Aman dan Bermanfaat, Pfizer Sarankan Anak 5-11 Tahun Diberi Vaksin Booster
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Pfizer mendorong pemberian booster untuk anak-anak usia 5-11 tahun. Pasalnya, pemberian booster untuk anak-anak dinyatakan aman dan bermanfaat.
Penelitian Pfizer tersebut melibatkan 140 anak-anak yang sudah mendapat 2 dosis vaksin, lalu disuntik booster 6 bulan kemudian.
Hasil studi menunjukkan bahwa booster meningkatkan respons kekebalan tubuh anak-anak tersebut.
Baca juga: Berpotensi Jadi Ancaman Baru, Ini Gejala yang Biasa Ditimbulkan Virus Zika
"Tetapi pengamatan pada kelompok lebih kecil, yaitu pada 30 anak, ditemukan bahwa terjadi peningkatan 36 kali lipat dalam antibodi penangkal virus, tingkat yang cukup tinggi untuk melawan varian Omicron yang sangat menular," sebut Pfizer dan mitranya BioNTech, dalam siaran pers yang dilaporkan Stat News, dan dikutip MNC Portal, Sabtu (16/4/2022).
Data tersebut belum dipublikasikan atau diperiksa oleh para ahli independen.
Pfizer dalam beberapa hari mendatang berencana meminta izin Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk melancarkan niatan mereka membooster anak-anak usia 5-11 tahun yang sehat.
Perusahaan tersebut juga berencana berbagi data dengan regulator Eropa dan lainnya terkait booster untuk anak-anak ini.
Vaksin Covid-19 Pfizer umumnya kurang efektif terhadap Omicron, tapi vaksin menawarkan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah dan ini sudah terbukti.
Meski merekomendasikan anak-anak usia 5-11 tahun menerima booster, Pfizer mengingatkan untuk mempertimbangkan kembali pemberian booster ini kepada anak-anak.
Booster Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang tersedia untuk anak-anak di AS. Mereka yang berusia 5-11 tahun menerima sepertiga dari dosis yang diberikan ke semua orang berusia 12 tahun ke atas.
Baca juga: 4 Rekomendasi Busana Muslim untuk Tampil Simpel dan Stylish saat Lebaran
Amerika Serikat sendiri sampai sekarang belum mengizinkan vaksinasi untuk anak-anak di bawah 5 tahun. Tetapi anak-anak berusia 5-11 tahun tertentu yaitu mereka dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, seharusnya sudah mendapatkan tiga dosis, untuk memberi kelompok berisiko tinggi itu kesempatan yang lebih baik dari ancaman Covid-19 yang masih terjadi hingga sekarang.
Penelitian Pfizer tersebut melibatkan 140 anak-anak yang sudah mendapat 2 dosis vaksin, lalu disuntik booster 6 bulan kemudian.
Hasil studi menunjukkan bahwa booster meningkatkan respons kekebalan tubuh anak-anak tersebut.
Baca juga: Berpotensi Jadi Ancaman Baru, Ini Gejala yang Biasa Ditimbulkan Virus Zika
"Tetapi pengamatan pada kelompok lebih kecil, yaitu pada 30 anak, ditemukan bahwa terjadi peningkatan 36 kali lipat dalam antibodi penangkal virus, tingkat yang cukup tinggi untuk melawan varian Omicron yang sangat menular," sebut Pfizer dan mitranya BioNTech, dalam siaran pers yang dilaporkan Stat News, dan dikutip MNC Portal, Sabtu (16/4/2022).
Data tersebut belum dipublikasikan atau diperiksa oleh para ahli independen.
Pfizer dalam beberapa hari mendatang berencana meminta izin Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk melancarkan niatan mereka membooster anak-anak usia 5-11 tahun yang sehat.
Perusahaan tersebut juga berencana berbagi data dengan regulator Eropa dan lainnya terkait booster untuk anak-anak ini.
Vaksin Covid-19 Pfizer umumnya kurang efektif terhadap Omicron, tapi vaksin menawarkan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah dan ini sudah terbukti.
Meski merekomendasikan anak-anak usia 5-11 tahun menerima booster, Pfizer mengingatkan untuk mempertimbangkan kembali pemberian booster ini kepada anak-anak.
Booster Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang tersedia untuk anak-anak di AS. Mereka yang berusia 5-11 tahun menerima sepertiga dari dosis yang diberikan ke semua orang berusia 12 tahun ke atas.
Baca juga: 4 Rekomendasi Busana Muslim untuk Tampil Simpel dan Stylish saat Lebaran
Amerika Serikat sendiri sampai sekarang belum mengizinkan vaksinasi untuk anak-anak di bawah 5 tahun. Tetapi anak-anak berusia 5-11 tahun tertentu yaitu mereka dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, seharusnya sudah mendapatkan tiga dosis, untuk memberi kelompok berisiko tinggi itu kesempatan yang lebih baik dari ancaman Covid-19 yang masih terjadi hingga sekarang.
(nug)