. Depresi dan stres merajalela, perkelahian sering terjadi, bahkan ada pembunuhan dan sejumlah kasus bunuh diri yang mencurigakan.
Tapi dari semua kejadian aneh ini, yang paling terkenal adalah Malcolm dan Eleanor Graham. Pasangan itu berlayar pada 1974. Mereka berencana tinggal di Palmyra selama beberapa tahun sebelum melanjutkan perjalanan. Tragisnya mereka tidak pernah meninggalkan pulau itu. Beberapa bulan setelah meninggalkan Amerika, teman-teman Graham khawatir karena kehilangan kontak dengan pasangan itu.
Mereka melapor ke pihak berwenang. Para penyelidik menemukan pulau itu kosong, tidak ada jejak keduanya atau barang-barang pribadi mereka. Belakangan diketahui keduanya berlayar ke Honolulu, Hawaii. Sementara itu, Sharon dan Robert Jordan dari Afrika Selatan mengunjungi Palmyra. Saat menjelajahi hutan, mereka menemukan bangunan tua terlantar, tersembunyi di dalam semak-semak hutan hujan yang lebat.
Mereka menemukan kliping koran tentang hilangnya Graham, yang beberapa tahun lalu menjadi berita utama internasional. Hanya beberapa hari kemudian, mereka menemukan hal yang tidak disangka. Saat berjalan di sepanjang pantai, Jordan menemukan sebuah wadah logam besar yang telah diikat erat dengan kawat tebal.
Di dalam wadah itu ada tengkorak, beberapa tulang, dan jam tangan wanita. Penyelidikan menyimpulkan bahwa kerangka itu memang milik Eleanor Graham, yang telah dipukuli sampai mati dengan kejam. Tubuhnya dibakar, dipotong-potong dan dibuang. Sedangkan jenazah Malcolm sampai hari ini tidak pernah ditemukan.
Terungkap Malcolm dan Eleanor Graham dibunuh oleh Duane Walker dan pacarnya Stephanie Sterns yang berada satu kapal dengan pasangan Graham. Walker diadili dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan, meskipun Sterns dibebaskan karena tidak cukup bukti. Walker mengaku membunuh Graham untuk membela diri setelah berselingkuh dengan Eleanor, membuat suaminya marah dan dendam.
Namun, klaim yang tidak meyakinkan itu tidak terbukti. Walker sendiri meninggal pada April 2010.
(dra)