Ibunda Adam Deni Lihat Anaknya Berjabat Tangan dengan Ahmad Sahroni: Mudah-mudahan Ada Keajaiban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sidang kasus dugaan pengunggahan dokumen yang menjerat Adam Deni Gearaka (ADG) berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Rabu (5/4/2022) lalu. Ibu kandung Adam Deni pun menyoroti momen jabat tangan putranya dengan Ahmad Sahroni di ruang sidang.
Dalam sidang tersebut, Adam akhirnya bertemu langsung dengan Ahmad Sahroni. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu hadir sebagai saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Di akhir persidangan, hakim meminta keduanya untuk senantiasa saling memaafkan. Sebagai simbol perdamaian, hakim juga meminta keduanya berjabat tangan.
Ibunda Adam, Susiani, mengaku senang melihat momen tersebut. Dia juga berharap kasus hukum yang menimpa anaknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ya senang aja sih. Senang aja enggak ada perasaan apa-apa. Saya dari awal enggak ada perasaan negative thinking ke pak Sahroni. Makanya saya berusaha datang ke rumah beliau," ucap Susiani.
Susiani lantas menceritakan kembali terkait kedatangannya ke kediaman Ahmad Sahroni.
Namun sayang, saat itu ia belum bisa menemui Sahroni.
"Bayangan saya itu saya datang diterima. Bawa kue biasa. Saya pikir saya bisa ngobrol sama beliau, sama istrinya, dalam bayangan saya seperti itu," ujarnya.
"Bahkan kalau saya disuruh sujud agar beliau memaafkan anak saya agar bisa damai agar enggak berlanjut masalah ini, saya akan lakukan enggak masalah itu. Tapi gimana saya enggak bisa masuk, enggak diterima, ya sudah," tambahnya.
Namun, momen jabat tangan Adam dan Sahroni yang ia saksikan langsung di persidangan membuat harapannya kembali.
Dia bahkan berharap ada keajaiban dari kasus yang tengah dijalani putranya. Harapan tersebut terkait kebebasan Adam Deni dari kasus tersebut.
"Iya ya Allah saya mohon sama Allah mudah-mudahan ada keajaiban,” jelasnya.
Lebih lanjut, Susiani berharap agar proses sidang berjalan dengan lancar. Terlebih sejak pihaknya selalu mengupayakan jalur perdamaian.
"Doa seorang ibu pasti yang terbaik untuk anaknya bisa lepas dari masalah ini, bisa bebas, bisa damai. Udahlah jangan diteruskan gitu, mudahan-mudahan beliau bisa membuka hatinya untuk memaafkan kami," tutupnya.
Dalam sidang tersebut, Adam akhirnya bertemu langsung dengan Ahmad Sahroni. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu hadir sebagai saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Di akhir persidangan, hakim meminta keduanya untuk senantiasa saling memaafkan. Sebagai simbol perdamaian, hakim juga meminta keduanya berjabat tangan.
Ibunda Adam, Susiani, mengaku senang melihat momen tersebut. Dia juga berharap kasus hukum yang menimpa anaknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca Juga
"Ya senang aja sih. Senang aja enggak ada perasaan apa-apa. Saya dari awal enggak ada perasaan negative thinking ke pak Sahroni. Makanya saya berusaha datang ke rumah beliau," ucap Susiani.
Susiani lantas menceritakan kembali terkait kedatangannya ke kediaman Ahmad Sahroni.
Namun sayang, saat itu ia belum bisa menemui Sahroni.
"Bayangan saya itu saya datang diterima. Bawa kue biasa. Saya pikir saya bisa ngobrol sama beliau, sama istrinya, dalam bayangan saya seperti itu," ujarnya.
"Bahkan kalau saya disuruh sujud agar beliau memaafkan anak saya agar bisa damai agar enggak berlanjut masalah ini, saya akan lakukan enggak masalah itu. Tapi gimana saya enggak bisa masuk, enggak diterima, ya sudah," tambahnya.
Namun, momen jabat tangan Adam dan Sahroni yang ia saksikan langsung di persidangan membuat harapannya kembali.
Dia bahkan berharap ada keajaiban dari kasus yang tengah dijalani putranya. Harapan tersebut terkait kebebasan Adam Deni dari kasus tersebut.
"Iya ya Allah saya mohon sama Allah mudah-mudahan ada keajaiban,” jelasnya.
Lebih lanjut, Susiani berharap agar proses sidang berjalan dengan lancar. Terlebih sejak pihaknya selalu mengupayakan jalur perdamaian.
"Doa seorang ibu pasti yang terbaik untuk anaknya bisa lepas dari masalah ini, bisa bebas, bisa damai. Udahlah jangan diteruskan gitu, mudahan-mudahan beliau bisa membuka hatinya untuk memaafkan kami," tutupnya.
(hri)